CINTA TERLARANG

3 1 0
                                    

Bulan demi bulan pun berlalu, lambat laun hubungan aku dan kak Azmi semakin erat dan akrab. Setiap hari Kak Azmi selalu menjemputku untuk berangkat sekolah, begitupun ketika pulang aku selalu diantar sampai depan rumah. Dan sejak aku mulai dekat dengan Kak Azmi, Kak Desi pun tak pernah lagi menggangguku, ia tak pernah lagi mengungkit-ungkit masalah yang terjadi di kantin tempo hari. Bahkan kini satu sekolah sudah tidak asing lagi dengan kedekatan aku dan kak Azmi.

Sebenarnya aku tidak enak pada temanku Chika, semenjak aku dekat dengan ka Azmi kini kedekatan kami sudah jarang. Biasanya setiap hari aku selalu pulang bareng dengan Chika, tapi kini karena aku sering diantar oleh kak Azmi, aku tak pernah lagi jalan bersama untuk pulang dengan Chika. Tapi kami masih satu bangku hanya saja percakapan kami tidak lagi sehangat dulu. Terlebih aku sudah tahu sejak awal bertemu Chika pernah mengutarakan padaku bahwa ia jelas-jelas sangat menyukai Kak Azmi. Dan sekarang justru akulah yang dekat dengan Kak Azmi.

Suatu hari ketika upacara bendera sedang berlangsung, tiba-tiba Chika jatuh pingsan. Dikarenakan posisi Chika berdiri berdekatan dengan Kak Azmi, sontak ka Azmi langsung menangkap Chika dan dengan sigap Kak Azmi membawa Chika ke ruang UKS. Setelah itu aku pun ikut berlari ke ruang UKS untuk melihat keadaan Chika. Ternyata Chika sedang sakit, dia jatuh pingsan karena tak kuat berdiri terlalu lama.

Setelah mengantar Chika ke ruang UKS kak Azmi bergegas kembali ke lapangan. Tapi sepertinya kegiatan upacara sudah selesai. Selang beberapa lama datanglah ka Rama, teman dekatnya Kak Azmi. Dia kelihatan begitu panik dan khawatir terhadap Chika. Dia datang dan langsung bertanya kepadaku "apakah Chika baik-baik saja?" aku pun menjawab, "Chika masih belum siuman ka" lalu dengan sigap Kak Rama memberikan bantuan kepada Chika dengan memberinya sedikit pijatan dan beberapa olesan minyak angin, setelah itu kak Rama juga memberikan air hangat kepada Chika.

Setelah beberapa lama akhirnya Chika pun siuman. Pantas jika Kak Rama tahu tentang penanganan pingsan, dia adalah ketua PMR di sekolah, tapi Aku heran kenapa Kak Rama sekhawatir itu dengan Chika. Seusai menolong Chika ka Rama pun kembali ke kelasnya.  Setelah Chika bangun aku pun menawarkan agar Chika pulang dan beristirahat di rumah. Dan Chika pun menyetujuinya, Aku meminta bantuan kak Azmi untuk mengantarkan Chika. Akhirnya ka Azmi mengantarkan Chika pulang.

Sudah tiga hari ini Chika tidak masuk sekolah, sepertinya masih sakit, aku dan kak Azmi berniat untuk menjenguk Chika ke rumahnya. Rencananya nya kami berdua akan menjenguk Chika besok. Ketika ka Azmi mengantarku pulang di perjalanan kami berbincang tentang temannya Kak Rama yang tiba-tiba dingin dan seperti menjauhi kak Azmi.
"Aku heran Re, sama Rama, entah kenapa beberapa hari ini dia tidak seperti biasanya, Ia dingin padaku dan bahkan ia seperti membatasi bertemu denganku" tanya Kak Azmi terheran-heran padaku.
"Aku juga tidak tahu Kak, mungkin ka Azmi punya salah sama Kak Rama coba diingat-ingat lagi" tanyaku balik padanya.
"Tidak, beberapa hari sebelumnya keadaan kita baik-baik saja" jawab Kak Azmi pada ku. Aku tak membalas jawabannya karena aku pun bingung harus menjawab apa.

Keesokan harinya aku berinisiatif untuk menemui Kak Rama dan menanyakan sendiri tentang hal kenapa akhir-akhir ini Ia seperti membenci kak Azmi. Setelah berkeliling beberapa lama mencari Kak Rama akhirnya aku pun bertemu dengannya di belakang sekolah.
"ka Rama tunggu, ada beberapa hal yang ingin aku bicarakan" sapaku pada ka Rama.
"Iya ada apa Re? mau bertanya tentang apa?, Oh iya bagaimana keadaan Chika sudah baik" Kak Rama menjawabku sekaligus menanyakan kabar Chika.
"Sampai hari ini Chika masih belum masuk sekolah kak, dan rencananya hari ini aku mau menjenguk Chika" jelasku pada Kak Rama.
"Oh gitu, ya sudah sekarang apa yang kamu ingin bicarakan padaku" tanya kak Rama melanjutkan ucapanku tadi.
"sebenarnya aku ingin bertanya terkait sikap ka Rama pada Kak Azmi, kenapa akhir-akhir ini Kak Rama tidak begitu dekat dengan Kak Azmi" tanyaku sambil terbata-bata pada Kak Rama.
"Apa urusannya denganmu, sepenting apa kamu ingin mengetahui tentang hal ini" tanya balik ka Rama padaku.
"Maaf Kak sebelumnya, kalo aku ikut campur, memang tidak ada urusannya denganku, tapi Kak Rama dan Kak Azmi adalah teman dekat, kenapa sekarang harus seperti ini" ucapku pada Kak Rama.
"jika kau ingin tahu yang sebenarnya baiklah, aku menyimpan perasaan pada Chika, dan aku tidak suka melihat Azmi terlalu dekat dengan Chika.
"oh jadi itu masalahnya, percayalah ka, ka Azmi dan Chika tidak ada hubungan apa-apa, Chika adalah temanku dan ka Azmi juga dekat denganku. Aku sangat tahu dengan mereka berdua. Mereka tidak mempunyai hubungan apa-apa." Jelasku pada Kak Rama.
"Jika ka Rama tidak percaya mari ikut dengan aku sepulang sekolah untuk menjenguk Chika, berikan dia perhatian lebih aku yakin ka Rama bisa mendapatkan Chika" ajakku pada ka Rama. Kemudian ka Rama menganggukan kepalanya tanda menyetujui ajakan ku.

TATAP YANG KAU TITIPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang