04 • One Night Love 3/3 [NC]

7.7K 202 0
                                    

Tanpa meminta persetujuan Gaeul, Jake mulai menggerakkan penisnya, pelan, sangat pelan, ia telah perjanji pada gadis itu.

"Tidaaak, akhh....!" Gaeul masih merintih kesakitan. Bagaimanapun ini yang pertama baginya. Atau memang ukuran penis Jake yang cukup besar dan jalan masuknya yang belum bisa beradaptasi.

Jake melihat ekspresi wajah Gaeul yang nampak kesakitan, ia sungguh tak tega. Namun mendiamkannya juga tak akan mengurangi rasa sakitnya.

"Gaeul, lihat aku!"

Gaeul masih menutup matanya.

"Gaeul..."

Gaeul membuka matanya, menatap Jake.

Jake menciumnya. Dengan tulus dan penuh perasaan. Ia hanya berusaha menenangkan.

Sementara di bawah sana Jake sedang berusaha menarik dan memasukkan kembali penisnya tanpa berniat melukainya.

Gerakan pelan - pelan yang berubah menjadi berirama.

Gaeul melepas ciuman Jake dan memilih untuk mendesah.

Suara desahan keduanya memenuhi ruangan besar itu.

Jake menikmati betapa penisnya yang sangat keras terasa bak diremas oleh dinding rahim Gaeul. Itu adalah kenikmatan yang tidak bisa dijelaskan dengan ungkapan manapun

.

Jake menggigit bibir bawahnya, menutup matanya dan menggempur Gaeul tiada ampun.

Keduanya kini telah terbiasa.

Jake mempercepat temponya, Gaeul meraih leher Jake, mencium bibirnya, melumatnya, dan melakukan french kiss di sela-sela rahimnya yang semakin mengetat.

"oh ohh ohh....!!"

"ah ga—eulahh...ahh..ah!"

"ah ahh ahh ah ah"

"oghh..ah.ahh.ahhh ah ah"

Desahan demi desahan akan keduanya bersautan menggema dalam ruangan seiring dengan perpaduan organ intim mereka di bawah sana.

Rasanya luar biasa menerima penis Jake dalam vaginanya yang hangat. Kini ia tau rasa dari sex yang sebenarnya, rasa yang tak bisa ditolak dan membuat orang ketergantungan.

Jake menurunkan temponya, namun semakin memperdalam penisnya yang memasuki lubang Gaeul. Ia ingin bermain keras bukan cepat.

Gaeul membuka matanya, melepas ciuman dan mereka saling bertatapan.

"J-j-jake...aaahh!!!"

Jake menangkap ekspresi Gaeul yang mengisyaratkan sebentar lagi akan segera orgasme.

Jake semakin memelankan temponya, ia juga akan mencapai klimaks sebentar lagi.

Saat hendak memberontak, dengan sigap tangan Jake memegangi leher Gaeul hingga gadis itu tak berdaya.

Tenaga Jake sangat luar biasa. Gaeul hanya bisa mendesah dan mendesah sementara ia merasa di puncak surga dunia.

Tangan jake memegangi perut Gaeul, menekannya cukup kuat hingga sang pemilik kesakitan karenanya. Ya, itu menyakitkan, tapi juga tidak bisa dielak bahwa itu memberi kenikmatan.

Jake menarik badannya ke belakang, masih memegangi perut rata Gaeul, melihat dengan jelas bagaimana penisnya bekerja dan tanpa memberi kode, baik Gaeul dan Jake mencapai klimaks bersama.

"Arrghhhh......!!"

Gaeul sedikit membusungkan dadanya begitu ovariumnya mengeluarkan cairan putih yang sangat banyak, bercampur dengan sperma Jake yang keluar di dalam rahimnya. Hangat dan terasa ribuan bahkan jutaan hormon kebahaguaan baru saja meledak di seluruh bagian tubuhnya.

Masih mengeluarkan sisa-sisa cairannya, Jake menarik perlahan penisnya, kemudian memasukkannya lagi hingga ujung. Bertemu pangkal rahim Gaeul dan mengemburkan spermanya lagi, dan ia melakukannya lagi, dan lagi hingga ia yakin penisnya telah mengeluarkan seluruh isinya.

Begitu selesai, ia menarik penisnya yang sebenarnya masih sanggup melanjutkan ronde berikutnya hanya jika Gaeul tak langsung tertidur saat itu juga.

Jake mendekat, mencium kening Gaeul, lalu tidur di sebelahnya.

























"Jika kita bertemu lagi, mari berkencan"

Tbc.

BROTHER [END ✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang