bagian 4

34.8K 237 12
                                    

Bibik: belum sampai 10 loh mas, berarti harus saya hukum kamu
Aku: ampun mbak, mau dihukum apa saya memang nya

Dia langsung beranjak pergi menuju meja disebelah tempat tidur untuk mengambil gelas yang berisi sperma bosku dan membawanya ke aku.

Bibik: minum ini sekarang cepet
Aku: apa ini mbak, saya tidak mau meminumnya
Bibik: (tiba-tiba tangannya memegang pipiku dengan kuat sampai mulutku terbuka) sudah minum cepat gausa banyak tanya kamu

Dann yaaa akhirnya aku meminum sperma itu hingga habis, rasanya agak manis dan asin tapi tetap saja aku agak mual karena itu adalah sperma orang lain

Bibik: gimana? Enak kan mas, makanya cobain dulu
Aku: asin mbak, saya agak mual
Bibik: hahaha mampus deh lu mas

Setelah berkata begitu dia pun mencium mulutku dengan mesra sambil aku meremas buah dadanya

Bibik: mas gamau menginap disini saja? Bisa dapet jatah tiap hari loh kalau masnya mau
Aku: nanti saya pikir2 lagi mbak
Bibik: yasudah mas saya mau ganti baju dulu, nanti kalau mau nyusul langsung masuk ke kamar saya aja ya (sambil mencium pipiku)
Aku: iya mbak

Aku pun segera memakai baju dan menyusul bibik ke kamarnya, wow sungguh terkagum aku melihat wanita-wanita di rumah ini mereka memiliki tubuh yang indah serta paras yang cantik. Apalagi si bibik yang sedang berganti pakaian membuat ku semakin bergairah

 Apalagi si bibik yang sedang berganti pakaian membuat ku semakin bergairah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku langsung memeluk nya dari belakang sambil menciumi lehernya

Bibik: shhh ehhh, masnya toh saya kira siapa

Kami pun bercumbu mesra dan tanpa sadar kemaluan ku mulai menegang kembali dan gairah seksual seketika memuncak. Ku ciumi payudaranya sambil kuremas2

Bibik: masnya mau lagi? Tapi sekarang gantian ya mas
Aku: gantian gimana mbak?
Bibik: tadi kan masnya udah ngewe sama saya terus juga udah crot, sekarang puasin saya ya mas
Aku: baiklah

Akhirnya kami kembali telanjang seperti tadi dan saling mencumbu satu sama lain. Aku pun duduk di kursi kamar tersebut sedangkan bibik mengambil sesuatu di lemarinya. Ketika dia mengambil barang nya aku terkejut karena yang dia ambil adalah strap-on.

Aku; mau diapain mbak itu
Bibik: buat muasin masnya
Aku: hah? Muasin saya?
Bibik: nanti masnya juga paham, duduk saja di situ mas

Aku menurutinya dan melihatnya memakai strap-on itu

Aku menurutinya dan melihatnya memakai strap-on itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Buat yang ga ngerti strap-on)

Bibik: sekarang jilatin dildonya mas cepet
Aku: ogah mbak, saya ini normal mbak
Bibik: (Tiba-tiba menjambak rambutku sambil menarik kepalaku mendekat ke dildo tsb) cepet sepongin

Aku pun mau tak mau mengulum dildo itu sambil cemas karena takut akan hal yang tidak2

Gowk gowk gowk gowk uhuk uhuk, aku pun tersedak karena saking panjangnya dildo itu

Bibik: cukup! Sekarang angkat kakinya mas cepet sambil dibuka lebar bokongnya
Aku: jangan mbak saya takut semalem saya lihat Pak Maxi juga begitu sampai kesakitan
Bibik: ohhh masnya ngintip toh semalem, awal emang sakit tapi lama2 bakal enak mas, udah cepet ngangkang

Aku hanya pasrah dan menurutinya karena takut. Dan akhirnya alat tersebut masuk ke dalam anusku, walaupun masih ujungnya saja rasanya sangat sakit

Aku: AHHH SHHH SAKIT MBAKK AHHH
Bibik: hahaha teriak aja gapapa mas ga bakal ada yang denger juga kok
Aku: sudah mbak ampunn
Bibik: siap ya mas saya mau masukin semuanya 1...2...3( bless masuklah semua dildo itu ke dalam anusku)
Aku: NGGGG SHHH EHMMM
Bibik: rileks aja mas, kalau tegang malah tambah sakit

Aku mencoba untuk tenang se-tenang nya dan mencoba mengatur nafasku. Ketika aku sudah tidak sepanik tadi tiba-tiba dia mulai menggoyang kan badannya maju mundur sehingga dildo itu keluar masuk anusku. Aku hanya bisa pasrah di kursi itu sambil menerima permainan dari pembantu itu.

Bibik: ahhh yesss fuck yeah babyy
Aku: ahh ahh ahh ahh sakit mbak (mataku berkaca-kaca karena kesakitan)
Bibik: uuuu jangan nangis dong sayang hahaha nikmati aja
Bibik: shhh ahhhh enak kann

Aku bisa merasakan pahanya sampai menyentuh bokongku karena saking dalamnya. Aku terdiam menahan sakit itu sambil berharap agar ini cepat selesai

Bibik: kok diem, mana desahannya
Aku: ampun mbakk cukuppp
Bibik: hahaha rasain deh lu gimana jadi cewek, ini yang cewe perawan rasain kalo lagi di ewe (sambil mempercepat tempo gerakannya)
Aku: shhh ahhhhh

Tanpa sadar kontolku malah menegang hebat dan ingin mengeluarkan sperma. Aku bingung kenapa itu bisa terjadi padahal aku tidak menikmati hal ini 100%.

Bibik: loh malah ngaceng berat gini, suka banget ya kamu mas hehehe, harus di percepat lagi nih
Aku: jangan bik pelan2 saja bik, sakit sekali rasanya

POK POK POK POK POK semakin lama gerakannya semakin cepat dan tidak lama setelah itu aku mengeluarkan sperma ku dan bercucuran di perutku. Untuk pertama kalinya aku mengeluarkan sperma tanpa harus coli atau tanpa tangan

Aku: hahhhhh sudah ya mbak cukup
Bibik; hehehe gemesin bgt si kamu mas, sudah cepat bersihin badan kamu
Aku: iya mbak saya permisi dulu
Bibik: oiya nanti waktu masnya tidur saya mau kasih surprise buat masnya
Aku: iya mbak (aku berjalan keluar kamarnya sambil menahan rasa sakit di lubang anusku)

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 28, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Budak Istri Bos Dan Budak PembantuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang