32. Keputusan Satu Arah

297 28 5
                                    

"Bagaimana cara agar semuanya berakhir indah?"

Pertanyaan itu terus berputar dalam benak Taehyung saat menjalani kehidupannya kembali sebagai Yeok. Sejak awal mungkin seharusnya dia membiarkan seperti semuannya. Tapi kedatangan Joohyun melewati dimensi dan menemuinya, seolah seperti pertanda bahwa dia harus memertahankan Joohyun berada disisinya.

"Saya yang seharusnya menuangkan arak untuk anda," Yeok mengambil alih ceret keramik yang berisi arak beras tradisional. Musim gugur adalah waktu yang trpat untuk memanen arak beras dan meminumnya saat malam.

"Anda pasti punya kepentingan pribadi, hingga menemui saya seperti ini."

Tuan Bae sangat cakap melihat situasi politik yang memanas. Rakyat yang terus menjerit karena musim panen tak berjalan seperti seharusnya. Sedangkan musim gugur datang lebih cepat dan bahan pangan tak tersedia cukup untuk menyambut musim dingin. Tuan Bae, tak mungkin menutup telinganya untuk masalah seperti itu.

"Apa yang anda inginkan dari pria tua seperti saya?"

Belum sempat mengatakan maksudnya, Yeok sudah dibuat merinding dengan tebakan jitu Tuan Bae. Dimasa lalu dia bahkan mengeksekusi orang berharga seperti Tuan Bae.

"Anda adalah pria Joseon paling setia dinegara ini," ini baru permulaan. Yeok memaksa dirinya menyusun kalimat sebaik mungkin.

"Apa anda melihat saya seperti itu, Yang Mulia?" Tawa tuan Bae menggema. Menyusuri sudut-sudut paviliun kediaman keluarga Bae.

"Ya, anda bahkan mencintai negara ini lebih dalam dari hati manusia."

Tawa Tuan Bae semakin terdengar nyaring.

"Arak beras menjadi barang mahal di musim dingin, terlebih sekarang."

Tuan Bae menuangkan arak berasnya pada gelas miliknya dan milik Yeok. Tawanya terhenti, raut wajahnya mendadak serius. Jauh berbeda dari sebelumnya.

"Lumbung-lumbung padi para bangsawan bisa bertahan hingga musim dingin berikutnya. Tapi rakyat, mereka mengais sisa panen yang tak seberapa."

Pembicaraan mereka mulai serius, Tuan Bae adalah tokoh masyarakat yang menjujung kedamaian dan menomer satukan rakyat.

" Kekeringan lahan di musim panas, dan gagal panen menjadi masalah utama di musim semi hingga panas tahun ini."

Tuan Bae mengangguk, dia mengosongkan gelas araknya dan mengeluarkan suara puas.

"Ya, bahkan di paviliun raja semua orang menghardiknya."

Tuan Bae melirik Yeok yang tampak mengerti arah pembicaraan mereka.

"Bagaimana jika saya bisa memerbaikinya?" Yeok memejamkan matanya. Mencoba berani bicara apa maksud kedatangannya kemari.

"Yang Mulia, saya hanya ingin mengeluh tentang negara kita yang tak kunjung membaik. Saya tak ingin anda berfikir terlalu jauh."

"Saya kemari karena saya ingin menunjukkan pada anda, bahwa saya bisa menyelesaikan masalah negara ini dengan cara saya."

Perebutan waris selalu menjadi hal lumrah diantara keluarga kerajaan. Tuan Bae tak lagi kaget dengan maksud kedatangan Yeok. Mantunya menginginkan kekuatan yang ada ditangannya, yang bahkan tak dia bagi kepada raja saat ini.

Tuan Bae bukan tokoh sembarangan, meski siapapun akan menganggapnya berbahaya. Bisa jadi pendukung dan pemusnah kekuatan kekaisaran. Tuan Bae sukses menggaet hati rakyat, kakak dari permaisuri dan tauladan dari bangsawan lainnya.

Keberadaannya dibutuhkan untuk penyeimbang atmosfer politik. Pernikahaan putrinya dengan Yeok, cukup membuat kekacauannpolitik dan membuat kubu-kubu yang sebelumnya kuat menjadi merenggang.

Jika tuan Bae memberikan dukungannya pada Yeok, sudah dipastikan bahwa kudeta akan segera dilakukan. Raja yang dianggap tak kompeten dan menyengsarakan rakyat. Pungli dari berbagai bangsawan korub yang semakin memperkaya lambung pribadi bangsawan.

Rakyat sengsara, paceklik lama, dan sekarang keadaan politik memanas oleh pernikahaan Yeok dan Joohyun. Joseon sedang tidak dalam keadaan baik.

"Saya kemari karena kewajiban saya sebagai bagian dari keluarga kerajaan. Saya bertanggung jawab atas keadaan rakyat saat ini."

"Memang apa yang bisa anda lakukan, jika langit sudah berkehendak."

Yeok tersenyum, mertuanya adalah pemimpin logis untuk kaum bangsawan. Dia tak akan memberikan dukungan begitu saja, meski status Yeok sebagai menantu.

"Pengawetan bahan makanan dan pembuatan lumbung darurat."

Yeok melihat ketertarikan dari wajah Tuan Bae, dia boleh sedikit lega karena Tuan Bae akan memberi akses pada rakyat yang jelas-jelas berada dipihaknya.

"Setiap musim dingin, kita selalu kehabisan bahan pangan dan harga bahan pangan mahal karena dibeli dari megara tropis lainnya. Tapi bagaimana jika kita bisa memroduksi makanan sendiri."

"Apa saya boleh percaya apa yang anda katakan?"

Yeok mengangguk mantap, dia menjalani kehidupan keduannya dengan masalah yang sama. Kali ini dia akan merubah Joseon dengan caranya. Meski ada perasaan pesimis, karena belum tentu bisa menyelamatkan Joohyun. Yeok berharap bahwa dia bisa meninggalkan kenangan indah untuk Joohyun.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 02, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LADY BAE (VRENE FANFICTION)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang