01. SMA Saturnus

58 33 6
                                    

"Seseorang yang menyembunyikan luka, di balik senyumannya."

Calle Aditama.



...

Pagi ini cuaca sangat cerah burung-burung berkicauan di langit. Matahari menyinari kamar seorang gadis cantik, dia adalah Calle Syaquel Aditama.

Hari ini adalah hari pertama Calle sekolah di SMA barunya.

Calle yang sudah siap dengan seragam sekolah nya, langsung berjalan menuruni anak tangga menuju meja makan keluarga Aditama.

Di sana terlihat ada Tama, Ayunda, dan Seina. Aditama yang di kenal dengan sebutan Tama dia kepala keluarga di rumah ini. Ayunda Winata, wanita paruh baya yang mempunyai paras yang cantik dia seorang ibu rumah tangga. Seina Angeliya Aditama, putri kedua dari keluarga Aditama.

Calle Syaquel Aditama anak ke 3 dari 3 saudara. Calle mempunyai kakak laki-laki yang bernama Arro Aditama,  anak pertama sekaligus Kakak dari Seina dan Calle. Arro sekarang bekerja sebagai seorang CEO di perusahaan Amerika.

"Selamat pagi semuanya," sapa Calle kepada keluarganya.

"Pagii." Sahut mereka semua.

"Alle nanti kamu berangkat sama supir dulu ya, papa mau nganterin kak Seina dulu." tutur Tama memberi tahu kepada Calle.

"Seina lagi, Seina lagi," gumam Calle tapi dapat di dengar oleh semuanya.

"Alle ga boleh gituu, kak Seina lebih penting, kamu di anter sama papa kapan-kapan aja ya." ucap Ayunda.

Calle bener-benar muak dengan semua ini, kedua orang tuanya selalu mengedepan-kan urusan Seina sedangkan dia selalu di kebelakang-kan.

'jadi gue ga penting ya di keluarga ini?,' batin Calle bertanya-tanya.

"Hm." balas Calle seadanya.

Setelah selesai sarapan Calle dengan cepat mengambil tasnya dan langsung berpamitan kepada kedua orangtuanya.

"Baperan, gitu aja marah." ucap Seina pelan, namun dapat di dengar oleh Calle.

Tanpa membalas perkataan Seina Calle dengan cepat berjalan keluar dari rumahnya.

Pagi ini mood Calle sangat tidak baik, semuanya tidak berjalan sesuai dengan ekspektasi, Calle sudah membayangkan jika pagi ini dia akan di antar oleh papanya tapi realita nya tidak, papanya lebih mementingkan Seina.

"Dasar anak manja." Batin Calle kepada Seina.

Calle masuk kedalam mobil,dan langsung melesat pergi meninggalkan halaman rumahnya.

...

Calle menatap gedung sekolah di depannya dengan senyum yang mengembang,dia tidak menyangka akan sekolah di SMA impiannya,itu adalah SMA Saturnus.

Calle memasuki gerbang sekolah,dan berjalan menuju ruang guru.

...

"Calle selamat, sekarang kamu telah menjadi bagian dari siswi SMA Saturnus, saya tau kamu murid yang pintar tunjukkan prestasimu dan raih potensimu." Tutur Bu Awang sebagai wali kelas XI IPA 2.

"Iya buk, terima kasih." jawab Calle.

"Sekarang kamu bisa masuk ke kelas XI IPA 2."perintah Bu Awang.

"Baik Bu, kalo begitu saya permisi dulu." pamit Calle kepada ibu Awang dan di balas dengan anggukan kecil.

Calle keluar dari ruang guru dan berjalan menelusuri koridor sekolah sendirian.

...

"Zee liat tuh cewe dari tadi bolak-balik aja, kayanya anak baru deh," ucap Shaka kepada Zee, sambil menunjuk ke arah gadis itu.

"Hm."sahut Zee singkat, tanpa menoleh ke arah gadis yang di tunjuk oleh Shaka.

Varro dan Zergan sontak tertawa terbahak-bahak mendengar respon singkat Zee sahabatnya yang paling cuek ini, di tambah lagi melihat ekspresi wajah Shaka yang muram.

"Hm hm hm mulu lo Zee, lagi cosplay jadi Nisa sabyan?," tanya Shaka kepada Zee.

Tanpa membalas pernyataan Shaka,  Zee langsung bangkit dari tempat duduknya dan berjalan pergi dari sana.

Ke empat sahabat Zee di buat melongo tak percaya, mereka tak habis pikir sahabatnya yang satu ini benar-benar sangat cuek, apalagi tentang cewek.

"Woi Zee, mau kemana lo?!," tanya Varro sambil berteriak.

"Mushola." Jawab Zee singkat.

Ke empat sahabatnya langsung bangkit dari tempat duduknya dan berlari kecil menyusul Zee.

Di perjalanan menuju Mushola, mereka berempat berpapasan dengan Calle.

"Hai,"sapa Shaka.

Calle hanya tersenyum menanggapi sapa-an itu.

"Lo anak baru yaa?," tanya Zergan.

"Iyaa kak." jawab Calle ramah.

"Ngomong-ngomong lo masuk kelas mana?," Zergan kembali bertanya.

"Kelas XI IPA 2,btw kelas XI IPA 2 di mana ya kak?," tanya Calle kepada keempat kakak kelasnya ini.

"Ayoo gue anterin." Tawar Varro bersemangat.

"Eh kalian mau ikut ga?,"tanya Varro kepada sahabatnya. Semuanya mengangguk, kecuali Zee.

"Gue ga ikut." ucap Zee lalu meninggalkan keempat orang itu.

Calle bingung melihat kakak kelasnya itu, ekspresi datar dan menatap Calle seperti tidak suka.

"Temen kakak marah ya?," tanya Calle merasa tidak enak.

"Enggak, dia orangnya emang kayak gitu."balas Zergan.

Calle hanya mengangguk dan ber-oh ria saja.

'kok gue kaya gak asing ya sama kakak tadi' batin Calle kepada Zee.



This is my first story, so author mohon dukungannya dengan cara vote dan komen supaya author bisa namatin cerita ini.

Aku juga selalu menunggu kritik dan sarannya supaya kedepannya aku bisa lebih baik lagi. Kalo ada salah kata/kalimat jangan segan-segan untuk mengingatkan oke?!.

Terimakasih untuk yang sudah baca pantengin terus sampe end yaa ♡

See you next part

Next?

Fabula Ad CalleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang