Terhitung 2 minggu Hardy berada di rumah sakit, dan hari ini adalah hari yang paling Hardy tunggu, akhirnya ia bisa kembali ke rumah, tapi tidak dengan aktivitas nya.
Seperti biasa, Samantha yang akan menemani Hardy hari ini, saat Samantha baru saja memasukki mobil Hardy, ia teringat kalau nanti Samantha harus menghadiri meeting online bersama atasan nya
Mau tak mau, Hardy harus memutar balik ke rumah Samantha menunggu sahabatnya itu mengambil pakaian dan beberapa perlengkapan yang ia butuhkan. lalu kembali ke apartement Hardy.
Waktu sudah menunjukkan pukul 6 sore, dan Hardy sudah menyiapkan laptop untuk Samantha, Fokus Hardy teralihkan oleh suara pintu yang terbuka, ia memandang Samantha cukup lama, Hardy tidak dapat mengelak bahwa malam ini Samantha terlihat sangat cantik.
"Tha yakin bisa?" tanya Hardy
"Bisa lah" jawab Samantha sembari menepuk-nepuk pipi nya, berusaha menenangkan diri nya sendiri
"Dy kok lo masih punya foto ini?" tanya Samantha
"Oh itu, bang Andre masih punya file nya, jadi gue minta kemaren" jawab Hardy
"Ini yang waktu lo lagi duduk di atap sekolah itu kan?" ujar Samantha
"Iya ini kejadian nya 1 minggu setelah elo nyelametin gue di sungai" jawab Hardy
"Oh iyaa gue inget, lagian elu udah di selametin sekali, malah mau bunuh diri lagi" ujar Samantha
"Tha daripada marah-marah mending minum teh deh, nih udah gue bikinin" ujar Hardy
Setelah memberi teh pada Samantha, Hardy kembali fokus ke laptopnya, memastikan bahwa semua nya akan berjalan dengan lancar.
"Dy gue udah cakep belom?" tanya Samantha
"Udah" jawab Hardy tanpa menatap Samantha, dan membuatnya mendapatkan tendangan kecil dari Samantha
"Diliat dulu dong, baru jawab" ujar Samantha
Hardy pun berdiri dan menghadap kearah Samantha, membelai wajah Samantha dan menyilahkan surai nya yang mengenai wajah Samantha.
"Iya, udah cantik kok Thaa" ujar Hardy
Dan tiba-tiba saja panggilan sudah terhubung, Samantha dan Hardy bergegas untuk duduk di depan kamera, berlagak layaknya mereka adalah sepasang suami istri yang bahagia, padahal hubungan mereka hanya sebatas teman, menurut Samantha.
Disaat Samantha, Hardy, dan Atasan Samantha sedang asyik berbincang, tiba-tiba terdebgar suara tangisan seseorang dan suara pukulan pada dinding di lantai atas, Samantha pun menyuruh Hardy untuk melihat apa yang sedang terjadi, tidak lupa membekali Hardy dengan pistol.
Saat Hardy sampai di lantai atas, ternyata ada seseorang yang sudah menunggu di depan kamar nomor 607, pintu pun terbuka, menunjukkan seorang laki-laki paruhbaya, meminta maaf pada tetangga Hardy dan berencana untuk menutup pintu, namun ia kalah dengan kecepatan tangan Hardy.
Hardy lebih dulu menahan pintu tersebut agar tidak menutup, Hardy kemari karena ia ingin mendengar penjelasan tentang suara gaduh yang ia ciptakan. Tapi ia hanya mengatakan bahwa ia sedang memindahkan beberapa perabot.
Hardy tentu saja tidak percaya dengan alasan konyol tersebut, tapi ia bisa apa, ia tidak bisa memaksa masuk atau dia yang akan terkena hukuman.
"Pak tolong pindah perabotnya dilanjutkan besok pagi saja, karena jika anda memindahkan nya pada malam hari, tentu banyak tetangga yang akan terganggu" ujar Hardy
"Iya, maaf atas ketidak nyamanan nya, selamat malam" ujar pria yang tinggal di rumah nomor 607, Hardy baru pertama kali melihat dia, dan Hardy tentu tidak mengenali tetangga nya.
"Penghuni lantai 5 ya? perkenalkan nama saya Devin, pengacara di unit 605" ujar Devin
"Oh iya, saya tinggal di unit 501, nama saya Hardy" jawab Hardy
"Salam kenal ya Hardy, kalau begitu saya tinggal dulu ya" ujar Devin lalu berjalan kembali ke rumahnya
Hardy juga bergegas untuk kembali ke rumahnya, karena Samantha sedang sendiri, dan ia belum menyiapkan makan malam. Meskipun ia akan memesan nya lewat online, tapi tetap saja ia kan belum menyiapkan apa-apa.
Hardy tiba di rumahnya bersamaan dengan panggilan telepon Samantha yang telah berakhir, Hardy lalu bertanya pada Samantha ia ingin makan malam apa dan bagaimana meeting nya tadi
"Makan nasi goreng aja yuk Dy" jawab Samantha
"Yaudah nasi goreng, mau take-away atau dine-in?" tanya Hardy
"Take-away aja ga sihh, sambil ngomongin tentang meeting tadi" jawab Samantha
"Yaudah ganti sana, trus turun ama gue" ujar Hardy
"Yaudah bentar-bentar" jawab Samantha dan bergegas mengganti pakaian nya ke pakaian rumah
Tak butuh waktu lama untuk Hardy dan Samantha turun, dan mereka sudah berada di kursi pelanggan abang nasgor depan apartement, 15 menit menunggu, akhirnya pesanan Hardy dan Samantha selesai juga, saat mereka akan kembali ke rumah, ternyata Hardy berpapasan dengan Devin, pengacara di lantai 6.
"Loh mas Hardy suka nasgor disini juga?" tanya Devin
"Eh iya pakk, saya suka, enak soalnya" jawab Hardy
"Oh gitu, ngomong-ngomong ini istri nya ya mas?" tanya Devin lagi
Mendengar hal itu Samantha tentu terkejut, bagaimana bisa tetangga Hardy mengira bahwa ia adalah istri Hardy? tidak masuk akal, namun saat Samantha ingin menjawab Hardy sudah lebih dulu menjawab pertanyaan Devin.
"Oh iya mas, kenalin ini Samantha" ujar Hardy
"Waduh mas Hardy kalau milih beneran tepat banget, salam kenal ya mbak saya Devin" ujar Devin sembari mengulurkan tangan nya
Samantha yang merasa tidak enak pun akhirnya menyalami Devin dengan senyuman terpaksa, jujur ia tidak terima dibilang istri Hardy, mereka kan hanya sahabat, tidak lebih dari itu.
"Dy gue sejak kapan jadi istri lo?" tanya Samantha
"Sejak tadi sih Tha, lagian juga kenapa sih jadi istri gue, kan ga masalah gitu" jawab Hardy
"Bukan gitu nya anjir, tapi-" ucapan Samantha lagi-lagi terputus karena Hardy
"Tha lu ada cowok?" tanya Hardy
"Hah apaan kok tiba-tiba banget?" jawab Samantha
"Ada?" tanya Hardy lagi
"Ngga" jawab Samantha
"Lu suka ngertakin gigi ngga waku tidur?" tanya Hardy
"Ngga sih" jawab Samantha
"Yaudah ayo nikah" ujar Hardy
"Apa-apaan" jawab Samantha
Hardy hanya terkekeh mendengar jawaban Samantha, dan mereka pun melanjutkan langkah mereka yang tadi sempat terhenti untuk kembali ke rumah. sepanjang jalan Hardy dan Samantha hanya bercanda satu sama lain, namun untuk pertanyaan Hardy yang tadi, ia sama sekali tidak bercanda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Apartment 501 - completed ✓
Ficção Adolescente"We'll meet again" ujar Hardy "We should Hardy" jawab Samantha sembari tersenyum a short story by redwineslover_ start : December, 29 2021 end : January, 26 2022