Setelah Si Cacing menyesali sikapnya yang jahat kepada manusia pada saat dia berubah menjadi seekor Ular Naga, dia kembali menjadi hewan cacing yang selalu baik kepada manusia dan selalu menyuburkan tanah. Ular Naga kembali tinggal sendiri lagi didalam gua tanpa teman yang bisa dia ajak bicara.
"Hmm ... aku harus mencari cara agar Si Ular Naga tidak berbuat jahat lagi kepada hewan dan manusia serta bisa bersahabat dengan hewan lain dan manusia sehingga dia tidak kesepian."
Si Cacing mengajak teman-temannya untuk menjebak Ular Naga dengan memasang perangkap. "Teman-teman ! " kita harus bisa menjebak Ular Naga agar mau keluar gua dan bisa berteman dengan kita semua. "
"Bagaimana caranya Cacing ?" Si Monyet sangat bingung dan teman-teman yang lain juga bingung dengan rencana Si Cacing yang sangat berbahaya.
"Tenang teman-teman !"aku sudah menyiapkan segalanya, tinggal kalian harus membantuku karena aku tidak bisa mengerjakannya sendiri. "Si Cacing ternyata punya strategi yang sangat luar biasa. Dia bersama teman-temannya membuat Seekor Ular Naga besar dari kulit pohon dan daun-daunan yang hampir menyerupai Seekor Ular Naga. Setelah Ular Naga besar buatan itu selesai, Ular Naga buatan itu bisa digerakkan, dimana semua hewan teman-teman Si Cacing yang masuk kedalam Ular Naga buatan itu yang mengendalikannya. Perangkappun dipasang, agar Si Ular Naga nanti tidak bisa menyerang mereka.
Apakah rencana Si Cacing ini berhasil ? Di pagi hari Si Cacing dan teman-temannya segera bergerak untuk melakukan rencana mereka. Pada saat Si Ular Naga keluar dari Gua. Ular Naga terkejut. "Wah ...!" kamu Ular Naga juga," aku boleh berteman denganmu ?" tentu teman, aku kesini untuk mengajakmu keluar dari gua dan pergi kesuatu tempat." kamu mau ikutkan ?" "Tentu ... aku mau ikut teman yang sama seperti aku."
Ular Naga buatan yang dikendalikan oleh Teman-teman Si Cacing ternyata berhasil mengajak Si Ular Naga ketempat jebakan yang telah mereka siapkan dan rencana mereka berhasil.
"Waduh... !" aku dimana ini?" aku tidak bisa keluar dari sini, kalian jahat !" ternyata kalian menjebakku ya !" kalian telah menipuku !" Tempat itu dipersiapkan oleh teman-teman Si Cacing dibuat dengan sedemikian rupa, Si Ular Naga tidak bisa bergerak dan terbang, sayapnya langsung terikat kuat dengan akar pohon yang sangat kuat dan mulut Si Ular Naga tiba-tiba terbuka dan diisi air lalu ditutup oleh hewan-hewan teman Si Cacing yang kompak bekerja sama. Teman-teman Si Cacing terdiri dari berbagai macam burung, hewan berkaki empat dari yang kecil sampai yang besar dan hewan-hewan besar lainnya.
Selama Si Ular Naga dalam jebakan Si Cacing dan teman-temannya. Mereka selalu menghibur Si Ular Naga dan menyiapkan makanan dan selalu merawat Si Ular Naga dengan Baik. Perasaan marah yang menyelimuti Si Ular Naga mulai berubah berganti dengan perasaan senang dan gembira. Ternyata selama ini Ular Naga mempunyai teman-teman yang baik disekelilingnya.
"Kami tidak bermaksud melukaimu Naga," kami hanya ingin bersahabat denganmu. "Selama ini kami takut denganmu dan manusia juga takut denganmu." kami ingin agar kamu bisa menjadi bagian dari kami untuk hidup berdampingan dengan kita dan manusia di bumi ini agar keseimbangan alam ini terjaga dengan baik. "
"Apakah kamu mau berteman dengan kami ?"
Mata Si Ular Naga berkaca-kaca, dia sedih dan menyesal karena telah berbuat jahat kepada hewan-hewan dan manusia yang hidup berdampaingan dengannya dibumi. Si Ular Naga menyesali perbuatannya dan mulai saat itu dia tidak akan mengulangi lagi perbuatannya, dia akan berteman dengan hewan-hewan lain dan manusia serta saling bantu-membantu dalam kebaikan.Keceriaan, kegembiraan dan kebahagiaan menyelimuti kehidupan dihutan itu. Bumipun terhanyut dalam selimut kedamaian.
Tamat
KAMU SEDANG MEMBACA
Si Cacing yang berubah menjadi Ular Naga Bagian 2 Tamat
ФэнтезиCerita tentang kehidupan di atas bumi yang saling membutuhkan (kehidupan yang saling berdampingan)