Your blood is My drink ~•••~
Your virginity is My life ~•••~
¤¤¤¤¤¤¤¤¤
Aroma bunga mawar yang teramat harum menyeruak memenuhi bangunan mewah bergaya eropa kuno. Memanjakan rongga hidung siapapun yang menghuni bangunan mewah tersebut. Namun kenyataannya hanya angin yang menghembus melalui celah tirai jendela yang memeluk harum bunga itu lalu membawanya untuk menguap dan hilang bersamanya.
Gemerincing lampu kristal yang menggantung klasik namun elegan di aula ikut andil dalam menyumbang kesan sunyi yang menyelimuti megahnya hunian.Remang sinar lilin yang menghiasi setiap sudut ruangan semakin menambahkan kesan kemewahan dan di mana letak kasta sang pemilik.
Kesunyian tak berlangsung lama. Sedikit kehidupan muncul seiring langkah kaki seseorang yang datang, pintu utama yang menjulang tinggi itu terbuka dengan sendirinya. Lilin yang redup memancarkan cahaya yang lebih terang dari sebelumnya.
Beberapa benda mati mulai terlihat bergerak menjadi sesosok yang terlihat bernyawa menyambut kedatangan Tuan nya ?
Benar, Tuan mereka. Pria tampan nan manis itu mengulas senyum setelah kakinya menapaki aula kemudian sebuah patung anjing tiba-tiba bernyawa lalu mendekati sang tuan. Sentuhan lembut tangan sang tuan membuat peliharaannya mengendus memberi salam. Melompat lincah mengitari sang Tuan kala putra mahkota itu merendahkan badannya berjongkok demi sejajar dengan si peliharaan.
"Merindukan ku heum.." ucap sang Tuan membuat anjing berjenis doberman itu semakin girang dan menunjukkan bahwa ucapan sang Tuan memang lah benar.
"Hei.. Bam... apa Mitera tidak mengajakmu bermain" sang tuan kembali berujar karena anjing hitam itu terus melompat mengajak nya bermain.
"Selamat datang Tuan, Hormat hamba bagi kehidupan kekal anda" pria lain yang ada di sana membungkuk hormat menyapa sang tuan.
Sang tuan bergumam tanpa melihat sosok di belakangnya, yang tak akan menegakkan badannya sebelum sang Tuan memberi titah.
"Aku terima hormat mu" sang Tuan berdiri mengabaikan peliharaannya yang masih saja bergelayut di sela kedua kaki sang Tuan.
"Bagaimana keadaan Mitera, Rapmon"
"Yang mulia baik, Tuan. Beliau sedang mempersiapkan diri untuk ritual selanjutnya" pria yang lebih tinggi dari sang Tuan itu menjelaskan kemudian memposisikan diri nya tegak kembali.
"Tuan Ble fos membutuhkan sesuatu ?"
"Aku haus" seraya menyugar ke belakang surai biru miliknya.
"Mari saya antar Tuan, kami sudah menyiapkan gynaika untuk anda" sang pelayan bersiap mengantarkan sang Tuan ke tempat tujuannya.
"Aku ingin menggunakan kakiku Rapmon" Titah sang tuan membuat pria yang di panggil Rapmon itu meredupkan kilat yang baru saja akan ia keluarkan guna mengimbangi langkah sang Tuan.
ternyata sang tuan lebih memilih untuk berjalan layaknya manusia dengan ke dua kakinya.
Mungkin Tuannya ini sudah terlalu lama hidup di dunia nyata hingga sang Tuan terbiasa dengan menapakkan kaki. Berjalan dengan kedua tulang kering hingga menimbulkan keringat yang akan terjatuh melalui bulu halus di betisnya.Deru langkah kaki berbalut pantofel sang Tuan memecah kesunyian di dalam hunian.
Mulai menginjak satu persatu lantai anak tangga berlantaikan marmer itu.Setelah berjalan cukup jauh sang Tuan dan pelayan nya itu berhenti di depan sebuah ruangan.
Serupa pintu namun teramat mewah dengan ukiran bunga mawar di ke empat sisi tepiannya, benda itu terbuka tanpa sentuhan siapapun meski itu tangan sang pelayan.
Sang pelayan membungkuk mempersilahkan Tuan nya masuk ke dalam kamar di balik pintu berukir bunga mawar.
KAMU SEDANG MEMBACA
GHOST RIDER
Fanfiction(On Going) Cerita mengandung konten dewasa 🔞❗❗ 21+ 🌚 BxB Boys Love KookMin. JK : Seme JM : Uke Vote wajib 😘 Komen up to you 🦋 🦋Pyy 🐰💜🐥 Jeon ZEHA adalah Jeon JUNGKOOK . Pria yang sama namun ZEHA bukanlah JUNGKOOK si pria lemah. Jungkook pri...