Nila

46.7K 233 7
                                    

Nila adalah seorang gadis berusia 17 tahun. Ia tengah mengandung benih dari seorang pria yang memperkosanya pada malam hari di gang sempit. Pria itu yang tak lain dan tak bukan adalah gurunya sendiri. Dito.

Saat itu Nila baru saja pulang berkerja. Ia adalah anak yatim piatu, hidup sebatang kara dan harus berkerja untuk membiayai hidupnya sendiri.

Dito adalah guru di tempat ia belajar. Guru yang tampan mempesona itu tidak sengaja telah memperkosa Nila.

Dalam keadaan mabuk dan tak sadar Dito melihat Nila begitu indah. Lekuk tubuhnya serta payudaranya yang besar.

"Baby.." kehamilannya sudah memasuki bulan ke 9.

Semenjak dirinya hamil, Nila tidak pernah keluar rumah barang sedikitpun.

Tidak ada yang mengetahui bahwa ia hamil termasuk Dito. Guru yang telah memperkosanya.

Nila memutuskan untuk pindah ke pinggiran desa jauh dari hirup pikuk warga. Gadis itu mengelus perutnya yang sangat besar. Nila tidak pernah sekalipun memeriksakan kandungannya ke dokter.

"NILA!"

Suara pintu di dobrak membuat Nila terpenjat kaget. Gadis itu segera bersembunyi mengunci pintu kamarnya.

"SAYA TAU KAMU ADA DISINI! KENAPA KAMU MENGHILANG NILA?!"

Nila kenal dengan suara ini. Ini adalah Papa dari anak yang ia tengah kandung. Dito.

Derap langkah semakin terdengar dekat di telinganya. Nila menahan napas. Ia takut bertemu dengan Dito.

"Nila.. saya minta maaf. Saya baru tahu bahwa kamu tengah mengandung anak saya. Saya.. menemukan diary kamu di rumah lama kamu Nila.."

Nila takut-takut membuka pintu kamarnya. Disana dari kejauhan 2 meter Dito menatapnya terkejut.

Dito berjalan menghampiri Nila, memeluknya erat.

"Ah.. Pak pelan-pelan."

"Maaf.."

Dito mengurai pelukannya. Lelaki itu mengelus perut besar Nila. "Saya akan tanggung jawab. Membesarkan anak ini, membangun keluarga kecil bersama kamu. Maaf saya terlambat."

Nila menggeleng. Ia kembali memeluk Dito. "Saya yang minta maaf."

****

Setelah pertemuan Dito dan Nila beberapa hari yang lalu. Dito memutuskan untuk menginap.

Malam-malam mereka lalu berbagi kehangatan di dalam kamar seperti sekarang.

Nila duduk di sofa menggunakan bodysuit berwarna maroon miliknya dengan Dito yang sedang bermain jarinya di vagina milik Nila.

"Ah.." Nila melenguh panjang saat tangan kiri Dito menekan klitoris nya.

Tangan kanan Dito meremas payudara Nila. Semenjak hamil payudaranya terasa sangat sensitif.

"Ugh.. Dito ah.."

Nila menanggalkan pakaiannya, begitupula dengan Dito. Nila menungging memegang pinggiran nakas sebagai tumpuan tubuhnya.

"Ah.. ah.. pelan-pelan ugh..."

Dito memejamkan matanya kala tusukannya semakin dalam dan cepat pada vagina Nila.

"Call my name, baby ah..."

"Ah.. Ditoh..."

Nila mencapai orgasmenya. Dito dan Nila menyudahi permainan kali ini. Dengan Nila yang jatuh berlutut di lantai. Dito menahan Nila agar perutnya tak terbentur.

****

Nila mengusap perutnya yang terasa semakin kencang dan turun kebawah.

"Ahhhhkkk..." Nila memekik ketika bayinya berputar dan menendang.

"Ugh.. baby gak sabar mau keluar ya?" Nila mengusap kasar perut bagian bawahnya.

Gadis itu memposisikan dirinya setengah jongkok sembari berpegangan pada tepian kasurnya.

Sialnya sejak kemarin Dito tak kunjung datang setelah memutuskan pulang. Padahal laki-laki itu telah berjanji untuk kembali.

Nila merasakan kontraksi yang begitu intens menyerangnya membuat ia meringis kesakitan.

"Uhhh... Sakithhh, Ditoh..."

Wajahnya merah padam menahan sakit dan hasrat ingin mengejan. Namun, ketuban nya belum pecah.

"Aku bisa. Ugh... Sakit sekali.."

Nila merasakan perut nya di landa kontraksi. Yang ini terasa lebih lama dan menyakitkan. Ia mencoba untuk tetap tenang, setelah meredah ia berjalan tertatih-tatih menuju nakas mengambil vibrator.

Susah payah Nila memasukan vibrator itu ke dalam vaginanya agar ia bisa cepat-cepat melahirkan.

"Ah.. ah... Akkhhhh..."

Nila melebarkannya kakiknya. Setelah berjuang kontraksi dan menahan hasrat ingin mengejan air ketuban pecah bersamaan dengan vibrator yang jatuh.

"Ugh... Ini sangat menyakitkan. Awwwwhhhhh,.. boleh ugh... Aku eumh... Mengejan sekarang?" gumamnya.

"AHHHKKKKK.... UGHHHHH...." Nila mengejan sekuat tenaga. Bulir-bulir keringat membasa hampir sekujur tubuhnya.

Ia menangis. Bayinya tak kunjung keluar. Nila memilin puting agar merasa kontraksi lagi.

"AHHHHKKKK... AKHHHH SAKIT UHHH...."

Ia meraba vaginanya. Nila bisa merasakan bahwa ada rambut di bawah sana. Kepala bayinya sudah menyembul.

"AKKHHHHH. Ayok sayang emhhh.... Ugh... HH...."

Plop

Dengan susah payah akhirnya kepala bayi itu keluar. Nila terus mengejan.

Oek oek oek.

Bayi berjenis kelamin perempuan itu menangis keras. Nila tersenyum ia berhasil melahirkan bayi perempuan cantik.

"NILA, ASTAGA!" Dito terkejut melihat Nila. Nila tersenyum.

Dito menghampiri Nila. Raut wajahnya masih sangat terkejut.

"Anak kita perempuan," ujar Nila memberitahu Dito.

Namun, kebahagiaan itu tak berselang lama ketika kontraksi kembali menyerangnya.

"Ugh.. Dito aku ingin mengejan.."

Mendengar perkataan Nila, Dito mengambil alih bayi perempuan itu. Menyelimutinya dengan handuk lalu menaruh di tempat tidur.

"AKHHHHH... UGH.... Sepertinya aku ah.. hamil bayi kembar."

Dito menggenggam erat tangan Nila yang tengah mengejan mengeluarkan bayi kedua mereka.

"Eunghhhhh.... Ngh..... Ahh...."

"Kamu pasti bisa!"

"EUNGHHHHHH.... AHHH..."

Nila terus mengejan. Ia sudah sangat lelah. Namun, bayi keduanya harus di keluarkan dalam keadaan hidup.

"EUNGHHHHH..."

oek oek oek

Dito menangkap bayi berjenis kelamin perempuan lagi itu. Ia tersenyum haru begitupula dengan Nila yang berhasil melahirkan kedua bayi berjenis kelamin perempuan itu.

Dito mengecup kening Nila. "Terimakasih, dear. Mari kita hidup bahagia bersama anak-anak."

****

Halo! Ini karya pertama aku!

Semoga kalian suka.

BirthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang