[57. Elin bebal]
Elin membuka pintu dengan perlahan-lahan takut kalau ia akan di marahi oleh Kala karena ia pulang larut malam.
"Habis dari mana lo?"
Gadis itu langsung mematung di tempat, lambat laun ia membalikan badanya. Di depannya sudah ada Aksa sedang berdiri dengan tatapan datar.
"Kan gue habis mata-matai Alanka,"
"Mata-matai Alanka atau nemuin Ray?!"
Sial. Percuma Elin berbohong karena Kala pasti mengirimkan mata-mata untuk mengintai Elin jadi cowok itu tahu apa yang Elin lakukan.
"Lo tahu cowok itu kan?"
"Gua tahu Ray salah Bang tapi gak ada salahnya kita kasih satu kesempatan-"
"Kesempatan apa Zelin? Kasih kesempatan buat cowok itu nyakitin lo lagi hah?!" teriak Aksa membuat Elin tertegun di tempat. "Dia yang waktu itu jeblosin lo ke penjara. Lo lupa bagaimana iblis itu nyiksa lo di sana!"
"Gue tahu Sa!"
"Lantas kenapa lo masih peduli sama dia?!"
Bibir Elin terkunci rapat, ia tidak tahu jawaban dari pertanyaan Aksa. Ia sendiri pun bingung kenapa ia masih peduli sama Ray, akan tetapi hatinya berkata kalau Ray sekarang telah berubah.
Aksa tersenyum miring. "Gue tahu jawabannya."
__VIRULEN__
Ting tong!
Kala yang baru saja dari dapur sehabis mengambil minum, cowok itu berjalan ke arah pintu ketika mendengar suara bel. Ketika pintu terbuka dan melihat orang yang berdiri di depan rumah itu lantas memancing emosinya sampai memuncak.
"Gue nyari Elin,"
Kala langsung mencengkeram kuat kerah seragam Ray dengan erat. "Punya rencana apa lo sialan?"
Satu alis Ray terangkat. "Maksud lo?"
"Anjing. Gue tahu lo cuma mau nipu Zelin dengan tingkah lo yang pura-pura menyesal di hadapannya!"
"Kal, kasih gue satu kesempatan buat memperbaiki segalanya sebelum terlambat!"
"Jauhi Zelin!"
"Gak akan pernah!"
Bugh!
Tanpa menunggu lama Kala memberikan pukulan tepat di wajah Ray.
"JAUHI ZELIN BANGSAT!"
"Gak akan gue gak bisa jauhi Elin lagi. Selama satu tahun ini rasanya gue gila di penuhi dengan rasa penyesalan!"
"Gue gak akan pernah biarin lo manfaatin kebodohan adek gue lagi. Enyah lo!"
"Gue akan pergi tanpa Elin!"
Kala semakin emosi ia kembali menghajar Ray, Ray tak kalah diam dia membalas pukulan Kala dengan brutal sampai Kala diam di buatnya. Detik-detik terakhir ketika Kala lengah Ray memberikan tendangan mematikan sampai Kala terjungkal bahkan merasakan rahang dan tulang ounggung yang mengenai tembok remuk.
"Shh. S-serangan ini," kening Kala berkerut menatap Ray terkejut. Sedangkan Ray meneguk ludahnya kasar ketika ia menyadari bahwa ia memberikan serangan mematikan yang selama ini di rahasiakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
VIRULEN (TAHAP REVISI)
Teen Fiction░v░i░r░u░l░e░n░ [ᶜᴱᴿᴵᵀᴬ ᴹᴱᴺᴳᴬᴺᴰᵁᴺᴳ ᴮᴼᴹᴮᴬʸ, ᵀᴬᴿᴵᴷ ᵁᴸᵁᴿ ˢᴱᴾᴱᴿᵀᴵ ᴸᴬʸᴬᴺᴳᴬᴺ, ᵀᴱᴷᴬ⁻ᵀᴱᴷᴵ ʸᴬᴺᴳ ᴬᴷᴬᴺ ᴹᴱᴹᴮᵁᴬᵀ ᴼᵀᴬᴷ ᴷᴬᴸᴵᴬᴺ ˢᴱᴺᴬᴹ ᴶᵁᴹᴮᴬ ᵀᴬᴷ ᴸᵁᴾᴬ ᴺᴬᴵᴷ ᴰᴬᴿᴬᴴ ᴰᴬᴺ ᴵᴺᴳᴵᴺ ᴮᴬᴺᵀᴵᴺᴳ ᴴᴾ ᴹᴱᴹᴮᴬᶜᴬᴺʸᴬ] 🅆🄰🅁🄽🄸🄽🄶⚠️ ☠️🄺🄾🄽🅃🄴🄽 🄳🄴🅆🄰🅂🄰 🄱🄰🄽🅈🄰🄺 🄰🄳🄴🄶🄰🄽 �...