Epilog

853 67 73
                                    

Warning ⚠️

10 k words, mature content, Relationship without clarity, mental issue, Identity problem, mental health

Enjoy

Anglia Rusk University Campus, inggris








Pemuda itu berlari tergopoh memasuki gerbang kampus.

Sial

Hari ini ia sudah membuat janji dengan sang dosen menyerahkan skripsi dan juga menyiapkan beberapa hal untuk persiapan wisuda, bisa bisanya ia malah telat bangun kesiangan karna sibuk begadang.

Kim Seokjin membuang nafas kasar, ia merapikan sedikit kemeja denim serta helaian rambut yang sudah di sisir ala kadarnya, pagi ini penampilannya agak kacau serta kantung mata hitam tanda kurang istirahat. kepalanya pusing baru tidur jam empat dan sekarang masih pukul delapan pagi, kurang lebih ia tidur hanya tiga jam, hidupnya semakin mirip mayat hidup saja.

Ia memejamkan mata sejenak menenggak air mineral sebelum menghampiri sang dosen di ruangan

Seokjin merenung menerawang jauh kehidupannya kini.

Tidak terasa waktu berlalu terlalu cepat. sudah lima tahun ia tidak pernah pulang ke negara asalnya. pun tidak mendengar sama sekali kabar sang paman, dan juga teman temannya.

Selama lima tahun berada di negeri orang, Kim seokjin hanya fokus menyelesaikan studi hingga benar benar tuntas, ia tidak ingin memikirkan hal lain lagi.

Dirinya yang sekarang terlihat jauh lebih santai saat berinteraksi langsung bersama teman teman wanitanya atau bersentuhan juga tidak lagi jadi masalah.
Sudah tidak ada teror ataupun mimpi buruk di malam hari, seokjin benar benar sudah berhasil menghilangkan trauma serta ketakutannya pada wanita

seokjin sadar, tidak selamanya ia bisa menghindar dari perempuan sementara mereka hidup berdampingan. Ia terus mencoba melawan rasa takut nan bayang bayang masa kecilnya.

Dan sekarang ia berhasil menuai masa depan yang ia impikan, hidup tenang, tentram nan damai. Ia kembali menemukan jati dirinya yang asli, bersifat ceria, bersosial sesama teman mahasiswa, tidak ada tekanan batin ataupun kegelisahan lagi, hidupnya kini terasa sangat bebas. Bagi seokjin apa yang sekarang ia jalani sudah cukup! ia bahagia dan tidak menginginkan apa apa karena sekarang semua sudah terwujudkan.

Sebentar lagi ia lulus sarjana dua. Lima tahun berada di Inggris seokjin bangga bisa menempuh pendidikan nya hingga tamat walaupun hidup sendiri.

Tidak masalah

Inilah keputusannya, inilah awal kehidupan yang sesungguhnya.

Setelah resmi menyandang gelar sarjana, ia berencana mencari pekerjaan. targetnya harus bisa masuk ke sebuah perusahaan, mendapatkan jabatan yang cukup tinggi, kemudian .. baru ia memikirkan kekasih mungkin? Atau menikah?

Tidak

Itu terlalu jauh. Lebih baik berhenti sampai mendapatkan kerja saja. untuk masalah pasangan, belakangan pikir seokjin.

Ckleekk

Seokjin membuka pintu ruangan sang dosen.

"Selamat pagi lecturer smith, saya datang untuk menyarahkan ini" seokjin menyodorkan setumpuk kertas putih di susun rapi di sebuah map

"Okey" perempuan paruh baya menerima map dari seokjin kemudian membuka map membaca isinya.

"Kim seokjin, mahasiswa Akhir
jurusan P.P.E (Politics, Philosophy, and Economics) nilai IPK mu ,sangat mengesankan, juga tidak pernah absen menghadiri setiap pertemuan kelas dengan siapapun dosen pembimbing, IP mu juga di atas rata rata, sangat mengagumkan"

Vater ( NAMJIN )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang