PART-14

54K 9.8K 305
                                    

Happy reading!


Cecep: Para pacar kuu pada nungguin cecep yang bahenol ini yaa?. Angjay!

Skip

____

"Cepet berubah!"

Livi mendengus, entah sudah beberapa kali pria didepannya ini menyuruhnya berubah menjadi iron--- maksudnya berubah menjadi manusia.

"Meow" jawabnya malas.

"Gua kaga ngerti bahasa lu, jancok. Berubah dulu jadi manusia!" Pria itu menggoyangkan tubuh Livi ke kanan lalu ke kiri berulang kali.

"NGGA BISA!" "MEOW!!"

"Dibilang gua kaga ngerti bahasa kucing!" Pria itu bangkit dari duduknya.

Dia menunjuk kucing putih yang sedang menatapnya, " Gua kurung lu disini sampe lu berubah" ucap pria itu lalu pergi keluar kamar.

"Idih siape lu nyuruh-nyuruh!" "Meow meow meow!"

***

Semalaman Alvin tidak bisa tertidur karna memikirkan Livi. Saat dia balik ke tempat Livi malam itu, dia malah tidak menemukannya.

Dia sudah mencari kesana kemari (membawa alamat jeng jeng!") Tapi nihil gadis itu tidak ada dimana-mana.

Alvin mengacak rambutnya kasar. Dia takut 1 hal, Livi berubah jadi kucing.

"Akhhh lo dimana si?!"

Dia mengambil ponselnya lalu menghubungi temannya.

"Halo"

"Ngape bang?"

***

"Hoam! gue ngantuk Pin, lu ngapain si abisnya nyari mon--- kucing itu?" Tanya Cecep sambil menguap lebar.

"Dia ngilang"

"Yaelah beli lagi lah kucing baru jangan kaya orang susah dah!" Ucap Panjul.

Alvin menatapnya tajam, " lo kaga tau! kucing itu, kucing spesial" ucapnya dramatis.

"Alay" ucap Cecep dan Panjul bersamaan.

"Eh katanya Nanan dah balik ya?" Cecep membuka pembicaraan.

"Sumpah lo?" Tanya Panjul.

"Hooh, skuylah kerumahnya" ajak Cecep.

Alvin menengok, "ini nya---"

"Udah ntar aja dah"

***

"NANAN! NANAN! KELUAR LO!" Teriak Cecep sambil mengetuk pintu besar itu dengan kencang.

"Temen lo noh" ucap Alvin ke Panjul.

Panjul menoleh, dia menatap tidak peduli pada Cecep. "Bukan temen gue!"

Cklek!

"Eh Cecep!

"Eh Mami sultan"

"Ada Nanan nya ngga, Mi?" Tanya Cecep setelah sekian lama berbasa-basi. Sedangkan kedua temannya hanya bisa sabar menunggu.

"Ada, ayo masuk!"

Dari tadi kek. Batin ketiga pria itu.

Rumah yang besar dan mewah. Ckckc memang holkay.

"Itu dia ada di meja makan, kalian samperin sana. Mami mau pergi kerja dulu" ucap wanita paruh baya itu lalu pergi meninggalkan mereka.

'Bekerja' yang dimaksud Mami Ais bukan 'bekerja mendapatkan uang' melainkan 'bekerja menghabiskan uang' walaupun uangnya tidak pernah habis. Dia kan holkay.

"DOR!"

"KON--"

"Sstt! Tidak boleh berkata kasar, istighfar cepat!" Perintah Cecep. Dia duduk dibangku sebelah Nanan sambil mengambil apel yang ada diatas meja.

Nanan mendengus, "Gua nonis, anjir!" Ucapnya kesal.

"Lupa hehehe" Cecep cengengesan.

"Kapan nyampe lu?" Tanya Alvin.

"Kemaren sore" jawab Nanan.

"Jalan-jalan mulu lu!" Panjul menimpali.

"Yakan gue holkay!"

Jawaban Nanan membuat ketiga temannya mengumpat.

Mari kita kenalan dulu dengan Nanan. Nama aslinya adalah Reynand, tapi dipanggil 'Nanan' oleh temannya laknatnya itu. Dia holkay alias holang kaya, sultan bree.

[Oke sekian gausah banyak-banyak]

"Eh gue pen kasih tau sesuatu ke kalian semua!" Ucap Nanan bersemangat.

Mereka bertiga menatap Nanan, " apaan?" Tanya mereka bertiga berbarengan.

"Ayo ke kamar gue!"

Mereka bertiga berjalan menuju kamar pria itu dengan menaiki lift. Biasa holkay rumahnya pake lift bukan tangga.

Cecep merasa ada yang merasa memperhatikan dirinya, dia langsung menatap seseorang yang membuatnya merinding karna ditatap "ngapain lu ngeliatin gue Nan?!"

"Gue liat-liat, lu makin bahenol aja Cep!"

"Yakannn! Akhirnya ada yang bilang gue bahenol!"

_____

Jangan lupa vote dan komen ya!

NEXT!

JADI KUCING?! [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang