Happy Reading
"Lepasin dia!"
"Elo siapa? Mau ikut gabung?" Tanya Samuel merendahkan, menatap remeh gadis berambut pendek yang telah berani meneriakinya.
"Gue bilang lepasin dia! kalian gak malu nyeret cewek yang jelas-jelas nolak ikut sama kalian." kata gadis berambut pendek tersebut.
"Gak usah ikut campur deh, ini bukan urusan lo." Balas Dino merasa kesal.
"Tapi dia gak mau ikut sama kalian, gue bisa laporin tindakan kalian ke polisi." Gadis itu mencoba mengancam.
Samuel dan Dino menatapnya geram.
"Lo mau main-main sama kita rupanya, Dino kasi dia pelajaran." Samuel memerintahkan sahabatnya itu.
Dino mengangguk mengerti dan melangkah mendekati gadis itu, sementara Samuel tetap memegangi Auryn agar tidak bisa kabur.
Dino hendak memulai aksinya mencoba meraih pergelangan tangan gadis pemberani itu berniat menariknya namun gadis itu dengan cepat menghindar dan langsung menendang kaki Dino membuat pria berbibir tebal itu terjatuh.
"Aakh.." Dino meringis kesakitan, betisnya terasa sangat sakit akibat tendangan keras gadis yang kini menatapnya sambil tersenyum puas.
Samuel dengan terpaksa melepas pegangannya pada Audrey hendak menyerang gadis yang telah menendang Dino tersebut.
Samuel berniat membalas apa yang telah gadis itu lakukan pada sahabatnya, namun sungguh tak disangka gadis itu ternyata jago bela diri dan sebelum Samuel menyentuhnya, gadis itu telah lebih duluan meraih tangan Samuel kemudian memutarnya membuat pria itu berteriak kesakitan.
"Aah! Lepasin tangan gue!" Jerit Samuel kesakitan namun gadis itu tak kunjung melepaskan Samuel sebelum akhirnya gadis itu tersenyum puas setelah itu barulah ia mendorong tubuh Samuel hingga tersungkur ke lantai menimpa tubuh Dino.
"Dasar cowok lemah, pergi gak sekarang atau gue beneran telepon polisi nih." Seru gadis itu kembali mengancam.
Samuel dan Dino akhirnya ketakutan dan tak ada pilihan lain selain kabur. kedua pria itu pun bangkit dengan badan yang masih kesakitan dan langsung meninggalkan tempat tersebut.
"Lo gak apa-apa?" Tanya gadis itu pada Auryn.
"Iya, gue gak apa-apa kok." Balas Auryn.
"Lain kali kalau ada orang kayak mereka gangguin lo lagi langsung teriak aja minta tolong." Kata gadis itu mengingatkan.
"Iya makasih banyak ya, kalo gak ada Lo yang nolongin gue, gue gak tau lagi bakal seperti apa..." Auryn menghentikan kalimatnya, ia tidak dapat membayangkan apa yang akan terjadi selanjutnya kalau saja gadis itu tidak menolongnya.
"Iya sama-sama, gue senang ngebantu sesama." balas gadis itu tersenyum.
"Oh iya, kenalin nama gue Caca." Lanjut gadis itu memperkenalkan namanya seraya mengulurkan tangannya.
"Gue, Auryn." Auryn membalas jabatan tangan Caca.
"Kalau gitu gue tinggal dulu ya, ada mata kuliah pagi ini, kayaknya lo juga ada mata kuliah pagi ya?" tanya Caca.
Auryn tampak berpikir hingga kemudian ia menggelengkan kepalanya.
"Gak ada, gue mau langsung pulang habis ini." Jawab Auryn berbohong.
"Oh gitu ya udah hati-hati ya, kalau gitu gue duluan."
"Iya, sekali lagi makasih ya Caca." Ucap Auryn.
"Iya." Balas Caca tersenyum singkat lalu meninggalkan Auryn.
Untuk sejenak Auryn terdiam, ia tidak ingin ketinggalan mata kuliahnya tapi ia merasa sudah sangat trauma jika sampai ia bertemu dengan Dino dan Samuel lagi, ia takut kejadian seperti di kamar hotel kemarin terulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
(NOT) FAKE LOVE [END] - REVISI
FanficAuryn kira, Revan tulus mencintainya, namun ternyata Revan hanya menjadikan Auryn bahan taruhan dengan teman-temannya. Bagaimana reaksi Revan saat mengetahui Auryn hamil anaknya? Lalu bagaimana pula Revan menghadapi situasi saat wanita yang dulu ia...