TEK !
Chandra menaruh sebuah flashdisk berwarna hitam di atas meja, kini mereka Chandra, Gevan dan Daniel berada di ruang tamu apartemen milik Sakha. Keempatnya memang sudah berencana untuk main ke apartemen laki-laki itu sepulang sekolah.
"Gue udah cari tau tentang diskotik yang di datengin Amanda, gue males jelasin lagi seret, mending lo pada liat sendiri aja nama folder Mankotik"
Gevan menautkan kedua alisnya "Mankotik?" ia merasa aneh dengan nama folder seperti itu
"Mankotik, Manda Diskotik" Jawab Chandra singkat sambil memainkan ponselnya
"Dih" Gevan terkekeh pelan, bisa-bisanya laki-laki itu punya fikiran untuk menamai folder seperti itu. Ia lalu mengambil flashdisk itu lalu memberikannya kepada Sakha "Coba lo liat pake laptop lo"
Sakha meraih benda kecil itu lalu bangkit dari duduknya, "bentar" katanya, ia berjalan menuju kamarnya untuk mengambil laptop, setelah itu ia kembali berkumpul dengan yang lainnya di ruang tengah.
Setelah laptop itu menyala, Sakha memasukkan fashdisk itu, lalu memutar video yang ada di dalamnya. Ia sedikit menjauhkan laptop berwarna putih itu agar semua dapat melihatnya. Ketiganya tampak serius melihat video yang terputar itu, kecuali Chandra yang kini mulai terkekeh sendiri melihat ponselnya
"kok isinya Amanda semua?" Tanya Daniel, karena mereka hanya melihat beberapa video CCTV yang memperlihatkan keadaan diskotik malam itu. Hanya video-viedeo yang ada Amandanya saja, membuatnya sedikit curiga apakah ada yang di sembunyikan oleh Chandra. Laki-laki itu kembali berfikir negatif mengenai temannya itu.
Chandra menoleh "Lah? Kan ada elo juga disana, lo bantuin Amanda kan disana?"
Daniel menggelengkan kepalanya "maksud gue, kok cuma ada video Amanda aja? Another video? Before Amanda dateng or pas Gue sama Amanda balik?"
"OHH!" Chandra menganggukkan kepalanya tanda ia mengerti, lalu setelah itu menautkan kedua alisnya "Penting? Tapi kalo pengen ngecek.. full nya di folder FULL MANKOTIK" Jawab Chandra enteng
"padahal gue udah pilahin biar lo gak capek liatin semuanya, it's okey yang pegel kan elo"
Gevanza mencabut benda kecil itu dari laptop Sakha, lalu memberikannya kepada Daniel "lo liat sendiri aja deh dirumah, kalo mau sakit leher jangan ngajak-ngajak" Ucapan Gevan membuat Chandra terkekeh
"tapi menurut informasi yang gue dapet dari manager diskotik itu. nyokapnya manda emang kerja tetap disana, ya lo tau sendiri lah kerjaan apa. Malem itu katanya ada orang yang nagih hutang ke sana cari nyokapnya manda, buat keributan disana. Trus nyokapnya di usir dari club itu tapi katanya kemarin nyokapnya tetep kesana mohon-mohon biar gak di pecat"
"trus jadi di pecat?" Tanya Sakha menatap Chandra yang sedari tadi hanya menyimak dan mencerna informasi yang di berikan oleh Chandra
"Katanya managernya enggk jadi, soalnya hutangnya udah di bayar semua plus bayar biaya kerugian club yang sebelumnya diacak-acak sama tuh rentenir"
Gevan terkekeh "Kayaknya gue tau siapa yang bayar"
Chandra ikut tertawa "siapa lagi kalau bukan tuan muda Daniel Faviandra"
"Yaa mau gimana lagi, dari pada terus-terusan ibunya dicari sama tuh rentenir" Jelas Daniel, kepalanya ia senderkan di sandaran sofa
"how much?" Tanya Gevanza lagi, menanyakan nominal uang yang di bayarkan oleh Daniel untuk keluarga Amanda
"hutang 50 juta, ganti kerugian 15 juta lebih, trus gue kasih uang buat-sehari hari 10 juta"
Chandra menyipitkan matanya menatap Daniel lalu menggengkan kepalanya heran "lo tau gak kenapa nyokapnya punya hutang segitu banyak?" Daniel menggelengkan kepalanya, yang artinya ia tidak mengetahui penyebab ibu dari gadis itu memiliki huang sebanyak itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm not the Princess
Novela JuvenilKatanya aku seperti putri, namun aku bukanlah tuan putri Aku rasa aku bukanlah seorang putri, tapi ternyata aku memanglah putrinya