Part 5

849 47 0
                                    

Hai guys i'm back 🤗


Apa kabar?

Maaf ya aku baru update ☺️





Maaf ya aku baru update ☺️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




" Saya Dzaki Tante " ujar Cowok itu, Ya! Nama Dia Dzaki si phobia Kegelapan.

" Dza-ki? Temen sekolah Naila? " Tanya Bunda.

" Kak Dzaki ini Kakak kelas Naila Bun. " ucap Naila.

" Oh Kakak kelas kamu. "

" Iya Tante. "

" Jangan panggil Tante, panggil Bunda saja biar sama seperti Naila ya. " Perintah Bunda.

" Iya Tan- eh Bun. " ucap Dzaki canggung.

" Sudah mau Maghrib kita pulang ya? Kamu juga pulang! " Ujar Bunda ke Dzaki.

" Saya permisi, " setelah itu Dzaki serta Bunda dan Naila pergi meninggalkan tempat itu.

Selama di perjalanan Naila tidur di pelukan Bundanya di dalam mobil, AC dimatikan karena Naila kedinginan.

****

Sesampainya di Rumah, Naila di bangunkan terlebih dahulu.

" Naila, Nai bangun dulu yuk. " Bunda membangunkan Naila dengan sangat lembut. Kemudian Naila bangun dan langsung keluar dari mobil, masuk ke dalam rumahnya menuju kamarnya.

" Langsung bersih-bersih terus sholat Maghrib ya! " perintah Bunda, yang langsung di angguki kepala oleh Naila.

Di dalam kamar, Naila langsung masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan diri, kemudian mengambil air wudhu untuk melaksanakan sholat Maghrib.

Setelah selesai, Naila langsung merebahkan dirinya ke atas kasur. Tiba-tiba pintu kamarnya terbuka dan menampilkan sang Bunda tercinta.

" Sayang, Bunda masuk ya? "

" Iya Bun, masuk aja. "

Bunda langsung duduk di samping ranjang Naila.

" Ini bunda bikinin Sup, supaya badan kamu hangat. "

" Makasih ya Bun. "

Naila makan dengan di temani Bunda di sampingnya di dalam kamarnya.

" Nai. " ucap Bunda di tengah-tengah Naila makan.

" Iyaa Bun, ada apa? " tanya Naila.

" Besok kamu mau nggak nemenin Bunda ke Restoran, kamu besok libur kan? "

" Iya Bun Naila besok libur. "

" Naila mau kan? "

" Iya Bun besok Naila temenin ya, sekalian Naila mau makan masakan di Restoran Bunda. "

" Makasih ya sayang, " ujar Bunda yang di balas senyuman oleh Naila.

Naila melanjutkan makannya hingga habis, kemudian Bunda keluar membawa mangkuk tadi, membiarkan Naila untuk beristirahat.

****


Keesokan harinya.

" Pagi Bunda. " sapa Naila, kemudian duduk di samping Bunda yang sudah menunggu di meja makan untuk sarapan.

" Pagi sayang, udah rapih aja nih anak Bunda. Mau kemana? " ucap Bunda.

" Kata Bunda semalam, pagi ini di suruh nemenin Bunda ke Restoran. "

" Siapa yang bilang pagi? Kan Bunda cuma baru bilang buat kamu ikut, belum bilang waktunya kan? "

" Terus kapan Bun? " Tanya Naila.

" Nanti sore Naila, sekitar jam 4 sore ya. "

" Naila kira pagi ini. " Ucap Naila dengan bibir yang di manyunkan ke depan.

" Maaf ya, Bunda lupa ngasih tau kalo waktunya nanti sore. "

" Iya Bunda gakpapa kok. "

" Ya sudah sekarang kita sarapan ya, " ujar Bunda yang di balas anggukan kepala oleh Naila.

Mereka berdua sarapan dengan di selingi candaan agar tidak hening. Setelah selesai sarapan Naila duduk di ruang keluarga sambil menonton TV.

" Lagi apa Nai? " Tanya bunda yang baru datang dan langsung duduk di sebelah Naila.

" Lagi nonton Bun, " jawab Naila.

" Nih Bunda bawain jus alpukat. "

" Makasih Bunda. "

****

Sore harinya, Naila dan Bunda sudah bersiap untuk menuju ke 'Farrah Resto' yaitu Restoran milik sang Bunda. Mereka hanya berangkat berdua dengan Bunda sendiri yang mengemudi mobilnya.

Sesampainya di Restoran, Bunda memparkirkan mobilnya di area khusus. Mereka lalu turun dan masuk ke dalam Resto.

" Naila tunggu sebentar nak, " ucap Bunda.

" Kenapa Bun? " Tanya Naila, karena biasanya Naila langsung masuk ke ruangan Bundanya dan makan di sana.

" Kita ke sana ya. "

Naila hanya mengikuti Bunda dari belakang, sampai berhenti di ruang VVIP yang tersedia di sana.

" Kita kok ke sini Bun? " Bingung Naila.

Bunda tidak menjawabnya, lalu masuk di ikuti Naila yang masih bingung sendiri.
Sesampainya di dalam, sudah ada satu wanita paruh baya yang usianya seperti tidak jauh berbeda dari sang Bunda.

" Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, " salam Bunda.

" Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh, " jawab wanita itu, lalu berdiri dan berpelukan dengan Bunda Farrah.

" Gimana kabarnya? " Tanya wanita itu.

" Alhamdulillah baik, kamu sendiri? " Jawab sang Bunda.

" Alhamdulillah baik juga. "

" Duduk. " ajak Bunda.

" Sendirian aja Ra? " Tanya Bunda.

" Berdua sama anak aku Far, lagi izin ke toilet tadi. " jawab wanita itu, yang di balas anggukan oleh Bunda.

sepertinya Beliau teman dekat Bunda
- Batin Naila.

" Bun ini siapa? " Bisik Naila ke sang Bunda.

" Oh iya Bunda lupa, Naila kenalin ini sahabat Bunda dari kecil namanya Tante Zahra, dan Ra kenalin ini anak kedua aku Naila namanya, Salim nak. " ujar Bunda.

" Naila Tante, " salam Naila dengan mencium tangannya.

" Zahra, cantik ya. "

" Makasih Tante, Tante juga. " Balas Naila memuji.

Tidak lama kemudian, datang seorang lelaki muda yang usianya tidak jauh dari Naila. Seseorang itu duduk persis di depan Naila. Mereka saling berhadapan, manik mata mereka bertemu.

" Kak? "









Siapa ya kira-kira?

Kalian bisa menebak?

Tunggu kelanjutannya ya ☺️







See you next time -->












-11 Februari 2022-

NAILA [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang