☘️ Happy Reading ☘️
Unit 1005.
Keduanya makan malam di tengah cahaya lilin yang sengaja Wang Yibo nyalakan. Lampu ruang makan tidak semua ia matikan, hanya sebagian sudut yang menyala. Di tengah-tengah mereka makan, ia melihat Xiao Zhan sedikit gelisah. Yibo pura-pura tidak melihat dan mengajak Xiao Zhan berbincang seperti biasa.
“Aku tadi sempat berpikir kau tidak ada, tapi aku mengadu nasib,” Yibo terkekeh pelan.
“Hmm, aku pulang lebih sore dari studio.”
“Aku pikir kau bersama kekasih doktermu,” ujar Yibo santai.
Xiao Zhan berdehem lantas meraih gelas minum.
Dengan sudut matanya, Wang Yibo melihat pria manis itu nampak salah tingkah. Diam-diam ia tersenyum. “Kalian sepertinya saling mencintai,” matanya tak lepas memperhatikan reaksi Xiao Zhan.
Pria manis itu sedikit menegang dan seolah kehilangan selera makan. “Aku – sudah selesai,” ujarnya lirih.
Wang Yibo segera menahan tangan halus Xiao Zhan. “Tidak baik berhenti di tengah jalan, tinggal sedikit lagi. Habiskan.”
Suaranya sedikit tegas sambil melirik pada makanan di atas piring.
Sesaat Xiao Zhan menatap pemuda yang balik menatapnya dengan sorot mata yang sedikit tajam dan menuntut. Dia menghirup nafas dalam lantas mengangguk.
Sambil terus memperhatikan pria itu berusaha menghabiskan makan malam, Yibo melihat rona wajah Xiao Zhan terlihat pucat diantara cahaya tiga lilin yang menyala. Dia tersenyum setelah melihat Xiao Zhan memasukkan suapan terakhir ke mulutnya.
“Bagus, minumlah,” tangannya terulur mengusap belakang kepala Xiao Zhan.
Dia pun bangkit dan merapikan bekas makan. “Kau tunggu saja di sofa depan, aku akan membersihkan peralatan,” ia berkata sambil menyalakan kran air.
Tanpa bisa membantah, Xiao Zhan melangkah dan menghempaskan diri pada sofa. Punggung bersandar dan memejamkan mata.
Setelah meniup api lilin, Wang Yibo mengambil satu botol sampanye dan dua gelas goblet. Dia melangkah mendekat, menampilkan senyuman manis waktu Xiao Zhan menoleh dan menatapnya penuh tanda tanya. Dia duduk di sebelah Xiao Zhan sambil menuang sampanye ke dalam gelas.
“Kenapa hari ini, kau sangat berbeda?” usik Xiao Zhan.
“Benarkah? Apa yang berbeda dariku? Penampilan? Sikap?”
“Entahlah, tapi – semuanya berbeda,” Xiao Zhan menjawab ragu.
Senyum manis kembali terbit di bibir Yibo, ia menyodorkan satu gelas pada Xiao Zhan, mengangkat gelasnya sendiri lantas menghirup sampanye sedikit.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝓝𝓮𝓿𝓮𝓻 𝓢𝓪𝔂 𝓛𝓸𝓿𝓮 [𝐄𝐧𝐝]
RomanceSeorang wartawan tampan, kameranya secara tidak sengaja menangkap satu sosok yang berwajah seperti malaikat - itu menurutnya. Ia merasa keputusannya untuk datang ke taman Danau Barat menjadi sesuatu yang tak terlupakan. Sejak saat itu, dia seakan te...