39. Kebohonganmu (2)

2.6K 108 0
                                    

Tengkyu buat yang sudah masukkan cerita ini ke daftar bacaanmu dan selalu nunggu serta gercep tiap aku up cerita ini.

Kritik saran kalian sangat membantu gaiss!!! Pliss voment... And tengkyu

-------------------------********"**----------------------

"Cepat sayang... Ini udah siang" titah raka sambil mengkancingkan lengan kemejanya, Merapikan penampilannya lalu menyisir rambutnya yang 'basah', ralat: lagi-lagi basah. Jingga mengerlingkan matanya malas, dia yang bersalah, dia juga yang menyuruhnya cepat-cepat. Jingga masih sibuk dengan mengeringkan rambutnya juga.

"Rambutku masih basah mas, aku nggak mau temen-temen ku pada mikir yang nggak-nggak"

"Astaga... Nggak usah dikeringkan Jingga... Lama"

"Bantuin Maas, kamu harus tanggung jawab. Udah tau habis subuh malah minta lagi"

"Nanti mas tanggung jawab pasti, tapi sekarang kita harus buru-buru" jingga menghela nafas kesal. Dia cepat-cepat menyisir rambutnya lalu berlari mengikuti suami nya.

"Astagaa Jingga... Ganti bajumu. Mas nggak suka"

"Kenapa sih mas? Ini blouse putih sopan kok. Nggak ketat mas..."

"Ganti. Itu terlihat dalamanmu" jingga melongo tak habis pikir

"Keliatan dari mananya coba, dasar pikiranmu aja yang tembus tiga dimensi"

"Ganti, 2 menit!!" Jingga kembali berlari secepat kilat dan membawa almamaternya. Kelamaan kalau harus ganti lagi. Suaminya itu sama sekali tidak bisa di negosiasi soal waktu.

"Mas turunin sampai parkiran ya?"

"Boleh, tapi ditempat yang sepi ya mas. Aku masih takut kalau ketahuan" Raka diam tapi menurutinya juga.

"Awas kamu mas, jangan marahin aku lagi di depan kelas ya"

"Hmm..."

"Penampilan aku udah betul belum sih mas? Aku takut kayak kemarin lagi tau"

"Udah..."

Jingga menyalimi tangan suaminya lalu berlari kecil ke kelas. Sebelum ia masuk ia masih sempat-sempatnya merapikan rambutnya, namun langkah Raka yang besar keburu mendahuluinya membuatnya khawatir dan cepat-cepat menyusul langkahnya. Untunglah aman, meskipun tidak lebih dulu daripada dosennya, tapi dia datang bersamaan dengan Raka malah membuat semua mata tertuju pada keduanya.

Jingga merasa atmosfer kelas terasa berbeda.

"Kayaknya ada yang Segeran nih" celetuk Mayang sambil berbisik, membuat Jingga melototkan matanya.

"Ehemm..." Salah satu murid menggoda keduanya.

"Datangnya sama-sama, auranya juga sama nih chiyeee" ucap yang lain membuat pipi Jingga sepeda tomat busuk kali ini. Berbeda dengan Raka yang gayanya begitu-begitu aja.

"Kumpulkan tugas sekarang juga. 5 menit!!"
Bisa dipastikan, siapa yang tidak mengerjakan tugas dosen setan kali ini? Siapa lagi kalau bukan istrinya sendiri.
"Tugas apaan sih May? Kamu nggak ngasih tau aku?

"Tugas bikin proposal penelitian bego!! Lah aku pikir kamu dikasih tau dia, kamu kan istrinya. Masak nggak ada bimbingan pribadi sih"

Sabar jingga!! Sabar!! Suamimu itu emang minta di adon otaknya sama hati biar tau pembagian antara hati sama otak banyakan mana!!

Salahkan Raka yang dua hari kemarin sama sekali membuatnya lelah karna harus mengulang 'kuliah' yang sama.

"Dari 30 mahasiswa, yang mengumpulkan 29 orang. Siapa yang tidak mengumpulkan?"
Jingga mengangkat tangannya. Awas saja kalau dia marah-marah, dikeluarkan atau malah ditambahi tugas. Jatah Raka seminggu ini nggak akan cair lagi.

GRAMMAR IN LOVE (GAGAL MOVE ON) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang