Setelah keduanya memasuki kamar Ohm, suasana menjadi agak canggung untuk Ohm begitu pun dengan Nanon, awalnya Nanon sudah berusaha untuk tetap terlihat tenang dengan memasang ekspresi datar, namun Ohm yang saat ini hanya memandang Nanon tanpa melakukan apa-apa membuat Nanon menjadi bingung harus berbuat apa sehingga canggung pun dirasa Nanon, terlihat dari beberapa kali kerap Nanon mengedipkan mata dan melihat ke segala arah yang bisa dia lihat. Untuk mengakhiri keadaan seperti ini, Nanon segera membuka percakapan dengan sarkas, tanda Nanon dalam keadaan tak nyaman karena jantungnya yang berdegup.
"Buruan dong!" sarkas Nanon dengan mimik mukanya yang tak santai
Tanpa menjawab Nanon, Ohm mendekatkan dirinya ke arah Nanon, menyentuh sisi kiri leher milik Nanon dengan tangan besarnya sehingga telinga Nanon pun ikut terpegang oleh tangan besarnya, Ohm pun mulai mendekatkan bibir nya ke leher kanan Nanon yang membuat Nanon tanpa sadar auto memiringkan kepalanya ke kanan tanda memberi akses untuk Ohm.
Ohm menempelkan bibirnya di leher Nanon, lalu ia mulai menghisapnya secara perlahan, Ohm merasakan deru nafas Nanon yang terdengar dan suara tegukan lidah Nanon dari mulutnya ketika ketika Ohm perlahan menghisap lehernya, setelah Ohm merasa Nanon tidak akan kaget lagi, Ohm pun mulai menghisap kuat leher Nanon dengan jangka waktu yang cukup lama, hisapan kuat ini tentunya membuat Nanon berhenti mengambil nafas, Nanon yang tambah merasakan resah tak karuan dengan perasaan itu hanya bisa mengepalkan kedua tangannya keras, karena kedua tangan Nanon tidak menyentuh Ohm sama sekali, sehingga mengepalkan tangan satu-satunya jalan bagi Nanon untuk menahan keresahan yang sedang dirasa akibat hisapan kuat yang baru saja Ohm lakukan.Ohm menghentikan hisapannya, namun kepalanya belum juga ia alihkan dari leher Nanon, entah mengapa rasanya Ohm mampu menghisap lebih banyak dan lebih lama pada leher teman didepannya ini, tanpa sadar Ohm menempelkan bibirnya lagi ke leher Nanon dan ketika Ohm akan mulai menghisap leher temannya lagi,
"sekali cukup Ohm" , perkataan Nanon sontak membuat Ohm menghentikan niatnya, Ohm menjauhkan wajahnya dari leher Nanon, namun entah sejak kapan tangan kanan Ohm telah berada di pinggang kanan Nanon, sepertinya kedua orang itu sama-sama tidak menyadarinya, Ohm yang usil membuat gerakan menggaruk di pinggang Nanon sebelum dia melepaskannya, namun tak disangka tubuh Nanon menggelinjang kegelian karena ulah garukan palsu yang Ohm berikan di pinggangnya, tentu saja itu membuat Nanon kesal,
"Sialan Ohm!!!" kesal Nanon sembari menghentikan aksi si bangsat Ohm, Ohm yang melihat itu tertawa puas dibuatnya
"akhirnya gua tau juga tempat yang bikin lo kegelian non, hahaha" kata Ohm ditengah tawanya
"Bajingan"Setelah kejadian mengundang tawa itu, kini keduanya sudah dalam keadaan berhadapan lagi
"it's good, gausah lo cek udah bagus hasilnya" kata Ohm setelah cape tertawa seraya melihat leher kanan Nanon yang sudah ada hiasan warna merah keunguan disana
"Oke, thanks" timpal Nanon tanpa mengecek hasilnya terlebih dahulu, namun sudah membalikan badannya untuk pergi meninggalkan kamar, Ohm yang menyadari Nanon akan pergi segera menahan tangannya"lo udah gua tolongin cuma bilang thanks doang? lo kan tau gua anaknya give and take banget non"
Nanon yang mendengar itu langsung memutar bola matanya sambil membuang nafas kencang
"nomor lu" kata Ohm lagi sambil memberikan hp nya kepada Nanon, Nanon yang menyadari Ohm meminta nomornya masih diam dengan ekapresi malasnya
"Lo mau telat masuk kelas? Gua gabakal biarin lu keluar kamar sebelum ngasih nomor bego, nih liat kuncinya" Ohm kembali berbicara dengan smirk tanda mengejek Nanon sambil menggoyang2kan kunci kamar yang dipegangnya
"Sialan lu ohm," umpat Nanon namun tetap dengan tangannya yang mengambil hp Ohm dan mulai mengetikkan nomornya di hp Ohm.
"buka cepet!" Perintah Nanon tak santai ketika selesai mengetik nomor dan memberikan hpnya kembali kepada sang pemilik.
Ohm yang menyaksikan temannya kesal hanya mengangkat kedua alisnya dengan ekspresi kemenangannya sambil membuka kunci pintu kamarnya dan membiarkan Nanon pergi, yakinlah Nanon sudah benar-benar sekarang.
Setelah Nanon pergi, Ohm mulai terdiam mematung mencerna apa yang barusan terjadi, jantungnya? Tak perlu ditanya karena sudah jelas beat jantungnya tidak berdetak seperti biasnya.
"Sialan, gua ga berubah" decak Ohm seraya menggosok-gosok mukanya sebagai tanda rasa frustasinya saat ini.
Hola from Ohmnon🤩
Enjoy the story...
Dont forget to vote and comment guys, thankyou🙇♀️
KAMU SEDANG MEMBACA
JUST (BOY)FRIEND
Fanfiction"Ohm, bikin kissmark di leher gua!" kata Nanon tiba-tiba, tentunya membuat Ohm kaget. seperti dua orang teman pada umunya, namun terkadang seperti bukan teman pada umunya. #ohmnon #ohmpawat #nanonkorapat #bxb