Yuna masuk ke dalam rumahnya setelah memastikan pintu utama sudah terkunci dengan benar, suasana sepi langsung menyerangnya.
Dengan beberapa papper bag ditangan, Yuna berjalan masuk ke dalam kamar, meletakkan semua hasil belanjaannya itu di atas tempat tidur.
Yuna melirik jam dinding yang terpasang manis di dinding kamar, melihat jarum panjangnya yang menunjukkan pukul sepuluh malam, membuat Yuna merasa gugup.
Membuka salah satu papper pag, mengambil isinya.
"Apa aku sungguhan harus melakukan hal seperti itu?"
Ia bimbang sendiri, memikirkan konsekuensi akan semalu apa dia nanti.
Sebenarnya Yuna sendiri seharian ini berada dirumah kakak iparnya, Momoka. Dan ia pulang tanpa membawa putri kecilnya, Yui. Alasannya karena Yui bersikeras ingin menginap dirumah Momoka untuk berteman dengan Naoki.
Lalu dimana Yuta? Berbicara mengenai Yuta, lelaki itu sudah tidak pulang selama hampir dua minggu.
Karena melakukan perjalanan bisnis ke beberapa negara-negara di Eropa bersama sang ayah.
Dan hari ini, Yuta akan pulang.
Seperti kenyataan yang ada, kalau kau mempunyai suami yang merupakan seorang pengusaha sukses, maka resikonya ketika ia sudah sangat sibuk dengan pekerjaannya, maka akan sangat sulit bertemu, bahkan membuat canggung suasana.
"Kapan Yuta akan pulang?"
Yuna menghela nafas, mempersiapkan mentalnya, memutuskan melakukan apa yang Momoka sarankan untuknya.
Dengan langkah ragu Yuna berjalan menuju kamar mandi.
...
Sementara itu, Yuta menghela nafas lega saat mobil hitamnya sudah terparkir rapi digarasi rumahnya.
Seharian Yuta hanya mempunyai waktu tidur tiga jam, itu pun hanya saat berada dipesawat.
Akhirnya setelah pekerjaan yang begitu melelahkan, ia bisa pulang juga.
Yuta membuka dua kancing teratas kemeja hitamnya, menggulung lengannya sampai siku dan setelahnya membereskan semua barang-barang dan berjalan masuk ke dalam rumah seraya menyeret koper besarnya.
"Aku pulang,"
"S-selamat datang,"
"Kau bel-"
Yuta tidak melanjutkan ucapannya, tepatnya tidak bisa, karena apa? Tentu saja karena pemandangan dihadapannya saat ini.
Yuna yang menyambutnya.
Lalu apa salahnya?
Tidak ada, hanya saja penampilan wanita itu sekarang.
Seperti tidak biasanya.
Yuta tertegun dibuatnya, kenapa istrinya itu jadi seperti ini?
Menyambutnya dengan begitu... entahlah.
Terlihat jelas Yuna habis merias dirinya sendiri, yang mencolok adalah pakaian wanita itu.
Gaun tidur pendek berwarna hitam berbahan satin.
Ia bahkan menata rambutnya, membuat beberapa gelombang disana.
Yuna memberanikan dirinya berjalan lebih dekat kearah suaminya itu.
"K-kau ingin mandi?"
"Atau makan malam dulu?"
Dan
"Atau mungkin... kau menginginkanku?"
Yuna meringis kuat dalam hati, ia benar-benar malu mengatakannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Let Me Be Your Healer, Mr. Nakamoto! | NAKAMOTO YUTA (Completed)
Fanfiction"Nakamoto-san, can you let me be your healer?" (HANYA CERITA FIKSI)