36. Dosen Tanpa Negosiasi

2K 101 0
                                    

Perkuliahan di mulai, kampus mulai ramai lalu lalang manusia. Jingga tergopoh-gopoh melewati koridor kampus. Gara-gara bangun kesiangan, ia harus melewatkan sarapan dan berlama-lama di kamar mandi. Dilihatnya pintu kelas sudah tertutup. Astaga... Pasti suaminya akan memberinya nilai D nanti. Jingga mau masuk takut, takut diusir di depan kelas oleh suaminya sendiri. Bisa malu sampai akhir kuliah nanti.

Ia mengetuk pintu, lalu membukanya hati-hati. Kepalanya menyembul di depan kelas, memperlihatkan rentetan giginya yang putih. Kini tatapan seluruh kelas beralih padanya.

"Maaf pak... Telat"

"Saya maafkan. Silahkan keluar" mata Jingga membelalak

"Bapak...." Rengeknya, yang membuat seluruh isi kelas terkikik.

"Kamu sudah telat 5 menit"

"Di jam saya baru 4 menit 30 detik bapak..."

"Kamu yang masuk, saya yang keluar atau sebaliknya?"

"Enakan bapak keluar, saya juga ikut keluar pak" kata-kata itu sontak membuat kelas riuh. Suaminya itu menghela nafas.

"Tidak ada yang berisik. Kamu diperbolehkan masuk kelas asal kerjakan tugas dari saya"

"Ha? Masih pertemuan pertama pak..." Bukan jingga kalau tidak merajuk dan membantah

"Kamu buat metode penelitian deskriptif kualitatif dengan judul Analisis dampak pola hubungan menahan rindu terhadap manajemen rumah tangga. Kumpulkan jumat di ruangan saya"

Sumpah judul absurd dari Raka barusan fix mwmbuatnya malu di depan kelas. Mana ada judul seperti itu di fakultas ekonomi pula.

"Silahkan duduk"

"Mampus kamu Ngga! Bimbingan pribadi di kamar haha" celetuk Mayang setelah ia duduk disampingnya.

"Bisa-bisanya dia bikin judul yang bikin melongo kayak gitu, mana ada selain dosennya dia"

"Kamu masih mau keluar kelas atau saya tambahin tugasnya" jingga terdiam, kenapa dia kalau di kampus bawaannya sensi Mulu sama istrinya sih

"Mm.. tambahin kasih sayangnya pak..." Tak pelak membuat yang lain tertawa

"Saya ulangi untuk peraturan kelas. Yang pertama, saya tidak akan menoleransi keterlambatan jenis apapun" jingga yang meeasa ditatap tajam seperti itu malah membalas tersenyum dengan mengkedip-kediokan matanya sok imut.

"Yang kedua, tidak memakai makeup berlebihan" Jingga mengulum bibirnya, memain-mainkannya. Perasaan dia tadi hanya memakai liptint, apakah masih terlihat berlebihan di mata suaminya? Raka menatapnya kembali disaat dengan kegiatan jingga yang membuatnya menyesal karna sepagi ini darahnya berdesir. Ia memalingkan muka, tak mau menatap lama-lama istrinya.

"Yang ketiga, tidak berpakaian ketat" jingga melihat blouse yang ia pakai, tak ada masalah.

"Yang keempat, kerjakan tugas tepat waktu. Telat 5 menit tidak akan saya terima"

"Yang keenam, tugas tanpa copy paste. Karna saya tahu, mana yang anda cari di buku dan mana yang dari internet. Sumber dari internet hanya boleh dua saja"

"Yang ketujuh absensi Alfa hanya sebatas 3 kali...."

"Yang ke delapan..."
"Kebanyakan pak..." Yang berani protes cuma jingga saja, istrinya pak dosen.

"Kamu menjadi penanggung jawab mata kuliah saya" ucapnya tajam

"Hallah modus" bisik Mayang

"Kalau saya jadi PJ mata kuliah bapak, bapak jadi apa dong..."

"Jadi suami kamu"

Blush... Sepertinya jingga salah harus menggoda suaminya sendiri di depan kelas.

---------------------***********-------------------------

GRAMMAR IN LOVE (GAGAL MOVE ON) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang