3

96 13 1
                                    

waktu sudah menunjukkan pukul 10 pagi, dan Samantha baru saja bangun dan ia merasa aneh, karena ia bukan bangun dikamar nya atau di ruangan Hardy.

"Kok gue disini?" batin Samantha

Ia pun melihat ke sekeliling, dan baru sadar, kalau ia sedang dirawat disana, Samantha pun berusaha membuka tirai dan berniatan untuk keluar dari ruangan itu, namun saat ia membuka tirai, ternyata Hardy juga sedang dirawat di sebelahnya, terkejut? tentu saja, karena Samantha belum pernah melihat Hardy jatuh sakit hingga harus dirawat di rumah sakit seperti ini.

"Hardy?" gumam Samantha

"Apa?" jawab Hardy dan membuka kedua netra nya yang terasa berat, Hardy belum sekuat Samantha, karena kalau Hardy boleh jujur, sekarang kepala nya terasa sangat berat dan berputar, kita sebut saja vertigo.

"Kita disini kenapa deh?" tanya Samantha, karena sekarang Samantha sangat bingung, kenapa mereka berdua bisa berujung di kamar pasien? bukan nya tadi malam samantha tertidur di ruangan Hardy??

"Asam lambung kita kambuh Tha, tadi aku sempet masang infus buat kamu, tapi ngga lama aku juga ikutan ambruk, jadi nya kita sama-sama ngedrop" jawab Hardy

"Kan dibilangin, beli fastfood aja, elu nya ngeyel" ujar Samantha yang terdengar kesal

"Kok gue? elu sendiri kenapa bukan nya cari makan malah tidur?" jawab Hardy tak mau kalah

"Ya gue itu anu" ujar Samantha kebingungan

"Anu apa?" tanya Hardy

"YA GITU LAH INTI NYA MAH" jawab Samantha

"Hardy? Samantha?" panggil seseorang dari balik pintu

"Mami?" jawab Hardy

"Loh mami?" ujar Samantha

"Iya ini mami, kalian kok bisa sakitnya barengan gini sih? jadi bkngung mau rawat siapa" ujar Ralita

"Rawat Samantha aja mi, Hardy ngga papa kok" jawab Hardy

"Jangan mi, rawat Hardy aja, dia daritadi belum bisa duduk" ujar Samantha

"Hardy? vertigo nya ikutan kambuh?" tanya Ralita

"Iya mi, ikutan kambuh, bakal lama ini Hardy sembuhnya" jawab Hardy

"Nah yaudah, mami rawat Hardy aja, Samantha udah ngga kenapa-kenapa kok" ujar Samantha

"Tidur lagi Samantha" ucap Rina, ibu nya sendiri

"Loh mama? kenapa kesini? Samantha bentar lagi juga pulang" ujar Samantha

"Pulang darimana, infus aja belom habis, lagian bisa pulangnya baru besok" ucap Hardy

"Lah gue udah sembuh jugaan, elu aja yang masih belom sembuh" jawab Samantha

"Kamu ngga usah bohongin mama, mama juga dokter ya Samantha, dan yang dibilang Hardy itu betul, kamu baru bisa pulang itu apaling cepat besok, paling lama lusa, infus kamu juga nanti akan diganti, lagian kenapa asam lambungnya bisa kambuh? bekal dari mama ngga dibawa kan?" tutur Rina

"Loh Rin? sama dong, bekal si Hardy tadi juga ngga dibawa, dan aku yakin mereka berdua pasti ngga berhenti buat beli sarapan dulu" jawab Ralita

"Lagian kalian tuh kenapa sih? liat nih mentingin kerjaan bukan nya dapet promosi malah jadi pasien" imbuh Ralita

"Tapi Hardy udah professor mi" jawab Hardy merasa tak terima ibu nya berkata ia tidak dapat promosi, padahal ya benar ia tidak dapat promosi, tapi tetap saja Hardy merasa sakit hati ibu nya mengatakan fakta

"Ya tetep aja Hardy, lihat sekarang, kamu malah harus terbaring disini, vertigo kamu kambuh kan?" ujar Rina

"Kok mama tau?" tanya Samantha

"Gimana ngga tau, orang mama Rina yang nanganin gue tadi" jawab Hardy

"Dih santai dong, gue kan nanya ke mama bukan ke elu" ujar Samantha

"Kalian kalau berantem terus, mami pisah aja ya kamar nya?" ancam Ralita

"Ya jangan dong, tapi mi sekarang jam berapa?" tanya Hardy

"Jam 10 lewat 15 menit dy, kenapa?" jawab Ralita

"Waduh, Hardy ada pasien nanti jam 10.30" ujar Hardy dan berusaha sekuat tenaga untuk duduk dan beranjak dari tempat tidurnya

"Hardy, istirahat lagi ngga kamu? kalau ngga mami bilangin papi biar kamu dipindah ke igd aja" ujar Ralita

"Aduh mi ngga bisa, Patrice ngga mau chevk up kalo bukan Hardy dokternya, ma Hardy tinggal dulu ya, itu Samantha jangan boleh pulang dulu ma" jawab Hardy lalu bergegas kembali ke ruangan nya

"Hardy tuh ya keras kepala banget, persis kaya papi nya" ujar Ralita

"Yaudah ta, mau di gimanain, itu belakang kamu juga keras kepala nya ngga kalah sama Hardy" ujar Rina

Samantha yang merasa dirinya di sindir oleh sang ibu langsung berpura-pura melihat ke dinding, jendela bahkan atap kamar nya

"Oh iya tapi Tha, kamu sama Hardy pacaran?" tanya Rina

"Hah? ENGGA LAH YAKALI MA" jawab Samantha

Belum sempat Rina membalas perkataan Samantha, tiba-tiba ponsel Samantha berbunyi, disitu tertera nama 'Sagara' salah satu rekan kerja nya di kepolisian

"Halo Sag ada apaan?" ujar Samantha

"ADUH THA LO DIMANA? INI PELAKU NYA UDAH KETANGKEP DIA GAMAU NGOMONG KALO BUKAN ELU YANG INTROGASI" pekik Sagara dari sebrang sana

"Sag, gue masuk rumah sakit" jawab Samantha

"LAH SAKIT APAAN LO?" tanya Sagara

"Sagara, bisa bicara yang baik? saya tidak mengidap gangguan pendengaran, jadi kamu tidak oerlu berteriak-teriak seperti itu" jawab Samantha dengan tegas

"Eh, maafkan kelancangan saya bu, tapi apa saya boleh tau ibu sedang sakit apa?"tanya Sagara yang berbuah drastis

"Asam lambung saya kambuh, introgasi akan tetap saya lakukan, tapi saya tidak bisa ke kantor sekarang, jadi mari kita melakukan nya melalui jarak jauh" jawab Samantha

"Baik bu, saya akan meminta salah satu dari kami untuk mengirimkan laptop milik ibu ke rumah sakit, kalau boleh tau, ibu sedang dirawat di rumah sakit mana dan ruang berapa?" tanya Sagara

"Ansan International Hospital, ruang 501" jawab Samantha

"Baik bu, selamat pagi dan semoga lekas sembuh" ujar Sagara

"Iya, terima kasih" jawab Samantha

Panggilan pun terputus, dan Samantha beranjak dari tempat tdirunya menuju ke kamar mandi, membasuh wajahnya dan merapihkan surai nya, mengganti baju nya dengan setelan milik Hardy

"kenapa Tha?" tanya Rina

"Mama inget ngga Samantha pernah cerita kalo Samantha lagi menyelidiki 1 kasus yang belum selesai dari bulan lalu?" jawab Samantha

"Iya inget, kenapa?" ujar Rina

"Sagara tadi nelfon ngasih tau kalau pembunuhnya udah berhasil ketangkep, dan dia ngga mau di introgasi kalo ngga sama Samantha"

"Sagara tadi nelfon ngasih tau kalau pembunuhnya udah berhasil ketangkep, dan dia ngga mau di introgasi kalo ngga sama Samantha"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Apartment 501 - completed ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang