Bagian 14 full

97 7 0
                                    

Utahime menatap lekat pria berstatus suaminya yang kini tengah menyetir mobil mewah honda odyssey berwarna hitam--yang sudah menemani 4 tahun pernikahan mereka berdua.
Kedua anaknya masih tertidur nyaman di bangku belakang, wajah keduanya tergambar lelah. Mungkin Satoru sudah mengajak mereka berkeliling mall, tentu Utahime tahu, karena pakaian dan barang-barang yang tengah mereka pakai terlihat bagus dan sangat baru. Dia tahu Satoru akan memanjakan si kembar, dia tahu betul kebahagiaan anak-anak bisa bertemu ayah mereka.

"Kita mau kemana?" Tanya Utahime agak bingung, dia hafal betul jalanan yang membentang luas di hadapannya sudah keluar jalur dari Miyagi.

"Tokyo, kita pulang ke rumah" ucap Satoru tegas.

"Tapi... Sho-"

"Aku sudah mengurus masalah Shoko, intinya kamu dan anak-anak pulang ke rumah dan jangan pikirkan barang-barang usangmu... aku kirim ke panti asuhan di Kyoto" ucap Satoru dengan nada tegas.

"Semua? Ada tabunganku di laci, udah kamu ambil" kata Utahime agak panik.

"Tabungan? Oh, 8.000¥ sudah di tangani Megumi, aku menyuruhnya transfer ke tabungan kamu, yang kamu balikin ke aku" Satoru menatap istrinya dan kembali ke jalanan.

Dia mengangguk dan kembali ke posisi semula, duduk dengan rapi dan tidak mau cari ribut dengan suaminya.

.
.
.

Mata biru kristalnya membuka perlahan yang pertama Satoshi dengar hanya deru mobil yang tengah melaju dan suara musik dari radio mobil, dia memosisikan dirinya duduk tegak sambil mengusap mata kanannya dengan susulan menguap begitu lebar.

"Sudah bangun jagoan" tutur Satoru melirik sekilas dari kaca sepion.

"Udah pah, kita mau kemana?" Tanya Satoshi melirik ke arah jendela mobil dan melihat pemandangan membosankan hanya ada jalanan panjang dengan mobil-mobil menyusul mereka.

"Tokyo" sahut Utahime.

"Mama!?" Kejut Satoshi tidak sadar kalau mamanya ada di depan.

"Kaget ya?" Tanya Utahime dengan respons tertawa kecil dari Satoru.

~♧◇♧◇~

Nanami memberitahu Shoko secara halus untuk angkat kaki dari rumah Satoru, wanita berstatus dokter itu cukup keras kepala.

Mau tidak mau suami Mei memakai cara kasar, menyuruh beberapa anak buah perusahaan Gojo untuk mengambil barang Shoko secara paksa dan menyeretnya pergi dari sana.

Shoko yang tidak tinggal diam melawan dengan memarahi mereka seakan dirinya lah yang pantas tinggal dengan Satoru.

"Cukup, Nona Ieri!!" Ucap seseorang di belakang Nanami.

Pria bersurai pirang tersebut menoleh ke belakangnya, melihat siapa yang datang secara pribadi. Tak lain ibunda Gojo dengan anak pertamanya Hitsugaya, mereka berdiri di hadapan Shoko dengan lemasnya tangan itu mendarat di pipi mulusnya.

"Ibu!?" Kejut Nanae, melihat ibu tercintanya di sakiti neneknya.

"Nenek, kenapa nampar ibu" Nanae bertanya dengan nada polos.

"Sudah saya bilang, saya bukan nenekmu. Dan kamu gadis kecil, kamu itu bukan putri nya Satoru" kata Saori, ibunda Satoru.

"Engga!! Aku anaknya ayah Sato."

Saori tidak mendengarkan ocehan gadis kecil itu, lebih memilih menyuruh orang untuk mengusur mereka berdua dari rumah putranya.

"Dari awal, saya sudah wanti-wanti pada adik saya. Supaya dia tidak dekat-dekat dengan wanita penipu sepertimu, bodohnya Satoru malah termakan cinta palsu!!" Kata Hitsugaya begitu dingin menatap Shoko dengan ekspresi jijik.

Look at me (HIATUS) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang