Chap 33

9.5K 532 179
                                    

"Ceritanya tamat, sekarang Jisung bobo ya besok 'kan anak imut mama sekolah" Winwin menyelimuti anak semata wayangnya itu.

"Ma, kenapa mereka menyakiti hamster itu? Kenapa mereka jahat?" manik cantik Jisung berkaca-kaca mengingat dongeng sebelum tidur yang di ceritakan Winwin padanya yang berjudul 'Si hamster dan 6 serigala'

Melihat anak semata wayangnya itu hendak menangis membuat Winwin tersenyum kecil. Jisung itu sangat mudah menangis, dan itu seringkali membuat Winwin ragu untuk melepaskan Jisung menjalani kehidupan yang penuh kekejaman ini.

"Justru itu Jisung tidak boleh mencontoh serigala-serigala itu, Jisung harus bisa jadi hamster yang bisa memaafkan orang lain walaupun ia berulang kali di sakiti" Winwin mengusap pipi mochi Jisung sembari tersenyum lembut.

"Tapi ma, bukankah itu membuat kita terlihat lemah? Bukankah kita harus membalasnya agar mereka sadar?"

"Terkadang pembalasan tidak menyelesaikan semuanya Jisung sayang. Jika darah di balas dengan darah maka tidak ada bedanya kita dengan mereka. Memaafkan bukan berarti kita lemah tapi justru itu membuktikan kalau kita kuat, Jisung tahu kenapa?"

Jisung menaruh telunjuknya di depan bibirnya dan memasang ekspresi berpikir nya yang terlihat menggemaskan. "Tidak tahu" ucapnya setelah lama berpikir.

"Karena tidak semua orang bisa memaafkan. Hanya orang-orang hebat yang bisa memaafkan. Jisung pernah dengar 'kan kejahatan tidak akan pernah menang melawan kebaikan. Batu yang keras juga bisa pecah jika di tetesi air terus menerus, seperti itu juga hati yang jahat akan pulih jika di berikan cinta dan kasih sayang yang tulus"

"Baiklah karena Jisung adalah anak yang kuat, jadi Jisung akan belajar memaafkan dan menyayangi orang-orang di sekitar Jisung"

"Pintar sekali anak mama, mama bangga sama Jisung"

"Iya dong"

*****

"Nghhhh"

Jisung membuka kelopak matanya perlahan dan terkejut saat melihat Jaemin sedang mengoleskan salep ke holenya yang lecet. Jisung mengubah posisinya menjadi duduk dan menarik selimutnya sampai ke leher.

"Kak Jaemin, kenapa kemari?" Jisung mengalihkan pandangnya ke luar jendela menghindari tatapan Jaemin padanya.

"Bahkan kau masih mau memanggil ku kakak setelah apa yang kami lakukan kemarin. Kenapa kau terlalu baik, Jisung? Ini membuatku merasa rendah diri, kau tahu?"

"Seseorang pernah mengatakan pada ku tidak ada gunanya menyimpan dendam karena itu akan membuat ku sama seperti kalian dan aku tidak menginginkan itu"

Jaemin tersenyum lebar lalu beranjak dari duduknya untuk mengacak lembut rambut Jisung. "Jawaban jujur mu menyakiti hati ku, adek ku sayang. Tapi tak apa karena kau anak yang baik aku akan memaafkan mu. Oh ya apa kau baru saja bertemu dengan tante Winwin di alam mimpi? Ck! Orang tua mu baik sekali ya bahkan sudah mati sekalipun teguran baik mereka selalu ada untuk mu"

Jisung mengeratkan pegangan nya di selimut sedang Jaemin tertawa seolah-olah ia baru saja mengatakan hal yang lucu.

"Sepertinya ingatan mu sedikit demi sedikit mulai kembali ya..." Jaemin menjeda ucapannya lalu mencengkeram dagu Jisung dan dibawa untuk menatapnya. "Kalau begitu apa kau ingat dengan anak laki-laki yang melamar mu waktu kecil dahulu?"

Deg!!

"Jika kau sudah mengingatnya tolong beritahu aku jawabannya" Jaemin tersenyum lembut. "Hanya ada dua pilihan untukmu yes or yes"

Eres Mío🔞 [END] ✅✅✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang