***
Mba Ida hanya terus mematung di sana. Tapi Amell pun tak bisa terus diam dan dia langsung bersandiwara di depan pembantunya itu.
"Adududuh kaki aku sakittt Mba!!" tingkahnya langsung membungkuk dan seperti mau jatuh di depan pintu kulkas itu, Mba Ida segera bergegas dan meraih badan Amell, Mba Ida kebingungan.
"Non?? Ini teh ada apa?? Mba bingung!" sambil terus menopang tubuh Amell yang mau jatuh.
"Aku pengen duduk Mba!" langkah lemas dan gemetarnya menuju sofa ruang tengah dan Mba Ida membantunya. Amell duduk dan mengatur nafas shocknya tadi.
"Non teh kenapa Non?? Kok bisa keluar sambil jalan tapi sekarang langsung sakit lagi??" tanya heran pembantunya itu berjongkok di depan duduk Amell.
"Tadi Amell mimpi bisa jalan Mba dan mungkin ke bawa sampe bangun. Tapi sekarang kaki Amell gak bisa di gerakin lagi!" tangan Amell mengusap-ngusap betisnya sendiri.
"Sebentar kalo gitu Mba ambilin kursi roda dulu di kamar yah?" langkahnya bergegas tapi di cegah Amell.
"Nononono gak usah Mba! Bikinin aja Amell susu panas yah? Susunya di kulkas kan?? Amell mau duduk dulu di sini..." Mba Ida pun mengangguk dan segera ke dapur bikinin air susu panas tersebut, setelah Mba Ida masuk dapur, Amell langsung berlari ke kamarnya dan menutup pintunya.
___Namun Bella sudah gak ada di kamar dengan jendela yang terbuka, Bella pergi dari sana. Amell pun kaget kembali karena di pikaran Amell kini bertanya-tanya, Bella pergi ke mana di pagi yang masih buta begini?? Amell jadi khawatir karena takut Bella tersesat.
"Ini Non. Non Amell?? Kok udah gak ada lagi di sofa??" pembantunya kembali terheran-heran.
"Aku di kamar Mba!" tariak Amell yang kini semakin cemas itu langsung duduk di kursi rodanya sambil ngotak ngatik ponsel menghubungi Bella tapi nomernya tidak aktif.
"Non kok udah bisa sendiri ke kamar???" Mba Ida masuk kamar dengan muka yang makin bingungnya itu.
"Tadi Amell merangkak karena denger hp Amell bunyi. Susunya taro sana aja Mba, Amell mau nelpon temen Amell dulu." Amell terus mengotak-ngatik ponselnya menghubungi Mita.
"Iya Non..." Mba Ida pun keluar dari kamar dan kembali ke arah dapur sambil menggaruk-garuk kepala.
Beruntunglah Bu Maya dan Pak Ram yang kamarnya di atas tak terbangun sama sekali.
"Mit?!!" Amell gak sabar nunggu Mita angkat telponnya, dan Mita yang masih berselimut itu beberapa lama akhirnya mengangkatnya.
"Ya dapa??" jawabnya masih di mata meremnya.
"Mit, Bella pergi!!" mendengar itu mata Mita langsung terbuka lebar.
"Apa!!! Kok bisa???" Amell menceritakan kejadiannya dan Mita menggercap kencang mukanya, Mita memarahi Amell.
"Kenapa lu kagak bisa sih jagain si Bella barang sehari aja Mell?! Hp nya si Bella juga pasti udah mati sekarang! Dari kemaren pagi tu hp batrenya udah tinggal dikit! Lu ngecewain gua lagi Mell Adooh!!"
"Mit tolong deh marahnya nanti aja, sekarang yang penting Bella dulu Mit! Iya hp nya gak aktif! Gimana donk Mit?? Gw pengen cari Bella keluar tapi gw gak mungkin tiba-tiba lari kan??" marah balik tapi dengan memelas.
"Lu suruh sopir lu cari lah Mell! Gw berangkat sekarang ke sana!" telpon di tutup dan Mita hanya bercuci muka saja, ia langsung pergi membuat ibunya yang lagi menyiram tanaman di halaman rumah tak bisa bertanya dulu pada Mita, karena Mita pergi dengan tergesa-gesa seperti itu.
"Mang Danu?!" telpon langsung di angkat sama Mang Danu. "Mang Danu masih di rumah Mang Danu??"
"Iya Non ada apa??" jawab sopirnya yang juga baru bangun.
KAMU SEDANG MEMBACA
ONESOUL |EnD|
Fiksi RemajaCerita fiktif yang menyuguhkan kisah dua manusia yang saling tergantung satu sama lainnya karena naluri mereka berkata bahwa, secara rasa mereka memiliki satu nafas yang sama dan satu ikatan batin yang sama. Wujud dua perempuan remaja yang menjelaja...
