The 7th Prince

112 10 2
                                    

Khusus chapter pertama ini buatan author Caca:)
Kalo kalian suka cerita ini, pan kapan aku lanjut kok... Tapi kalo mau request lain jg bole


--Happy Reading--

Aku terbangun dari tidur yang tak begitu nyenyak bagiku. Bahkan aku bisa merasakan keringat mengalir di keningku padahal aku merasa kedinginan. Gila, aku semalam bermimpi aneh!

Aku bermimpi, jika aku mendapat hukuman mati karena kabur dari istana. Aku berada di belakang sebuah papan yang di atasnya terdapat semacam pisau daging yang besar dan tampak sangat tajam. Ya, itu alat untuk hukuman pancung. Sungguh mimpi yang mengerikan.

Syukurlah itu mimpi, dan aku bukanlah seorang bangsawan.

Aku menghela nafasku sembari menyibakkan rambutku-yang aku yakin pasti sangat berantakan. Aku melihat sudut-sudut kamarku yang... Hey, tunggu. Mengapa kamarku menjadi sangat luas?

Maksudku, kamarku sebelumnya tidak seluas dan semegah ini. Dan... Kasurku, kasurku juga tidak sebesar ini. Apalagi, kasur ini tampak sangat tinggi dan terdapat kanopi yang mana di setiap tumpuannya terdapat tirai.

Aku... Aku dimana?!

Apakah aku di culik? Oh tidak. Jantungku mulai berdebar kencang. Padahal pagi ini aku harus ujian semester. Tetapi aku justru terjebak di tempat yang tak aku tahu dimana ini. Sial!

Padahal seingatku, semalam aku sudah mengunci pintu rumah. Semua jendela juga sudah aku kunci, saat aku pulang dari tempat temanku pun juga tak ada yang mengekoriku. Lalu mengapa aku bisa ada di sini?

Suara pintu terbuka mengalihkan pandanganku. Dan aku semakin terkejut saat melihat seorang wanita dengan stelan maid kuno masuk ke dalam kamar. "Ah syukurlah! Tuan Putri sudah sadar!" pekiknya saat melihatku terbangun.

Tunggu... Apa dia bilang?! Tuan putri?!

Hey, jangan katakan aku mengalami kejadian yang sama seperti kisah webtoon yang berjudul Suddenly I became A Princess! Aku tidak ingin berhadapan dengan ayah kandungku yang dingin! Tidak!

"Tuan Putri, apa yang anda keluhkan? Apakah anda merasa pusing? Perlukah saya memanggil seorang dokter?"

Semua pertanyaan beruntun itu aku abaikan. Seakan masuk ke telinga kanan dan keluar dari telinga kiri. Aku tak tahu apa yang harus aku lakukan. Dan... Apa aku harus berpura-pura menjadi seorang putri, atau bagaimana?

Ah, aku punya ide yang lebih baik.

"Kamu... Siapa?"

Ya, aku berpura-pura amnesia. Dan gadis yang ada di depanku ini terkejut bukan main. Wajahnya tampak kebingungan saat aku menanyakan hal tersebut. "Tuan Putri... Apakah anda tidak ingat siapa hamba?"

Aku menggeleng kepala, lantas gadis dengan pakaian pelayan kuno tersebut tampak semakin kalut. "Baiklah, mohon maaf anda tunggu sebentar disini. Hamba akan kembali menghadap Tuan Putri." gadis yang tampak lebih tua dariku menundukkan kepala serta merendahkan tubuhnya selayaknya para pelayan yang hendak undur diri. Selepasnya, gadis itu bergegas pergi dari sana dengan sedikit terburu. Tampaknya dia benar-benar panik saat aktingku tadi.

Lupakan soal itu. Aku harus memikirkan diriku sendiri sekarang. Bagaimana caranya aku bisa terjebak di dunia yang tak aku kenal ini? Entah ini dunia paralel atau masa lalu. Aku tak tahu persis.

About Us - Enhypen Short Story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang