Seize ; Pemilik Jaket

455 106 1
                                    

.
.
.

꧁𝓚𝓪𝓻𝓮𝓷𝓲𝓷𝓪꧂

____________________

"Kalau salah bilang apa, Om?"

Radhes mendengus untuk kesekian kalinya. "Saya minta maaf karena udah marah-marah ke kamu," ucap Radheska.

Lelaki itu sudah menyampaikan apa yang memang ingin dia sampaikan kepada Nina.

"Tapi kamu juga salah," lanjut Radheska, Nina langsung memberengut kesal. Tetap ya, Radheska nggak mau salah sendirian. "Kamu juga minta maaf sama Eva."

"Big No," tolak Nina tegas. "Saya nggak mau minta maaf duluan. Saya nggak salah, Om."

"Masih inget kata-kata saya soal tiga kata ajaib?"

Nina mengangguk. "Bilang maaf dan tolong nggak akan bikin kita keliatan rendah."

"Jadi, bisa kan?"

Nina berkacak pinggang. "Sekali nggak, tetep nggak. Kecuali dia yang minta maaf duluan."

Keras kepala sekali gadis yang satu ini. Radheska menatap punggung Nina yang menjauh menuju kamarnya. Seandainya yang diajak bertengkar Nina bukan Dokter Eva, mungkin Radhes tidak akan terlalu mempedulikan.

Nina masuk ke dalam kamar dan menguncinya, antipasi kalau-kalau Radhes belum menyerah dan menyusulnya naik kesini.

Perhatian Nina teralih pada jaket jeans biru yang masih teronggok diatas ranjang. Nina lupa belum mencucinya. Ia meraih jaket itu yang terasa dingin namun sudah kering. Nina mengibaskan jaket itu dan terlihat ada sesuatu jatuh dari dalamnya.

Setelah Nina perhatikan ternyata bagian dalam jaket itu terdapat sebuah saku rahasia. Nina bergerak memungut benda yang baru saja jatuh itu, benda berbentuk kotak dengan sebuah tali berwarna biru muda.

"Tanda pengenal?"

Mata Nina bergerak membaca setiap huruf yang terukir disana, terdapat sebuah foto di tengah-tengah. Foto itu persis dengan lelaki pemilik jaket ini, hanya saja tampak lebih rapi.

Alvin Primaditya.

꧁𝓚𝓪𝓻𝓮𝓷𝓲𝓷𝓪꧂

Di kamarnya, Radheska masih terjaga. Dengan satu lengan yang dijadikan bantal, lelaki itu tampak tenang menatap langit-langit kamarnya.

Hari ini ia cukup puas mengajak Nina jalan-jalan. Tebakannya salah tadi, ia pikir Nina akan meminta barang-barang mahal lagi sama seperti kebiasaannya tapi ternyata gadis itu malah meminta ke timezone.

Gadis itu mendapat sebuah boneka dan topi pikachu hasil dari penukaran tiket, didalam mobil —sepanjang perjalanan pulang, Nina tidak melepaskan bonekanya.

Ah hampir saja lupa, Radhes belum mengirim laporan pada Om Bram dan Tante Rika! Radhes sudah berjanji untuk melakukan itu paling tidak tiga hari sekali.

Merasa terlalu lama jika harus mengetik pesan maka Radhes memilih untuk mendial nomor Bramasta.

"Ya, Radhes? Ada apa? Apa Nina buat ulah lagi?"

KARENINA [Hunsoo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang