Ways of Falling in Love [Nanami Kento]

Ways of Falling in Love [5]

Seberapa cepat akhir pekan bisa berakhir omong-omong. Rasanya seperti baru saja kemarin aku berbaring puas di atas kasur. Tapi kok sudah hari Senin saja. 

Bersama kedua langkah kaki yang agak diseret, aku menggenggam tali tasku lemas. Perjalanan menuju stasiun tidak sejauh itu, tapi entah kenapa hari ini aku merasa malas sekali.  Apalagi udara dingin musim gugur mulai menghembus tanpa bilang permisi. 

Sesampainya di stasiun, sembari menunggu kereta aku mengeluarkan buku panduan yang sedang kubaca ulang. Namanya juga baru awal-awal magang di kantor baru. Meski sudah berjalan nyaris satu bulan, masih ada beberapa hal yang belum aku mengerti. Nanami-san memberikanku buku panduan ini saat hari pertama kerja.

Omong-omong soal Nanami-san—

"Oh? Kita bertemu lebih awal ya,"

Aku menoleh cepat ke samping kanan. Di sanalah Nanami-san berada! Bersama senyum ramah andalannya itu, beliau nampaknya sanggup melemahkanku dengan begitu gampang. Herman, hemran, HE. RAN.

"Ah—Selamat Pagi, Nanami-san."

"Selamat Pagi." Nanami-san membalas sapaanku dengan kekehan pelan di akhir kata. Simping for your superior is not good ....

"Senin datang dengan cepat ya," ujarku basa-basi. Aduh—agaknya aku memilih topik yang salah. Nanami-san—beliau suka hari Senin atau tidak suka hari Senin? Aku tidak tahu! Aku mana tahu?!

"Iya juga," Nanami lagi-lagi mengiringi jawabannya dengan tawa pelan. "Tapi saya bersyukur, agaknya Tuhan mengabulkan doa saya."

"Eh? Nanami-san—doa biar cepat Senin?" tanyaku secara reflek. Nanami mengangguk dengan santai, ia mengulas senyum yang terlalu berdamage kepada hati miniku. Apalagi saat beliau menjawab, "Saya berdoa biar cepat Senin karena ... ingin cepat-cepat bertemu kamu, kayaknya?"

Kayaknya? Iya kayaknya simping for your superior is not wrong at all.

TBC

a/n : Maap ya gais pendek :3 chapternya bakalan panjang pendek sesuai eventnya HAHWOAWKAOWKAO BEGINILAH HIDUP (BERIMAJINASI)