210. Memadu Kasih

13.1K 107 117
                                    

Kost Kory, Area Barat

19.00

"AAAhh!!!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"AAAhh!!!"

"Fuuucck...!"

"Shhiiit.. sakiitt..!"

Ketiganya pun berteriak kesakitan saat betis dan lutut mereka tertembak peluru.

"Reiger!" Pekik Rania.

Ketiga negro ini pun terkapar dan berteriak kesakitan, kecuali Diego yang tidak ditembak oleh Reiger.

Diego mengambil pistolnya, dan menodongkan ke Reiger.

DOORRR...!

BRUKKK..!

Tembakan itu meleset karena Rania bangun dan menendangnya.

Diego pun terjengkang dan duduk. Reiger dengan sigap merampas pistol Diego, lalu membuang isi pelurunya.

"Bunuh dia...!" Teriak Rania.

Reiger terdiam namun masih menodongkan pistolnya ke Diego.

Reiger terdiam namun masih menodongkan pistolnya ke Diego

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ini sudah cukup." Ucap Reiger, sambil menurunkan lagi pistolnya dari arah Diego, lalu ia mengosongkan peluru di magasin dan melempar pistol Diego ke sebelahnya.

"Bunuh mereka...! Reiger...!" Teriak Rania lagi dengan histeris.

Reiger terdiam lalu menyeret mereka berempat keluar kamar kost Kory.

Darah dari betis dan lutut mereka berceceran di lantai dan ranjang.

"Bawa mereka ke mobil, Diego, lalu segera pergi dari sini." Ucap Reiger.

Ketiganya yang terkapar dan tertembak berusaha berjalan dan dipapah Diego satu persatu keluar dari tempat kost Kory.

"Kalian memicu perang...! Reiger...! Rania...!" Teriak Diego dari luar, sambil menyeret ketiga anak buahnya yang kesakitan karena luka tembakan itu.

Tak lama, mereka pun pergi. Reiger keluar tempat kost untuk memastikan kondisi.

"Ya Tuhan... Koryyy...! Hnnn..." Rania pun ikut menangis dan memeluk teman barunya ini. Lalu Rania membuka lakban di tubuhnya.

SEX and The City 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang