1. Kenalan.

0 0 0
                                    

"Adek! Kamu jadi mau SMP dimana?" Tanya mama sambil menyetir. Saat itu aku masih berada di bangku sekolah dasar kelas 6. "Dimana aja deh mah, mau negeri mau swasta.. terserah mama aja, adek ngikut," Jawabku tidak lepas dari ponsel kesayanganku saat itu blackberry gemini bercashing pink polos. "Kamu tuh udah mau ujian nasional masih aja ya mama liat nonton TV dan main HP," kata mama sambil melihat kearahku. "Masih lama mah," kataku sambil memasukkan benda yang disebut HP itu kedalam tasku. "Mah! uang jajan dong," kataku tersenyum. "Kan udah mama siapin bekel, kamu tuh jangan sering makan masakan luar ya dek! tau kan itu ga sehat?" tanya mama lagi. "Maa, temen-temen ade semua tuh beli jajan, cuman ade yang ga jajan.. mereka beli es teh manis, ager-ager, telor gulung, somay.. ade juga mauu!" kataku kesal.

**

Saat itu bu Pius wali kelasku sedang mengajar Pendidikan Kewarganegaraan. aku merasa ada hal yang aneh dan perutku sangat sakit. "Ibu, izin ke toilet," kata ku sambil mengangkat tangan. Mungkin bu Pius menyadari wajah pucatku. Aku ke kamar mandi dan menyadari bahwa aku datang bulan untuk yang pertama kalinya. Aku tau bahwa itu haid karna aku pernah melihat temanku yang sudah lebih dahulu mengalaminya. aku langsung menelepon mama setelah mengambil HPku dari tas. Mamapun datang membawa beberapa perlengkapan dan menemaniku menangani masalah haidku ini.

**
"Eci! jadi kamu SMP dimana?" tanya Siti saat itu. "Gatau yaa, mama belum bilang. Kamu dimana Sit?" tanyaku padanya. "Aku kayaknya di SMPN 02 deh, soalnya deket rumah," jawabnya. "Ohh, enak sih kalo deket rumah," kataku tersenyum.

Karena sekolahku saat itu negeri, hampir semua teman-temanku melanjutkan pendidikan di sekolah negeri. Saat kelas 6, aku murid pindahan dari SD swasta lama ku. saat itu aku pindah karna terjadi ketidakadilan yang dilakukan guruku terhadapku. hal itu membuat mamaku marah dan memindahkanku ke sekolah lain. karena pindahnya anak kelas 6 SD merupakan hal yang sulit dan tidak banyak sekolah mau menerima, akhirnya mamaku memutuskan untuk memasukkan ku ke sekolah negeri dekat rumah.

**
Tidak terasa berbagai ujian kelulusan SD terlewat begitu saja. selain mengikuti ujian-ujian yang diselenggarakan sekolah, aku juga mengikuti ujian saringan masuk SMPK Pelita Kolowina. SMP itu adalah salah satu SMP swasta yang bisa di bilang lumayan mahal dan bagus. saat itu mereka masih melakukan pembangunan gedung yang bertotal 8 lantai di belakang perumahan Pelita Kolowina. Karena masih pembangunan, kami melakukan ujian tes di ruko-ruko dekat pembangunan gedung tersebut.

"gimana tadi ujiannya dek?" tanya mama yang menjemputku selesai ujian. "susah mah, kayaknya gabakal keterima deh.. hehehe" kataku tersenyum. "Makanya, tonton aja itu TV terus! main HP teruus! gausah belajar! biar nanti gausah punya masa depan yang bagus," kata mama marah. setelah beberapa ceramah, akhirnya mama menutup dengan kalimat "Kamu kalo masih nonton TV terus, Main HP terus, mama sita ya HP kamu! TV juga mama matiin nanti sinyalnya!" kata mama mengancam.

Ternyata keberuntungan berpihak padaku. suatu hari, saat aku sedang bersantai dikamar, mama datang masuk ke kamarku.

"Dek!" panggil mama.
"Kenapa ma?" tanyaku.
"Kamu keterima!" katanya lagi.
"keterima apa?" tanyaku tidak mengerti.
"SMP mu itu! kamu diterima!" katanya lagi.
"HAH? Pelita Kolowina?" tanyaku lagi memastikan.

Sangat tidak disangka aku masuk setelah hampir semua soal aku jawab secara asal. terima kasih.. 'capcipcup!'

**

"ADEEEEEKKKK!!!! TERLAMBAAATTTTT!!!!" kata mama berteriak dari bawah. "HUUUAAAAAA.. KESIANGAAANNN.." hari pertama Mosku diawali dengan kepanikan. Aku langsung memakai seragam sekolah dasarku dan bergegas untuk turun ke bawah. "MAMAA, AYOOO UDAH TERLAMBAATT!" kataku sambil memakai sepatu. "ini susu minum dulu!" kata mama membawa segelas susu vanilla. "Ini bekel kamu mama masukin tas ya, jangan lupa di makan," katanya. aku segera meminum susu setelah selesai menggunakan sepatu. "hmmm" jawabku masih dengan susu di mulutku. "Ahhh.. ayoo!" kata ku menaruh gelas dan beranjak kemobil.

I decided to remember it again..Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang