07 ; perihal baju

392 108 4
                                    

"Mas gan, bajunya enak banget uiiiiii-eh?"

Marissa terdiam seribu kata saat menatap pemandangan dua orang di depannya ini. Wanita paruh baya yang memegang lengan Miko dengan menatapnya penuh selidik. Miko sendiri pun mematung menatap Marissa yang berdiri, yang juga sama-sama mematung melihat dia bersama Oma.

"Eh-a-anu, halo nenek. Kenalin, saya Marissa teman sekolahnya Mas G-maksudnya Jatmiko, nek. Ehehehe." Marissa tersenyum kikuk, berjalan dan menyalimi Oma yang masih menatapnya penuh selidik.

Aduh, Marissa jadi merinding. Rasanya ini kayak di interogasi karena ketahuan pesta narkoba. Kok Marissa tau? Ya nonton tivi yang siarannya menampilkan aksi grebek dan razia polisi oleh masyarakat-masyarakat nakal dan nekat. Gitu loh. Jangan mikir yang iya-iya dulu dong.

"Marissa-gue gak pernah bilang lo pakai baju di bagian paling atas!" Miko berucap sengak. Marissa sendiri di buat kebingungan dengan intonasi bicara Miko, memang apa yang salah? Miko juga enggak bilang kalau dia gak boleh pakai baju bagian paling atas lemari. Seharusnya ini bukan salahnya, kan?

"Maaf. Tapi lo bilang begitu kapan?" Marissa tersenyum canggung sesekali melirik nenek Miko dengan tatapan canggung.

Miko maju beberapa langkah hingga mengikis jarak keduanya, hal itu membuat Marissa ikut mundur dan menatap bingung kearah Miko. Kenapa? Apa yang sebenarnya terjadi pada cowok itu? Bukankah Miko yang menawari baju-baju yang berada di dalam lemari, tapi kenapa malahan cowok itu harus marah? Apa yang salah?

"Ikut gue!" Miko menarik Marissa ke bagian dapur. Menghentakkan tangan Marissa dan menatap cewek itu tajam, namun hal yang berikutnya seketika langsung membuat Marissa tersentak dan meringis. Miko yang memegang lengan atasnya dengan kasar seolah akan merobek baju itu.

"Lepasin baju ini sekarang juga!"

Marissa menatap heran Miko walaupun sesekali masih meringis kesakitan karena cengkraman tangan besar cowok itu di lengannya yang kecil kian mengerat, seakan menyiratkan bahwa Marissa harus melepas baju itu sekarang juga.

"Mi-Miko ... lepasin! Gue gak tau kenapa lo bisa semarah ini, tapi kalau lo ada masalah tentang baju ini gue bisa ganti sekarang juga. Tapi lepasin, please, sakit Miko ..." kalimatnya perlahan melirih, membuat Miko membulatkan matanya samar dan segera melepas cengkramannya.

Marissa mengusap lengan atasnya, dan menatap cemberut pada Miko yang masih menatapnya dingin. Sebenarnya kenapa dengan cowok itu? Apa baju itu mengingatkan Miko pada seseorang? Mantan pacarnya mungkin? Tapi, Miko juga enggak seharusnya berlaku kasar seperti itu, tinggal mengatakan baik-baik pada Marissa maka Marissa tidak punya pilihan lain selain mengganti pakaiannya. Tapi cowok itu malahan memilih cara yang kasar, Marissa jadi sedikit dongkol.

Marissa melangkah hendak menuju kamar sebelumnya, tapi berdirinya Oma yang bersidekap dada tepat di depan Marissa langsung membuat Marissa lagi-lagi menciut. Haduh, sudah di perlakukan kasar sama cucunya, ini neneknya ikutan juga? Udah macam serial Utta*ran aja.

**


Eh-ternyata enggak buruk juga. Marissa kira nenek Miko juga akan memperlakukan dia buruk seperti Miko sebelumnya, ternyata enggak. Nenek Miko hanya mendekat dan menarik Marissa ke belakang tubuhnya yang tentu enggak berefek apa-apa karena tinggi tubuh keduanya yang mencolok.

"Ragas! Kamu ini, anak gadis baik, cantik, ramah kayak gini di kasih perlakuan kasar. Yang lembut sedikit gitu loh! Kalau kamu gak suka sama dia, biar Oma kasih ke anaknya Siti, si Jisung!"

Miko nampak memberikan wajah protesnya, "Oma! Tapi dia udah pakai baju Ibun tanpa izin, mana bisa aku biarin! Pokoknya-lo harus lepasin, gue gak mau lihat lo pakai baju Ibun gue sembarangan!" Miko giliran menoleh ke Marissa dan menatap tajam cewek itu. Sedangkan Marissa meringis. Dia jadi merasa bersalah karena kayak nya Miko se tidak rela itu baju 'ibunnya' dia pakai.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 12, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

laundry's love | jaelisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang