Line pt-2

71 19 2
                                    

"Jadi... gue harus pencet apa nih?" Tanya shuhua pada jaemin.

Jaemin yang sedang menonton tv dirumahnya sekilas melirik shuhua.

"Pencet aplikasi line" jawab jaemin

Mata shuhua mulai menjelajahi layar ponselnya.

"Aplikasinya yang mana?"

"Warna hijau"

"WhatsApp?"

"Line sha, bukan whatsapp"

"Aplikasi warna hijau itu ya WhatsApp, gak ada lagi!" Omel shuhua, jaemin yang tadi sedang berbaring pun segera duduk menghadap gadis berambut panjang tersebut.

"Sini hp lo" pinta jaemin, shuhua pun memberikan ponselnya.

"Ini apa? Aplikasi line, paham? Makanya yang teliti"

"Ish shasha mana tau kalau ada aplikasi yang warnanya hijau selain WhatsApp, terus ini diapain?"

"Pencet" titah jaemin

"Udah"

"Terus itu ada kata sign up, kan? Lo klik aja"

"Maksudnya sign up, apa?"

"Buat akun baru, soalnya lo belum punya akun di aplikasi line"

Shuhua pun menganggukan kepalanya.

"Akun itu apa?" Tanya shuhua, jaemin yang mendengarnya menghela nafas kasar.

"Harus dijelasin?" Tanya jaemin

"Iyalah, shasha mana ngerti kalo gak dijelasin!" Jawab shuhua dengan nada ngegas.

"Udah ntar aja jelasinnya yang penting lo buat akun line dulu"

Dengan wajah masam shuhua pun mengangguk dan mengikuti perintah jaemin.

"Itu lo isi sama nomor hp, habis itu lo pencet next" titah jaemin

"Udah, terus?"

"Lo tungguin bentar, ntar bakal ada-"

"Eh eh!!" Teriak shuhua sambil melempar ponselnya, jaemin dengan sigap menangkap ponsel tersebut.

"Apa sih, sha? Lo kenapa? Lo bilang ponsel lo mahal kok main lempar aja? Ini miliaran loh" ocehnya.

"Gempa! Hp shasha gempa tadi!"

"Hah?? Ck lo jangan aneh-aneh mana ada hp diterjang gempa"

"Beneran, tadi.. hp shasha geter-geter"

Dengan mulut yang menggerutu, jaemin mulai mengecek ponsel milik shuhua. Ia pun kembali menatap shuhua dengan datar.

"Gempa, kan?" Tanya shuhua memastikan.

"Bukan, ini notif sms"

"Hah? Kok gak ada bunyinya? Kok malah geter-geter?"

"Gimana mau ada bunyinya? lo setting mode suara milih yang geter"

"Tapi shasha gak milih mode suara yang itu"

"Terus kalo bukan lo siapa? Gue? Gak ada kerjaan banget ngotak-ngatik hp lo! Nih lanjutin"

"Ish ngomel mulu dari tadi" gerutu shuhua

"Lo ketik itu kodenya"

"Kode apa? Yang mana??"

"Kode itu yang dari sms"

"Ohh... udah, terus? Ini disuruh ngapain?" Tanya shuhua sambil mengarahkan ponselnya ke jaemin.

"Lo ketik nama terus itu masukin foto"

"Foto gue?"

"Bukan! Fotonya kunti dipohon sana! Ya foto elu"

"Shasha gak punya foto" ujar shuhua dengan wajah cemberut.

"Terus? Terserah elu deh mau isi foto lo atau bukan-"

"Fotoin" pinta shuhua, jaemin yang mendengar permintaan shuhua terdiam sejenak.

"Gak usah dikasih foto profil udah!" Tegas jaemin

"Lah kenapa? Shasha terlalu cantik ya?"

"Cantik dari lubang sedotan" saut haechan

"Berduaan aja lo pada" ucap sanha

"Ngapain kalian kesini?" Tanya jaemin

"Ps kuy, gue bosen dirumah" ajak haechan sambil duduk disamping shuhua.

"Okelah" setuju jaemin

"Hehh bentar! Terus ini gimana?" Tanya shuhua

"Udah selesai, tinggal lo klik aja oke setelah lo isi nama serta foto profil" jawab jaemin, ia pun segera melongos pergi.

"Gak niat banget ngajarin" gerutu shuhua

"Lo buat apa sih, sha? Serius amat" tanya haechan

"Buat line, lo punya id? Minta" pinta shuhua.

"Sini hp lo" pinta haechan, segera ia mengetik dengan cepat dan mengembalikan ponsel shuhua.

"Lo punya id line nya senior mark?"

"Mark lee? Punya, lo mau? Ntar gue send" ucap haechan membuat shuhua kegirangan.

"Sekarang aja sih" rengek shuhua

"Gue gak bawa hp, ntar aja udah! Gak sabaran"

"San, lo bawa hp?" Tanya shuhua, sanha yang asik makan camilan menoleh kemudian mengangguk.

"Pinjem bentar" pinta shuhua

"Buat apa?" Tanya sanha

"Udah sini" ucap shuhua sambil merebut ponsel milik sanha.

"Nih chan pakai aja hp nya sanha"

"Heh emang sanha punya id line nya si mark?" Tanya haechan

"Udah pasti punya!" Jawab shuhua penuh keyakinan.

"Dih sok tau lo! San, lo punya id line mark?" Tanya haechan

"Boro-boro punya id line, aplikasi line aja gak gue instal"

"Lah kenapa? Bukannya line itu aplikasi kekinian?" Tanya shuhua

"Emang, tapi bagi gue line itu gak penting" jelas sanha

"Bagi gue yang paling penting itu cinta dan kasih sayang orang tua" tambah sanha, haechan yang mendengarnya menatapnya datar.

BUGH!

"Gak nyambung anjir! Gak ada hubungan line sama orang tua!!" Teriak haechan sambil melempar bantal sofa dengan keras hingga membuat sanha terjengkang.

💜😎💚

💜😎💚

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kekinian🐰ft JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang