[49]

8.8K 597 71
                                    

HAPPY READING DAN JANGAN LUPA VOTE NYA YAA

MAKASI

Sheren melangkah kaki nya mendekati Albert yang tengah duduk di bangku besi yang berada tidak jauh dari ruangan dokter Hana. Saat tiba dihadapan sang suami, Sheren diam sambil menatap Albert yang terlihat tersenyum bahagia saat melihat Arland dan juga Shena.

"Siapa Laura?"

Pertanyaan Sheren itu berhasil membuat Albert memalingkan pandangan dari sang buah hati lalu menatap wajah Sheren yang terlihat sangat kecewa itu.

"L-laura ituu.."

"Aku kira kamu itu pria baik-baik tapi nyata nya kamu nggak sebaik yang aku pikirkan Albert!" tegas Sheren lalu mendorong stroller kedua anaknya.

Sementara Albert menatap frustasi pada Sheren yang berjalan meninggalkan nya. Pria tampan itu merasa kehidupan rumah tangganya akan baik-baik saja setelah semua masalah ini tapi nyata Albert melupakan sosok Laura.

Sepenjang perjalanan pulang, baik Albert dan Sheren tidak saling bicara bahkan Sheren enggan menatap suaminya itu. Rasanya baru dua bulan ini Sheren merasakan kebahagiaan dalam rumah tangganya tapi sekarang kenapa harus ada masalah lagi.

Bahkan saat mobil mewah yang mereka tumpangi berhenti tepat di depan pintu utama, Sheren turun lebih dulu dan langsung menuju kamarnya sambil mengendong Arland.

Albert menghela nafasnya sebelum keluar dari mobil dan langsung mengikuti Sheren menuju kamar. Setelah memasuki kamar, Albert melihat Sheren yang berdiri disamping box bayi Arland.

"Maaf, sayang." ucap Albert pelan lalu meletakkan meletakkan Shena disamping Arland yang sedang tertidur pulas.

Saat Albert meletakkan Shena di samping Arland, Sheren langsung menggenggam tangan mungil Shena lalu mencoba untuk tersenyum.

"Ternyata anak Daddy tidak hanya kalian, sayang." ucap Sheren sambil menghapus air matanya.

Albert yang mendengar perkataan Sheren langsung menggelengkan kepalanya pertanda tidak setuju atas apa yang istrinya itu katakan. Pria tampan itu sangat ingin menjelaskan semuanya tapi Albert rasa ini bukankan waktu yang tepat.

Albert memilih untuk keluar dari kamar kerena ada sesuatu yang harus ia bicarakan tentang Andy. Sementara Sheren masih menatap Shena yang seakan mengerti akan perasaan nya sekarang.

Bayi cantik yang baru berusia dua bulan itu terlihat tersenyum namun saat Sheren meneteskan air matanya saat itu pula Shena juga ikut menangis.

"Mommy baik-baik saja, sayang." ucap Sheren sambil mengendong Shena untuk sedikit menjauh dari Arland yang sedang tertidur.

"Anak cantiknya mommy tidak boleh nangis." ucap Sheren sambil menghapus air mata Shena.

Setelah Shena berhenti menangis, Sheren memilih untuk membawa sang anak menuju ruang tengah. Saat tiba di ruangan tengah, Sheren melihat Andy dan Albert yang terlihat membicarakan hal serius.

"Sayang!" panggil Albert saat melihat Sheren yang berjalan menuju taman samping.

Sementara Sheren berhenti melangkahkan kakinya lalu menatap Albert dengan tatapan malas nya.

JODOHKU OM-OMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang