03; Drunk and Talk

344 70 5
                                    

08.19 PM

"Berhenti bangsat! Lo udah minum banyak!" Jaemin menarik botol alkohol yang baru saja akan di tuangkan Jeno ke dalam gelas.

"Lo kenapa sih hah?! Kalau ada masalah cerita jangan mabuk kayak gini! Lo harus balapan lawan Eric besok"

Jeno menatap Jaemin sejenak, kemudian merebut botol alkohol yang ada di tangan Jaemin dan menuangkannya ke dalam gelas.

Jaemin yang merasa frustasi melihat Jeno yang seperti itu kembali merebut kasar botol alkohol tersebut dan melemparkannya ke lantai hingga membuat semua pengunjung bar menatap mereka kaget.

"Sorry for that, I will pay it," Ucap Jaemin pada salah satu bartender yang menatap mereka.

"Bangun. Gue tau lo kayak gini karena Ryujin, tapi lo harus tenangin diri lo sendiri. Gue tau alasan Ryujin minta putus dan itu ada hubungannya dengan Eric"

Mendengar ucapan Jaemin, Jeno yang awalnya tak peduli pada ocehan pemuda itu seketika menaruh atensi penuh padanya.

"Keputusan Ryujin buat putus ada hubungannya dengan Eric-"

"Maksud lo apa hah?!" Jeno menatap tajam Jaemin, apa yang di katakan Jaemin sama sekali tidak masuk akal menurutnya. Bagaimana mungkin Ryujin ada hubugannya dengan Eric.

"Gue belum selesai bicara bangsat! Jangan lo potong dulu." Jaemin mengusap rambutnya ke belakang, menatap serius Jeno.

"Kalau lo menang balapan dengan Eric gue bakal kasih tau semua yang gue tau tentang Ryujin dan Eric"

Jeno mengepalkan tangannya, menahan emosinya. Kepalanya terasa pusing setelah minum banyak alkohol sejak kemarin.

"Ayo pulang, sebaiknya lo istirahat. Bunda nyariin lo, jangan sampai lo lupa pernikahannya bakal di adain dalam waktu dua minggu ini"

"Lo bawel," Ucap Jeno menatap Jaemin yang saat ini berusaha memapahnya.

"Lo goblok," Balas Jaemin sambil berjalan dengan memapah Jeno keluar dari bar.

Sebelum benar-benar keluar dari bar, Jaemin memberikan sebuah cek dengan nominal 7 juta kepada bartender disana untuk mengganti rugi kerusakan yang dibuatnya tadi serta untuk membayar tagihan Jeno.

✧༝┉•°⋆✦𝖙𝖗𝖔𝖚𝖇𝖑𝖊✦⋆°•┉༝✧

"Lo beneran putus ama kak Jeno?" Ryujin menghela napas frustasi mendengar pertanyaan yang sama terus keluar dari mulut Yuna sejak kemarin.

"Lo gak tuli kan, gue harus bilang berapa kali hah?"

"Ya maaf. Rasanya kayak gak nyata aja, soalnya yang gue tau Kak Jeno bukan tipikal orang yang bakal ngelepasin sesuatu begitu aja. Sifat Kak Jeno hampir mirip dengan Jisung, sekali itu miliknya maka akan tetap jadi miliknya"

"Lo benar, Jeno bukan tipikal orang yang bakal ngelepasin sesuatu begitu aja. Tapi gue sendiri juga bingung dengan sikap Jeno kemarin, dia gak ngeiyain ataupun nolak secara tegas, dia malah langsung nganterin gue pulang"

"Maksud lo gimana?"

Ryujin akhirnya menceritakan kepada Yuna kejadian dimana kemarin ia meminta putus dengan Jeno. Otaknya kembali mengingat percakapan singkat mereka yang terasa benar-benar menegangkan.

.....

"Let's break up Jen"

Jeno menatap Ryujin datar kala mendengar apa yang di ucapkan gadis itu "Kayaknya kamu sakit deh, mending kita pulang sekarang"

"Gue sehat, dan gue juga serius sekarang"

"Gue?"

Ryujin menghela napas untuk kesekian kalinya, menatap Jeno serius. "Lo gak tuli kan? Gue rasa lo paham apa yang gue bilang"

"Gak. Gue gak paham. Gue anterin lo pulang sekarang, dan gue gak mau dengar sepatah katapun keluar dari mulut lo, Shin Ryujin"

.....

"Kalau gitu sih artinya Kak Jeno nolak buat putus ege," Ucap Yuna seraya mendelik kesal pada Ryujin

"Tapi gue udah minta putus, itu artinya gue udah putus ama Jeno"

"Kayaknya masuk kedokteran buat otak lo jadi agak miring deh. Dengerin gue! Lo ngejalanin hubungan ini bareng Kak Jeno. Garis bawahi bareng, jadi lo gak bisa mutusin hubungan secara sepihak tapi harus ada persetujuan dari dua pihak."

Yuna menatap serius Ryujin, sementara Ryujin hanya diam seperti tak ada niat mendengarkan ocehan Yuna.

"Lo ngerti kan?" Yuna melototkan matanya pada Ryujin

"Iya, gue ngerti. Udah sana keluar dari kamar gue, gue mau belajar"

"Cih ambis bener, padahal besok weekend" Gumam Yuna, kemudian keluar dari kamar Ryujin dengan menutup pintu kamar cukup keras.



Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Trouble | Season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang