1

98 12 1
                                    

Seseorang dengan baju zirah masuk ke sebuah ruangan dimana ia langsung berlutut untuk melapor kepada sang raja.

"Lapor Yang Mulia, saya kembali dari negri sebrang dengan hasil yang sama yaitu dengan kemenangan." ucap seseorang itu yang masih menunduk.

"Kali ini pun kau tak mengecewakanku ya, Keisuke" raja yang sedari tadi tersenyum karena sudah tahu apa yang akan dilaporkan, menyuruhnya berdiri.

"Bangunlah, Aku sudah tahu kau pasti akan menang." yang diperintahkan pun berdiri dan pamit pergi.

Beberapa saat kemudian seorang pemuda dengan rusuh diikuti para pelayannya, memasuki ruangan tersebut.

"Kakek apa tadi Baji kesini?!" ucap pemuda tersebut.

"Jaga sikapmu mikey, kau seorang pangeran. Betul baru saja Keisuke pergi." jawab kakek yang merupakan raja tersebut.

"Sial! aku seharusnya lebih cepat. Maafkan sikap saya Yang mulia, kalau begitu, saya Manjiro pangeran ke-3 pamit terlebih dahulu." diapun pergi meninggalkan ruang tersebut.







****
Dengan langkah yang terburu buru Baji Keisuke pergi meninggalkan istana untuk pergi ke mansionnya alias rumahnya.

Tetapi ia terhenti karena perbincangan para pelayan yang sedang menggosip.

"Apa kalian tadi lihat Duke sudah kembali? Kulihat baju zirahnya masih berdecak darah. Aku jadi merinding." tanya seorang pelayan yang memulai pembicaraan.

"Apa yang kalian bicarakan ini Duke yang tidak segan segan membunuh orang?"

"Iya kau benar! Duke yang itu."

"Iya tadi aku juga melihatnya seperti biasa dia menang!"

"pasti musuh yang dikalahkan kali inipun dia bunuh dengan ganas!" satu pelayan ikut mengompori.

"Dia sangat menakutkan seperti rumornya. Tapi disisi lain dia terlihat keren, aku jadi penasaran wajah dibalik topeng zirahnya."

Wajar saja tidak banyak orang yang mengetahui wajah asli Baji. Bahkan dipertemuan penting pun ia selalu menyuruh orang untuk mewakilkannya.

"Iya kau benar dilihat dari badan nya, ia tidak seburuk itu." puji para pelayan tersebut.

"Hey, kalian sudah berhenti mengobrolnya! Bagaimana jika yang mulia mengetahui ini?" kemudian para pelayan bubar dan melanjutkan pekerjaannya.

Disisi lain Baji dengan wajah yang sudah merah karena mendengar obrolan para pelayan itupun melanjutkan jalannya menuju rumahnya.






****
Baji merebahkan tubuhnya dikasur saat ia akan menutup matanya, tiba tiba seseorang mengetuk pintu.

Tok! Tok! Tok!
"Selamat atas kemenangan anda tuan, apa saya boleh masuk?" ucap seseorang dari balik pintu.

"Yah masuklah Koko," jawab Baji dengan memposisi dirinya duduk.

"Apa ada yang baru saat aku pergi?" lanjutnya.

"Semuanya seperti biasa tidak ada yang baru. Tapi mungkin karena kabar anda sudah kembali ke kerajaan tersebar, tuan Putri mengundang anda ke istana."

"Oh sial, bagaimana aku bisa melupakan dia!" Baji mengacak rambutnya yang panjang.

Seorang Duke muda Baji Keisuke, karena terlalu fokus pada peperangannya ia melupakan bahwa dirinya telah dijodohkan dengan tuan Putri kerajaan.





Tbc.

Wider | (BajiFuyu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang