______________________________________________
Dibalik alasan yang terungkap, ada rahasia lain yang sengaja disembunyikan rapat-rapat.
______________________________________________❄️°°°ZO: WTWSFAW°°°❄️
Sepulang sekolah saat Aeri sudah hendak menyampirkan tas ke punggung, Jungmin si cuek itu tiba-tiba menghampirinya dan berkata. "Park Aeri, piketmu hari ini. Yang lain sudah bertugas saat istirahat, jadi kau tinggal bersihkan area depan sana. Oh, dan jangan lupa papan tulisnya. Hapus sampai bersih baru kau boleh pulang. Mengerti?"Tanpa menunggu jawaban, pemuda itu langsung pergi dari sana dan menyisakan Aeri yang sibuk memaki dalam hati. Kenapa tidak beritahu dari tadi, sih? Dasar bodoh! Langsung saja gadis itu bergerak cepat meraih alat kebersihan yang dibutuhkan setelah menyempatkan diri untuk mengirim pesan pada Kai.
Aku ada piket dadakan. Tunggu aku di kelasmu saja!
Orang yang dituju langsung membalas detik berikutnya.
Kai cerewet🐧
|Oke, nuna! Akan kuhubungi Soobin hyung kalau begitu.
Gadis itu kemudian fokus dengan pekerjaannya. Dimulai dari bersih-bersih meja guru dengan kemoceng. Sesekali menyibak debu yang mungkin menempel pada gorden jendela, hingga netranya tiba-tiba terpaku pada isi ruangan itu.
Aeri bisa melihat bagaimana barang-barang di sana tertata begitu rapi. Belum lagi teman-teman sekelasnya memang tidak suka dengan yang namanya hal berbau kotor dan jorok. Tak heran kenapa beberapa hari kemarin, guru-guru yang masuk sesekali melempar pujian mengenai betapa tertib dan bersihnya kelas mereka.
Hanya saja, hal yang sontak membuatnya bingung adalah perkataan guru Cha waktu itu.
"Bahkan sebelum masuk ke kelas ini beberapa menit lalu, saya sudah menaruh ekspektasi tinggi bahwa tidak akan ada lagi murid berperangai buruk."
"Ada atau tidak adanya anak itu ternyata tidak mengubah situasi. Kelas 3-2 tetap kacau."
Penekanan kalimat 'tetap kacau' yang wanita itu lontarkan seolah menyiratkan bahwa kelas 3-2 adalah biangnya sumber masalah sejak awal. Dan jika mau dipikir-pikir, apa itu artinya guru itu tengah membicarakan Lee Beomgyu?
Saat Beomgyu dengan julukan 'berandal' itu ada, kelas 3-2 kacau. Dan saat dia tidak ada, kelas 3-2 mendadak kacau karena Aeri melamun hari itu.
Guru Cha pasti adalah definisi guru killer bagi semua murid. Begitu pikir Aeri.
Ah, mengingat kata 'berandal' malah mengalihkan pikiran Aeri pada apa yang ia lihat di pinggir lapangan saat bersama Taehyun tadi siang. Bagaikan itu adalah kepingan memori dalam kepalanya sendiri, Aeri bisa menyaksikan bagaimana Beomgyu tengah berdiri di tengah lapangan seperti sedang dihukumㅡpersis seperti yang tengah dilakukan oleh pemuda yang tidak lepas dari objek pandang Taehyun sejak kedatangan gadis itu.
Dia jadi ingat, bahwa obrolan mereka tadi memang mengarah pada hal itu hingga berakhir membuat Taehyun menangis. Membuat Aeri setidaknya bisa langsung memahami bahwa kemampuan aneh itu rupanya bukanlah kemampuan untuk melihat masa lalu, melainkan pikiran orang. Dan bagian paling pentingnya adalah; kemampuan itu hanya akan berfungsi pada Lee Taehyun saja. Terlebih karena sejak awal, Taehyun-lah pemicu munculnya ketidakmasukakalan itu. Pertama saat mereka bersalaman, dan yang kedua saat Aeri hanya spontan beralih mengelus punggung tangan anak itu siang tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] ZERO O'CLOCK: When The World Stops For A While
Fantasía[𝙊𝙉 𝙂𝙊𝙄𝙉𝙂] Park Aeri tidak pernah berpikir bahwa kehidupan seseorang di luar sana rupanya tergantung pada pilihannya. Ada satu pemuda Seoul yang seharusnya bisa ia selamatkan saat itu. Jika saja waktu dapat diulang, gadis itu ingin memulai s...