Seperti biasa Gavin datang tepat pukul 7 malam. Ia berjalan masuk ke apartemennya. Bau makanan sudah tercium, kalau biasanya makanan sudah tersedia dimeja makan, kali ini Devira masih memasak. Gavin langsung berjalan ke arah meja makan lalu duduk. Gavin menuangkan air putih pada gelas dan meminumnya.
Devira yang sadar lalu menolehkan kepala kearah Gavin, ia tersenyum begitu melihat wajah Gavin.
"Hai mas, sorry telat, aku ketiduran" ucap Devira. "Ini bentar lagi beres ko" lanjutnya.
Devira dengan sebisa mungkin untuk cepat. Kali ini ia membuat nasi goreng saja, karena ia lupa belum belanja bahan makanan. Setelah selesai, Devira menata nasi gorengnya ke piring lalu menyimpannya dimeja makan.
Devira memberikan sendok dan garpu pada Gavin yang disambut secara natural oleh Gavin.
"Aku lupa belum belanja, jadi cuma masak ini aja, maaf mas" kata Devira. Gavin hanya menganggukkan kepalanya lalu memakan nasi goreng itu.
Selama beberapa menit hening, Gavin selesai makan dan menyimpan sendok garpu diatas piring. Devira masih mengunyah makanannya.
"Gimana kantor mas?" Tanya Devira. Devira tiba-tiba teringat omongan Ghia tentang Korea Selatan. "Kata Ghia kamu mau ke Korea?" Lanjutnya.
Gavin diam, lalu menegak air putih. Belum ada niat menjawab.
"Gue ga kesana" jawab Gavin.
"Engga? Terus kata Ghia?" Tanya Devira kebingungan.
"Mama cuma denger sebagian waktu dateng ke kantor gue, salah paham, gak usah dipeduliin" jelas Gavin
"Mas, aku bukan mau ikut campur, tapi kalo sampe ada yang nanya terus aku gak tau harus jawab apa nanti orang akan curiga sama hubungan kita, aku bukan mau tahu apa urusan kamu" jelas Devira.
"Iya gue ngerti, gue aja yang gak suka cerita banyak hal"
"Makanya aku selalu nanya huft" keluh Devira.
"Gimana kursus lo?" Tanya Gavin
Devira cukup terkejut Gavin bertanya kegiatannya, biasanya dia yang akan banyak bertanya tentang hari-hari Gavin. Sekarang rasanya aneh ditanya seperti ini. Apalagi teringat waktu kursus tadi.
"Lancar, aku jadi banyak temen, aku kursus setiap senin dan rabu dari jam 9 pagi sampe 2 siang atau lebih" cerita Devira.
"Lo bilang cuma sekali seminggu" Komentar Gavin.
Makan Devira sudah beres, Devira adalah orang yang sangat menikmati makanan, itulah kenapa ia makan lama, tapi kalau sudah sangat lapar iya bisa makan sangat cepat.
Devira yang tadinya ingin membereskan tempat makan sampai tidak jadi karena pertanyaan Gavin.
"Iya tapi ternyata pertemuannya jadi 2 kali seminggu, gak apa apa mas?" Tanya Devira hati-hati.
"Selagi gue butuh lo ada, gue ok" kata Gavin.
"Oh iya tempatnya kursus aku lumayan dekat sama kantor kamu mas, Jadi kalo ada hal urgent aku bisa langsung ke tempat kamu" lanjut Devira.
"Besok ada acara makan malam sama relasi korea, hari jumat kita berangkat buat honeymoon, gue pikir bakal ambil hari sampai jumat depan tapi lo seninnya kursus" cerita Gavin.
"Bisa Mas, aku bisa sampai jumat depan. Menu masakan minggu depan aku bisa ambil tambahan pertemuan" kata Devira. "Jadi kita kepantai mas?" Tanya Devira sambil tersenyum senang. Tangannya bergerak mengambil piring didepan Gavin dan ditumpuk bersama piring miliknya.
"Iya"
"Yeaaaay! Akhirnya liburan, Makasih Mas Gavin" ucap Devira. Sekarang ia akhirnya berdiri dan membawa piring kotor wastafel, lalu membereskan semuanya didapur. Gavin tanpa sadar tersenyum. Ia lalu berjalan menuju kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Fault in Life [THE END]
RomanceHidup Devira yang hampir tenang dua bulan ini berubah menjadi rumit kembali. Belum sempat ia benar-benar melupakan masa lalu yang mencekik pikiran dan hatinya, dengan tiba-tibanya hadir Gavin Ravindra seorang Presiden Direktur Grandmedia Group yang...