Halo, Call me Rein.
Selamat membaca🤗
----
Clara bangun pagi hari sekali. Dia sangat senang hari ini. Dia sudah menemukan cara dan penyebab jiwanya tertukar. Rencananya, gadis itu akan menemui Gendis dan mengajaknya untuk bertukar jiwa kembali.
Clara menatap kalung itu dan meremasnya sekuat tenaga. "Gara-gara lo, gue harus menderita. Gue nyesel beli lo, sumpah. Tapi, gak pa-pa, deh. Banyak hikmah yang bisa gue ambil dari kejadian ini. Intinya, sekarang gue bakal ngebujuk Gendis supaya mau menyatukan kembali kalungnya,"
Clara memakai kalung itu dan tersenyum di hadapan cermin. "Muka gue yang asli jauh lebih cantik, tapi tenang aja. Bentar lagi juga gue kembali ke tubuh gue yang asli."
"Gendis!" teriak Mirna dari atah dapur.
"Iya, Bu." Clara langsung bergegas keluar untuk menemui Mirna. Padahal, dia sudah bersiap-siap, tetapi sepertinya Mirna akan menghancurkannya.
"Ikut Ibu ke pasar!" ujar Mirna saat Clara sudah berada di depannya.
Clara membulatkan matanya. "Apa?"
Di tempat lain, Gendis juga sedang bersiap-siap untuk pergi ke sekolah. Dia jadi teringat tentang latihan olimpiade. Seharusnya kemarin dia latihan di rumah Bu Jina, tetapi karena keadaannya sekarang, terpaksa Clara yang harus menggantikannya. Padahal, Gendis sangat bersemangat dan antusias untuk mengikuti olimpiade itu. Jangan sampai Clara menghancurkannya.
"Semoga aja kamu gak ngehancurin apa yang udah aku usahain," monolog Gendis pada dirinya sendiri.
Jujur saja, Gendis sangat lelah sekarang. Sudah dua hari ini, dia hanya fokus belajar di dalam kamarnya dan tidak keluar sama sekali. Reno melarangnya untuk keluar lamar dan menyuruhnya untuk belajar. Pria itu bilang ini hukuman untuk Clara, tetapi kenapa Gendis yang kena bukannya Clara. Sangat tidak adil.
Tiba-tiba saja, Gendis mendapatkan sebuah pesan. Itu dari nomornya dulu dan berarti Clara yang mengiriminya pesan.
"Kenapa Clara tau nomor ini? Oh, iya. Ini nomor Clara, ya jelas dia ingetlah."
Gendis segera membuka pesan itu dan membacanya.
+628*********: Halo, Gendis.
Gimana? Lo udah puas belum ngegunain raga gue? Sekarang, saatnya lo berhenti. Gue bakal balik lagi ke raga gue, lo siap-siap aja. Oh iya, jangan lupa bawa kalung yang waktu itu lo curi. Gue tunggu di sekolah, bye.
KAMU SEDANG MEMBACA
Antagonis or Protagonis (END)
General Fiction~Jangan pernah iri dengan kehidupan orang lain, karena belum tentu kehidupan orang lain itu lebih baik dari kehidupan kita~ -Antagonis or Protagonis- (Sudah selesai revisi) °°° Transmigrasi? Pertukaran jiwa? Mungkin tidak asing lagi untuk kalian sem...