bagian 17 : pengakuan

4 1 0
                                    

Yoon?


Setelah mengintip dari balik kordeng dan mengetahui siapa yang datang, muel berbalik dan menghampiri Alya yang sedang meringkuk lalu membisikan sesuatu.

"Jangan berisik dan jngan teriak, karna saya tidak segan-segan membunuh mu jika Yoon membenci saya" ujar muel menekankan kata membunuh dan hanya dijawab anggukan oleh Alya.

Muel beranjak keluar tak lupa mengunci pintu agar Alya tidak keluar kamar.

Saat sudah dibawah muel mengernyit heran. "Siapa kamu?" Tanya muel menatap pemuda di depannya yang ternyata bukan Yoon adiknya.

"Ohayo bang, kenalin nama gua Ethan temennya Alya" ujar pemuda itu yang tak lain Ethan, Ethan menjulurkan tangannya berniat ini bersalaman. Muel hanya menatap datar tangan Ethan, Ethan merasakan dicuekin akhirnya mengambil kembali tangannya.

"Ga penting siapa kamu, lancang sekali kamu masuk rumah orang tanpa izin"

"Eh? Gua liat pintunya kebuka, jadi gua kira siapa aja boleh masuk"

"Keluar kamu dari rumah saya!!" Tegas muel mengusir Ethan keluar. Bukannya keluar, Ethan malah masuk dan berteriak nama Alya.

"Alya!! All lu di ada di dalam ga?" Teriak Ethan lantang.

"Hey!! Dengar tidak saya ngomong!! Tidak sopan ya kamu!! Apa orang tua kamu tidak pernah mengajari mu caranya sopan santun?" Ujar muel sambil menekan kata orang tua.

Emosi Ethan sudah tidak tertahankan lagi, jiwa pshyco yang slama ini ia tahan akhirnya keluar lagi.

Ethan membalikkan badannya dan langsung membogem mentah muka muel.

"Ga usah bawa² ortu saya yang bang, kalo ga tau apa² mending diem" teriak Ethan di depan wajah muel.

"Kurang aja kamu!!" Muel ga mau kalah, diapun menghajar ethan habis ²an.

Alya mengintip di jendela nya. Ia tidak bisa berkata kata atas apa yang dilihat nya. Alya terus mencoba membuka pintu kamarnya walau hasil nya nihil.

"Ethan!! Ethan!!" Teriak Alya di dalam sana. Ia pun berfikir terus berfikir cara keluar dari kamar dan menolong ethan.

Akhirnya ide terlintas di pikiran nya, ia segera menyambungkan seprei yang tergeletak di atas ranjang. Ia mengikat seprei itu di besi dan di pinggang nya. Dengan hati ² dia turun menggunakan seprei tadi.

Alya segera menghampiri Ethan, dan menghentikan mereka.

"Ethan Ethann kamu ga papa??"tanya Alya khawatir sambil memegang pelan wajah ethan.

"Oppa!! Udah oppa!! Cukup!! Hentikan" teriak alya sambil menangis.

"Kenapa kamu bisa turun ha?! Membangkang kamu!! Minggir kamu!! Urusan saya dengan cowo itu belum selesai!! Kamu ga usah ikut campur!!" Teriak muel yang ga kalah kencang. Muel pun menarik tangan Alya berusaha menjauhkan Alya dari Ethan.

"Engga oppa!! Lepasin Yana!!" Berontak Alya yang tangannya masih di tarik oleh muel.

"Lepasin cewek gua bresek" teriak Ethan berlari menghampiri mereka yang segera menarik tangan Alya lagi. Dan mulai membogem wajah muel.

"Cukup!! Cukup Ethan!! Cukup!!" Alya berusaha menghentikan Ethan yang kesurupan. Alya berdiri diantara muel dan Ethan.

Muel ga sengaja membogem keras wajah Alya yang membuat Alya jatuh tak sadar kan diri.

Ethan khawatir bukan main, dia berusaha menepuk pelan pipi Alya agar Alya bangun. Tapi Alya tak kunjung bangun juga.

Hingga suara mengalihkan perhatian kedua nya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 08 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

hate or love? (2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang