Keadaan di tempat itu sedang kosong, kesempatan itu tidak di sia-siakan Lia untuk kabur dari mansion itu.
"Mumpung sepi, aku kabur saja dari sini." ucap Lia dalam hati.
Pelan-pelan, Lia berjalan mengendap-endap sambil mencari jalan keluar. Lia ingin sekali mencari keluarganya dan melaporkan pada polisi mengenai penculikan yang ia alami.
"Aku harus kabur dari sini." ucap Lia dalam hati.
Lia pun mencoba mencari kartu akses untuk membuka pintu utama. Tiba-tiba..
"Mencari ini hmm?"
Lia terkejut mendengar suara dingin nan tajam itu. Lia membalikkan badannya dan Betapa terkejutnya ia melihat sosok lelaki di depannya yang memegang kunci akses pintu utama tersebut.
"Kenapa? Hmm?"
Lia berjalan mundur perlahan. Ia ingin sekali keluar dari mansion itu dan mencari pertolongan.
"Kamu pikir kamu bisa kabur dari sini?" tanya Rino dingin.
"Aku mau pulang. Tolong keluarkan aku dari sini... aku yakin papiku tidak bersalah. Kamu hanya salah paham.." mohon Lia.
"Apa kamu bilang? Huh? Salah paham? Kamu tidak tau apa-apa tentang masalah ini." ujar Rino sambil berjalan maju dan membuat Lia semakin terpojokkan.
"Tapi aku yakin papiku tidak bersalah." ucap Lia.Di sisi lain, Joel terkejut ketika tidak melihat Lia di kamarnya.
"Lia kemana?" tanya Joel berbisik.
Joel mulai mencari Lia. Ia takut jika tawanan saudara kembarnya itu kabur. Bukan karena takut diusir oleh adik kembarnya, Joel justru lebih khawatir jika Lia kabur dan menjadi gelandangan. Ia tau betapa kejamnya mafia lain diluar sana. Bahkan mereka tidak segan-segan menjual perempuan bahkan membunuhnya.
"Lia.." panggil Joel.
Tak sengaja ia mengintip dan betapa terkejutnya ia melihat Lia yang lagi-lagi hampir dipukul oleh Rino.
"Kamu ini benar-benar...!!!!"
Lia mencoba melindungi dirinya sendiri. Tiba-tiba dengan sigap Joel datang dan menahan tangan Rino.
"Rino, stop!" tukas Joel.
Rino menghempaskan tangannya dari tangan Joel.
"Kamu memanggilku apa tadi? Kamu lupa dengan pangkatmu disini? Hmm?" tanya Rino sarkas.
"Uh... maksudku.. tuan Rino." jawab Joel.
"Kamu benar-benar bodoh! Kamu bersekongkol untuk membantu dia kabur kan?" marah Rino.
"Tidak, aku tidak membantunya. Aku justru mencari dia karena aku takut dia kenapa-napa." ujar Joel.
"Ah! Kamu berbohong agar tidak kena sanksi kan? Aku tau akal busukmu Joel!" ucap Rino.
"Akal busuk apa? Aku tidak melakukan apapun."
"Berani melawanku?"Dengan refleks Rino menampar Joel dengan keras. Lia begitu terkejut melihat pemandangan di depannya.
"Asal kamu tau, jika bukan karena belas kasihanku, kamu tidak mungkin bisa tinggal disini! Kamu akan menjadi gembel diluar!" maki Rino.
"Aku terima semua perlakuan dan hinaanmu tuan Rino. Tapi aku tidak terima jika tuan menyakiti perempuan." jawab Joel tegas.
"Kamu benar-benar melawanku? Berani menjawabku? Sini kau!"Rino menarik baju Joel dengan kasar dan memasukkannya ke dalam ruangan khusus. Tak lupa ia memanggil anak buahnya untuk menghajar Joel karena lalai dengan tugasnya dan juga karena Joel selalu melawannya.
"Ini akibat karena kamu selalu melawanku Joel!"
Rino dengan kasar menghempaskan Joel begitu saja hingga ia jatuh tersungkur. Dengan kasar, Rino menendang dada Joel.
"Habisi dia." ujar Rino pada anak buahnya.
Joel tidak melakukan perlawanan apapun. Ia tau apa yang akan terjadi jika ia melawan. Jacob yang kebetulan lewat datang menghampiri Rino.
"Rino, apa tidak terlalu keras dan berlebihan? Dia saudara kembarmu Rino. Aren't you feel pity with him?" tanya Jacob.
"What you say? Huh? This killer is a bastard! He isn't my twin! Jangan pernah bilang kalau dia adalah saudara kembarku! Aku tidak pernah punya kembaran seorang pembunuh seperti dia!" jawab Rino dengan nada marah.
"But he is human too right? Apa yang dia lakukan hingga dia harus diperlakukan seperti itu?"Lia yang mendengar hal itu sangat terkejut. Ia tidak menyangka jika Joel adalah saudara kembar Rino. Tidak tega melihat Joel diperlakukan seperti itu, Lia memberanikan diri untuk memohon pada Rino.
"Cukup! Jangan pukul dia lagi. Ini semua salahku. Aku yang ingin pergi dari sini. Tolong jangan pukul dia lagi." mohon Lia sambil menarik tangan Rino.
"Ketika pembunuh berteman dengan anak penipu. Cocok sekali. Tidak salah aku menyuruh Joel menjaga anak penipu ini. Tapi sayang sekali aku tidak mau dia hidup." ujar Rino sambil menyunggingkan smirknya.
"Ini salahku, aku yang mau kabur dari sini. Aku janji tidak akan kabur lagi. Tolong jangan pukuli Joel lagi."Tatapan polos Lia menunjukkan jika ia benar-benar jujur.
"Baiklah, karena hatiku sedang baik... hey! Stop!" ujar Rino.
Para anak buah Rino pun menghentikan kegiatannya. Joel yang sudah berdarah itu mengatur nafasnya sambil menahan sakit disekujur tubuhnya. Lia menghampiri Joel dan menyesali perbuatannya.
"Bawa mereka ke loteng! Aku muak melihat pembunuh dan anak penipu itu disini." ujar Rino.
Anak buah Rino pun membawa mereka menuju tempat dimana Lia dikurung.
"Joel, maafkan aku" ucap Lia berkaca-kaca.
"T-tidak apa- apa... Lia... tidak.. apa-apa... yang penting... kamu tidak dipukul Rino..." balas Joel pelan.
"Tapi karena aku kamu kena batunya. Aku obati ya."Joel pun mengangguk pelan. Ia tidak bisa berbicara banyak lagi karena luka di sekujur tubuhnya. Lia mulai mengobati luka Joel akibat dipukul tadi. Seketika itu, Joel teringat bagaimana ibunya mengobatinya dulu. Joel menatap Lia agak lama sambil membayangkan jika ibunya masih ada.
"Aku teringat dengan ibuku." ucap Joel dalam hati.
"Sudah. Maaf ya kalau tadi agak sakit."
"Tidak kok Lia. Aku sudah biasa."
"Sudah biasa? Maksudnya? Kamu sering dipukulin disini? Kenapa tidak laporkan ke polisi? Ini kekerasan namanya." ujar Lia sambil menghentikan gerakannya.
"Polisi justru takut dengan Rino Lia. Rino kan Mafia. Mana ada yang berani?" tanya Joel.
"Iya juga sih. Hmm.. oh ya, kenapa kamu berbohong denganku?" tanya Lia balik.Joel terkejut mendengar pertanyaan Lia.
"Uhm..."
"Kenapa? Kamu dan Rino saudara kembar kan? Kenapa kamu bilang kamu hanya pelayan disini karena hutang orang tuamu? Kenapa kamu tidak jujur?"Joel lagi-lagi terdiam. Jujur saja ia takut jika Lia marah dan tidak mempercayainya. Ia tidak berani mengakui yang sebenarnya.
"Cerita saja Joel. Ada apa sebenarnya? Aku akan marah jika kamu tidak jujur!"
Akankah Joel menceritakan semuanya pada Lia? Lalu apakah Lia akan percaya pada Joel? Atau justru ia marah karena telah di bohongi?
-to be continue-
KAMU SEDANG MEMBACA
Peace of torture
FanfictionJulia Choi atau yang akrab disapa Lia merupakan putri tunggal dari Choi Seunghyun yang merupakan seorang pebisnis terkenal dibidang garmen. Lia merupakan gadis yang baik, ramah, anggun, ceria dan sedikit manja. Lia selalu mendapatkan kasih sayang da...