8

4 1 0
                                    

Pagi hari yang terasa sangat dingin, karena Jogja di guyur hujan deras semalam suntuk, yang membuat banyak genangan air di pinggir jalan.

Jam sudah menunjukkan pukul 7. Udara dingin tak menghentikan aktivitas orang orang salah satunya jalanan dipenuhi kendaraan beroda dua ataupun beroda emat yang membuat jalanan kota sedikit bising di pagi hari .

Secangkir susu dan roti dengan selai kacang menjadi menu pengganjal lapar, karena kata orang indonesia yang namanya makan jika belum bertemu dengan nasi belum di sebut makan.

Drt drt

Terlihat nama Al tertera di lock screen hpnya.

Banana ini gua di depan-

Khairn yang kaget langsung keluar dan turun untuk melihat apa benar Al ada di lantai satu kos kosannya.

" Lah ngapain, masih pagi ini " Kaget Kharin yang ternyata benar, pagi hari sudah dihidangkan sebongkah beban.

" Ini ada sesuatu dari Lana " Al menyodorkan sebuah flashdisk abu abu.

" Kalo ini dari gua " Ucapnya menyodorkan satu map kertas, satu tote bag berisi nota perbelanjaan dan satu dompet.

Kharin menerima semua barang dengan wajah yang murung .

"  Perasaan sekertaris bukan, bendahara bukan, gua acara pak ,acara" Protes Kharin.

" Ga enak nyuruh yang laen " Ucap Al spontan.

" Maksud lo gua enak di babuin gitu ?!" Kesal Kharin dengan mengarahkan sendal ke tempat Al berdiri.

" Ya gak gitu , lo kan temen gua dari dulu , baik , sholehah Aamiin" Al mengaamiinkan ucapannya.

" Kurang ajar , dah pergi sono " Usir Kharin mendorong pelan bahu Al.

" Jangan lupa deadlinenya Minggu sore, ntar gua apelin Lo dimana maunya, Hmm? " Goda Al

" Mati aja Lo sana , pergi ga Lo " Usir paksa Kharin dengan wajah kesal.

Setelah tamu tak diundangnya pergi , ia kembali ke kamarnya.
" Oke cek apa isi flashdisk nya "

Ada beberapa file yang mengarah ke BEM.
Ada satu file yang membuatnya heran, tertera di nama file tersebut  her.

Dibukanya satu satu file tersebut
" Astaghfirullah, gila lo kan, sumpah "
Ucap kharin kaget sesekali memijat pelipisnya.

Di sisi lain.

Lana yang sedang sarapan dengan mamanya, teringat akan flashdisk yang Ia berikan kepada Kharin.

Ukhuk ukhuk

" Kok lana bisa lupa sih ma, aduh gimana, HP lana mana HP"

Setelah menemukan hpnya di nakas samping televisi, ia buru buru menelpon kharin.

" Rin, hallo assalamu'alaikum, lo klo buka flashdisk jangan buka yang lain lain oke, cukup buka revisian yang kemaren aja, jangan buka yang lain, ga lo buka kan?! " Tanya Lana berturut-turut.

" Waalaikumsalam, engga engga tenang aja, iya ntar gua buka lagi sarapan ni, lo udah sarapan? " Jawab Kharin santai.

" Iya ini lagi sarapan sama mama"

" Dasar anak mama anak mama, ya udah sono lanjutin, gua tutup ya mau siap siap "

"Ya udah, assalamu'alaikum bener ya lo ga buka. Harus."
Belum sempat ada jawaban Lana sudah mematikan sambungan telponnya.

" Kenapa nak?, serius banget kayaknya, "
Tanya mamanya.

" Gak papa lupa aja kasih sesuatu sama Kharin "

R̶u̶a̶n̶g̶ ̶h̶a̶m̶p̶a̶Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang