31: Home

206 46 31
                                    

Happy reading all -!!

Maaf Author jadi sering lambat up, karena author lagi sakit 🙏🏻🙏🏻, tolong di maklumi yaa guys😁

..

"Lo, nerima gue dan mama sebagai anggota keluarga lo." Ucap Juan.

Mendengarnya, Dika langsung memalingkan wajahnya dari Juan yang sedang mengemudi.

"Gue.. Gak bisa." Lirih Dika.

Juan menepikan mobil nya ke pinggir jalan. Juan membuang nafas nya dengan kasar membuat Dika menoleh padanya nya.

"Why?." Tanya Juan pada Dika.

Dika tidak menjawab apapun.

"Kenapa lo gak bisa nerima gue dan mama sebagai anggota keluarga lo?." Lanjut Juan.

"Ya lo mikir lah, gue mana bisa nerima orang yang sudah merusak keluarga gue!." Sergah Dika.

"Lo pikir jadi anak selingkuhan itu keinginan gue?!." Bentak Juan.

Perkataan Juan tadi berhasil membuat Dika terdiam. Setelah perkelahian singkat tadi kini suasana di dalam mobil  itu hening.

"Lo tahu? Mama sayang banget sama lo, dia selalu khawatir kalau lo di pukul sama Papa, selama berada di luar kota dia selalu nelpon gue buat nanyain kabar lo. Gue, yang bahkan anak kandung nya saja tidak pernah dia tanyakan kabar, She always act like a real mother." Jelas Juan panjang lebar.

"Dia hanya mencari muka sama papa." Ketus Dika.

"Andika!! Shut up you freaking mouth!!."  Geram Juan.

"Mama nyari uang buat biayain hidup lo!, lo pikir papa mau ngasih uang nya buat lo?." Ungkap Juan.

Dika mengerut keningnya, "Jadi selama ini.."

"Yeah, biaya hidup lo setelah mama lo meninggal di tanggung mama gue." Kata Juan.

Mata Dika berkaca-kaca, ia menggigit bibir bawah nya.

"don't cry." Lirih Juan.

"Eca

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Eca." Panggil Kak Hesa sambil mengetuk pintu kamar Eca.

Eca yang sedang berbaring langsung mendengus malas, terpaksa ia bangun dan membukakan kakaknya itu pintu.

"Apa?." Tanya nya.

"Kenapa muka lo? Datar banget kayak tembok."

"Gak usah nyari masalah deh kak, kakak ngapain manggil Eca?." Omel Eca.

"Eh santai adekku sayaaaang." Mahesa mengacak-acak rambut Eca padahal Eca baru saja selesai menyisirnya tadi.

"Ih kak, jangan!." Keluh Eca sambil menepis tangan Mahesa.

Untuk Dika [Tahap Revisi] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang