Part 1

2.3K 92 0
                                    

bit misgendering, intercourse  

jangan hakimi aku ya teman, karena aku tidak sanggup menyandingkan selain mereka hehe

happy reading (.^-^.) 




"sebernarnya ada yang ingin aku sampaikan new"

"apa itu"  

new yang sedang menunggu sebuah pengakuan dari sahabatnya gun atthapan, dan melihat luar jendela ada sang suami yang berjalan menuju mereka duduk.

"ah itu suamiku" new yang tersenyum dan melambaikan tangan kepada sang suami

"new sebenarnya akuuu..

"jangan kau ucapkan gun, biar aku saja yang menjelaskan" tay yang berdiri disamping sang istri dan berusaha untuk membawa sang istri untuk pulang ke rumah

"apa yang kalian lakukan, kenapa ini" new berujar dan melihat gelagat sang suami dan sahabatnya sangat canggung

"ayo sayang sebaiknya kita pulang, aku ingin berbicara dengan kamu berdua saja" tay menarik pelan lengan sang istri untuk bangun

"sudah terlambat tay aku akan memberitahunya sendiri kepada istrimu"

"new aku hamil"

"anak ini anak tay" ujar gun tanpa jeda dan penuh penekanan 

.

.

.

.

.



"nak hati-hati jangan lari" new mengejar anak kecil yang sedang berlari menuju sebuah ayunan di sebuah taman

"mam, aku bisa menaikinya sendiri"  

nanon anak manis ini sedang berusaha menyakinkan mamnya bahwa dia bisa menaiki sebuah ayunan sendiri, agar sang mama tidak khawatir dan tau bahwa dia sudah bertambah tinggi

"iya mama hanya membantu sedikit kamu agar bisa duduk dengan benar disini" new menggeser tubuh sang putra agar berada di posisi yang aman saat sudah berayun nanti, new mendorong pelan dan angin semilir menyapu surai nanon

"wah anginnya sejuk ya mam"

"iya makanya kamu hanya boleh bermain disini 10 menit"

"ah tapi aku ingin bermain lebih lama"

"jangan sayang, papa kamu akan pulang sebentar lagi"

"ah mam"

"hei tidak ada penolakan dan rengekan"

"baik lah" nanon pasrah  hari ini dia hanya bisa bermain di taman hanya sebentar, salahkan kasurnya yang hari ini terasa nyaman dan hangat membuatnya untuk tidur siang lebih lama


nanon yang sedang menikmati semilir angin dan ayunan sang mama, ada sosok laki-laki sedang berjalan menuju mereka. 

"hey anak papa"

"ahh papa" nanon yang mendengar suara papa dan spontan loncat ke arah sang ayah 

new yang melihatnya tentu saja kaget dan khawatir anaknya terluka, ingin rasanya new memarahi sang anak namun sang suami dengan sigap menangkap nanon yang loncat dari ayunan

"hey jagoan, lain kali jangan seperti itu lihat mama tuh sudah siap untuk memarahi kamu"

"ya ampun nak kamu hati-hati dong kalo kamu terluka gimana" new berujar melihat sang anak sudah berada di gendongan sang suami

"hehe maafkan aku mam"

"ayo masuk udara semakin dingin, dan bersiap untuk makan malam" new menghampiri anak dan sang suami untuk membawa mereka masuk kedalam rumah





"papa mama hidung ku berdarah"


new yang mendengar teriakan anaknya sangat lantang, berlari mengahampiri sang anak

"ada apa anak mama?"

"apa kamu terluka?"

"bagaian mana yang terluka biar mama periksa" new dengan pertanyaan beruntun dan tidak memberi jeda kepada sang anak untuk memjawab, menggendong nanon dan membawanya ke ruang tengah

"mam aku tidak luka, hanya saja hidungku tiba-tiba keluar darah" nanon yang memberitahu keadaanya agar sang mama tidak panik, sangat terlihat wajah sang mama sangat panik. dan nanon tidak suka itu wajah sang mama seperti itu.

"jagoan papa" sang suami mengambil alih nanon sambil memangku nanon dan mengelap hidung berdarah itu

"ini ngga apa-apa sayang, cuma mimisan" sang suami memberikan pengertian terhadap new agar tidak berlebihan dan membuat sang anak merasa tidak enak karena dia sang mama menjadi khawatir.

"tapi nanon jarang sakit"

"kalo kamu khawatir kita ke dokter ya"  "oke ya jagoan"

"aku takut jarum papa"

"hey jagoan papa masa takut jarum, katanya ingin menjaga mama dari monster"

"hihihi tapi kan monster itu papa sendiri"

"heh ko kamu ngomong gitu"

"iya kata mama gitu"

new yang menyimak pembicaraan sang anak dan suaminya buru-buru kabur dari sana dari pada mendapatkan protes dari suaminya bahwa dia telah mengatakan hal yang tidak-tidak, padahal memang seperti itu.


a love for usTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang