___________°°^^°°__________Satu per satu tetes hujan mulai berjatuhan di kota hujan ini. Yang berawal dari rintik kecil, kini menjadi kucuran air yang lebat. Sebagian orang mencari tempat perlindungan dari lebat nya hujan yang menerpa, kebanyakan yang berteduh adalah mereka yang masih memakai seragam sekolah, karena kebetulan hujan turun bertepatan ketika jam pulang sekolah.
Nampak satu pemuda dengan seragam nya yang basah kuyup kebingungan mencari tempat perlindungan, karena sudah di penuhi oleh banyak nya manusia yang terjebak di keadaan yang sama.
"Ahh, apes banget gua hari ini, udah kesiangan di suruh bersihin halaman, dan sekarang kehujanan kalau ada ke apesan lagi setelah ini gua pasti dapet cewek cantik dari merk sabun cuci piring".
Uring pemuda itu yang meratapi ke tidak beruntungan nya hari ini, menjadikan tas yang di gendong punggungnya sebagai payung, tak peduli jika bukunya basah karena dia sudah menyimpan semua buku Mapel untuk satu tahun ajaran di loker sekolah nya. Sungguh hal yang patut untuk di contoh.
Sampai dimana pemuda itu menemukan kedai soto yang sederhana namun memberikan kesan nyaman meski terlihat dari jauh. Tanpa berpikir panjang pemuda itu lari dan memasuki kedai tersebut, sekalian mengisi perutnya nya karena tidak bisa di pungkiri cacing dalam perut sudah berdemonstrasi untuk segera di beri asupan.
Sebut saja pemuda itu dengan nama Ari, lebih lengkapnya Ari Apriliyadi.
Ari mendudukan dirinya di salah satu meja panjang yang tersedia, karena berkonsep lesehan dimana tidak ada ketersediaan bangku untuk pelanggan, tempat Ari duduk langsung menghadap persawahan yang di temani gemeriak lebatnya air hujan membuat hati dan fikiran menjadi tenang.
Ari sempat terhening dalam lamunannya, sebelum suara gadis yang memiliki rupa cantik jelita menginterupsi atensinya.
"Mau persan apa ka?". Langsung saja Ari cepat tersadar akan lamunannya, dan entah kenapa membuatnya gugup tak karuan setelah di tanya oleh gadis tersebut.
"Oh eh ini pesan soto ayam dengan ektra kulitnya yah". Dengan nada bicara sedikit terbata-bata.
Setelah 10 menit menunggu, pesanannya datang di antar oleh gadis yang sama, lengkap dengan tambahan sepiring nasi putih dan teh tawar hangat.
"Ini pesanannya ka, selamat menikmati". Ari mendongkak melihat gadis itu, sebelum membalas ucapan nya.
"Ah i iyaa makassih". Ari terpaku dengan gadis itu, sebelum gadis itu kembali untuk melayani pembeli yang lain, namun sebelum itu memberikan Ari senyuman membuatnya tidak karuan.
Suara lembut, bibir tipis, hidung mancung, dan kulit putih nya mampu menarik atensi Ari terhadap perempuan, padahal di sekolah adalah most wanted yang selalu jadi pusat perhatian anak anak perempuan di mulai adik kelas, seangkatan dan kakak kelas namun Ari nampaknya tak menanggapi hal itu dengan serius.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Shoot & Short Story's MINOJAM
Teen Fictionberisi kumpulan One Shoot atau Short Story Jeno & Minju sebagai Tokoh Utama. ⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️ Semua yang ada di cerita ini adalah fiksi. Dilarang keras mencampur adukkan hal yang ada di book ini ke Real Life Idol bersangkutan, jika ada tanda 🔞🔞🔞, harap...