Pagi lagi.
Seperti biasanya, malam begitu cepat berganti menjadi pagi. Rasanya Marvel masih belum mendapat istirahat yang cukup. 'Kenapa harus ada pagi lagi?' Batinnya lesu.
Dia menggeleng,
[Ga-ga! Gua harus semangat! Hari ini ada kencan buta! Semangat cari istri!]
Marvel menyemangati diri sendiri.
Hari ini adalah hari yang sudah ditentukan untuk bertemu dengan seorang wanita dalam kencan buta. Meski sudah berkali-kali gagal mendapatkan partner yang cocok, tapi Marvel harus tetap semangat dan tidak putus asa!
". . . Huft..."
Dia menghela nafas.
At least dia akan datang untuk menghargai usaha Mamanya yang sudah repot-repot mencarikannya partner untuk kencan buta.
Dengan semangat yang sudah terkumpul, Marvel berjalan menuju kamar mandi.
Jadwalnya pagi ini sama seperti biasanya. Dia akan pergi ke kantor jam 7 pagi, bekerja. Lalu pulang jam 4-an, jika tidak ada pekerjaan tambahan. Jam 7 malam, dia lalu akan pergi bertemu partner kencan butanya di sebuah cafe besar dekat kantornya.
Ya, semuanya sudah terjadwal. Mari jalani hari seperti biasanya!
~
Atau tidak—
Entah karena kebetulan atau apa, bisa-bisanya Marvel menaiki bus yang sama dengan Nevin?!
"Buk, duduk di sini aja Buk."
Nevin tiba-tiba berdiri, menawarkan tempat duduknya pada seorang Ibu-ibu hamil.
"Eh, makasih dek."
Ibu itu tersenyum sembari duduk di kursi yang tadinya diduduki Nevin.
Nevin balas tersenyum. Dia lalu berpegangan pada pegangan bus untuk penumpang yang berdiri.
Dan...
Tepat. Di. Sebelah. Marvel!Bus pagi ini sangat ramai. Kursi-kursi sudah penuh, dan terpaksa beberapa penumpang harus berdiri.
Marvel mencoba menenangkan dirinya sendiri. Dia merasa canggung karena semalaman berpikir kalau dia tidak akan bertemu Nevin lagi.
Tapi siapa sangka, tepat keesokan harinya, di pagi-pagi buta, dia sudah bertemu dengan Nevin?!
[...dia masih marah ga, sama gua..? . . . ya pasti, lah! Bodoh! Dia pasti sekarang benci elu, Vel!]
[. . . Matanya merah... dia nangis seharian? . . . Tck! Elu sih, Vin! Ngapain make cium dia segala! Udah kasar, ga tepat janji lagi! Nyakitin Marvel aja bisanya lu!]
". . . ."
Keduanya saling menyalahkan diri masing-masing di dalam pikiran. Haihh, andai Marvel tau apa yang dipikirin Nevin, andai Nevin tau apa yang dipikirin Marvel.
Sama-sama khawatir, apa salahnya nanya??
Keduanya masih sibuk dengan pikiran masing-masing, saat tiba-tiba saja supir bus-nya membanting setir ke kanan.
"WOA!"
Seisi bus yang berguncang membuat Marvel tanpa sengaja menabrak tubuh Nevin. Masalahnya dia pendek, jadinya wajahnya tepat terbenam di dada Nevin.
"Uh, Marvel gapapa?"
Nevin bertanya khawatir, salah satu tangannya memegang bahu Marvel.
"Eh, oh, gapapa! S-sorry."

KAMU SEDANG MEMBACA
Nevin x Elestial | A Promise is A Promise | ElVin
Fanfiction"Hm, janji?" Nevin menjulurkan jari kelingkingnya. "Iya, janji." Marvel menyambungkan jari kelingkingnya dengan jari Nevin, mengikat janji. Dengan itu, sebuah janji diantara Marvel dan Nevin telah terbentuk. "Janji adalah janji, Vel." Dengan mata bi...