1

0 0 0
                                    

HAPPY READING📖
-
-
-

Pagi ini semua murid mengeluh karena hari ini adalah hari yang sangat tidak disukai oleh semua siswa SMA GEMPITA.

Bagaimana para siswa akan menyukai jika hari ini adalah hari senin . Ya , dimana akan diadakan kegiatan upacara setiap pagi di hari ini.

Banyak siswa yang mengeluh karena panas , tidak memakai atribut lengkap , malas , dan masih banyak lagi. Itu semua juga mempengaruhi gadis cantik yang kini sudah berada dibarisan dengan muka yang masam.

"Panas gila ini sih , kapan selesainya coba!" Gerutu gadis itu kepada teman disebelahnya

"Lo pikir cuma lo doang! Gue juga kepanasan ini elah , lagian tu guru ga cape apaa pidato mulu." Keluh temannya yang tak kalah sebal .

Bagaimana tidak , guru yang membawa pidato sudah hampir memakan waktu 1 jam . Apa guru itu tidak cape berbicara terus.

"Lo berdua ngeluh mulu dari tadi , kalo capek yang mundur istirahat ribet banget." Kesal salah satu temannya yang lelah mendengar gerutu kedua makhluk yang berada disamping barisannya.

"Kalo boleh nih udah dari tadi gue mundur buat neduh , masalahnya lo ga liat dibelakang ada pakmis." Ucap temannya yang langsung membuat ketiganya menoleh kebelakang.

Pakmis adalah guru bahasa indonesia yang sangat dihindari semua murid , bukan karena garang atau yang lainnya . Hanya saja setiap berbicara maka akan ada hujan dadakan .

"Pak hardi tolol bukan pakmis." Jitak salah satu temannya.

"Sama aja elah del , lo ga liat dia kumisnya udah sebejibun itu kek rumput yang gapernah dibabat." Ucap temannya yang selalu saja mengganti nama panggilan pak hardi.

"Serah lo deh mel ." Pasrah delia , karena percuma memberitahu memang temannya yang satu ini rada rada otaknya.

"Eh rut .. lo dari tadi diem bae sariawan lo." Tanya melia yang suka ceplas ceplos .

Mohon dimaklumi ya soalnya dari bayi ceprot udah langsung dikasi makan sambel sama maknya.

"Rat rut rat rut lo pikir gue tukang urut!" Kesal rutia karena melia selalu saja memanggilnya dengan panggilan yang sangat menyebalkan.

"Kan nama lo rutia ya apa salahnya kalo gue panggil rut? Lagian bagus juga ." Ucap melia dengan tampang watadosnya.

"Nama gue emang rutia tapi bisa lo panggil tia , delia aja kalo manggil tia lo manggil rat rut mulu." Tia menjawab dengan memutarkan bola matanya malas.

"Sama aja elah , baperan amat." Balas melia tanpa dosa , yang membuat rutia gemas sendiri . Jiwa ingin membunuh seakan akan sudah diatas ubun ubun.

"Serah!" Final rutia yang malas meladeni ucapan teman gilanya itu.

Sedari tadi delia hanya menatap mereka jenggah dan sesekali tertawa karena mereka jika disatukan akan selalu adu mulut.

"Udah ah brisik lo pada , nanti ketahuan guru kita bisa diseret maju." Lerai delia dengan sedikit kekehan .



Setelah hampir 1 jam setengah mereka upacara akhirnya mereka bisa berhamburan untuk beristirahat dibawah pohon , ke kantin , kamar mandi ataupun langsung memasuki kelas.

Berbeda dengan 3 gadis cantik yang kini berteduh dibawah pohon rindang untuk mencari angin segar .

Mereka adalah RAQUELLA DELIA PUTRI RAHARJA . Putri tunggal keluarga Dirma Raharja dan Hanum Raharja keluarga kaya yang selalu nampak harmonis jika sedang berada diluar rumah .

Berikutnya ada sahabat delia yang tak kalah cantik dia MELIA AYU PRASTOWO . Putri kedua dari keluarga Dewa Prastowo dan Rustia Prastowo keluarga yang sangat harmonis dan lebih akan mementingkan keluarga.

SHE IS DELIA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang