Part 19

158 30 2
                                    

Hi readers. Don't forget to vote and comment ✨

______
*****
“MENURUT DAD, KENAPA Mom melakukannya?” tanya Haru pada ayahnya beberapa jam kemudian saat mereka berbelok di tikungan.

Taehyung yang menyetir, tapi matanya menatap kaca spion, di mana ia bisa melihat Yoona berdiri di ambang pintu yang terbuka, sebuah bayangan kecil yang kelihatannya bakal ditelan rumah itu.

“Kurasa seperti yang dikatakannya tadi,” jawab Taehyung. “Dia merasa kita perlu menghabiskan waktu bersama.” Ia melirik Haru di kursi sebelahnya. “Apakah gagasan tinggal bersamaku untuk sementara waktu membuatmu senang?”

“Ya, tentu saja,” jawab Haru, kegembiraan tampak jelas di matanya yang berbinar-binar.

“Kurasa semuanya bakal menyenangkan.”

Pelan-pelan senyumnya memudar. “Aku hanya terus memikirkan Mom yang tinggal sendirian. Memang cuma sebentar sih. Aku tidak mau Dad merasa terikat denganku selamanya,”
tambahnya cepat.

“Kau boleh tinggal selama yang kau mau, Haru. Sungguh.”

Senyum Haru meninggalkan kesan mendalam di hati Taehyung. Orang-orang di kantor bisa mengejeknya habis-habisan kalau mereka tahu bahwa beberapa kali sepanjang malam ini, Kim Taehyungyang penuh percaya diri harus menahan air matanya atau berisiko membuat dirinya menjadi tontonan umum.

Ia dan Haru telah menghabiskan beberapa jam menikmati makan malam yang menyenangkan. Semakin ia mengenal anaknya, semakin ia menyukainya, dan ia semakin bangga karena bibitnya telah menghasilkan pemuda yang hebat. Rasanya ia ingin memberitahu semua orang, “Hei, ini anakku.”

Haru anak yang ramah, sopan, dan tahu bagaimana bersikap dengan pantas. Atas sikap anak itu, Yoona layak mendapatkan penghargaan. Wanita itu sangat hebat dalam mendidik anak seorang diri. Zaman sekarang orangtua yang lengkap saja sudah jarang berhasil, renung Taehyung. Ia mengetahui hal itu dari cerita-cerita mengerikan yang dikisahkan para rekan kerjanya tentang anak-anak mereka.

“Seandainya Mom tidak kelihatan begitu sedih waktu kita pergi,” ujar Haru, mengembalikan perhatian Taehyung padanya lagi. “Tapi Mom sendiri yang mengusulkanku untuk tinggal bersama Dad. Mom sudah mengemas segalanya waktu kita sampai di rumah.”

Mereka nyaris tersandung koper-koper di jalan masuk ketika mereka melewati ambang pintu depan setelah makan malam tadi. “Siapa mau pergi ke mana?” tanya Haru, merasa dirinya sedang melontarkan gurauan.

Dengan serius Yoona mengatakan pada mereka bahwa menurutnya lebih baik jika Haru tinggal bersama Taehyung untuk sementara waktu.

Awalnya mereka terlalu terkejut untuk berkata-kata. Tapi setelah memikir kan gagasan itu, mereka sangat menyukainya dan lang sung setuju.

“Menurut Dad, Mom bersungguh-sungguh tidak waktu dia bilang dia tidak keberatan, bahwa dia memang menginginkanku pergi?” tanya Haru ragu.

“Kita cuma bisa mempercayai kata-katanya, Haru. Dia mengulanginya beberapa kali.”

Taehyung terdengar jauh lebih yakin daripada yang dirasakannya. Yoona tampak seperti nyaris tersungkur ke jurang emosional sewaktu memeluk Haru, Walaupun wanita itu tampak tabah.

“Dia tahu kalau ini hanya untuk sementara, kan?”

“Tentu,” jawab Taehyung.

“Dia tahu kalau aku akan pulang di hari ulang tahunku. Aku sudah janji.”

“Janji yang akan kita tepati bersama.”

“Kalau begitu kurasa Mom akan baik-baik saja.”

“Kurasa begitu.” Yoona sama sekali tidak tampak baik-baik saja sewaktu mereka pergi.

Long Time Coming - Taehyung Yoona VersionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang