2

1.4K 145 18
                                    

Tobio menyanggupi. Selama ini dia juga penasaran akan rasanya. Dengan anggukan sederhana itu bibir tipis Atsumu menyeringai bebas. "Gass-" Ia sudah akan menerkam Kageyama.

"Eh tunggu-tunggu. Ga malam ini juga kali." Tobio menahan dada si kuning. Atsumu mengerjapkan mata. "Kenapa emangnya?"

"Ya.. Gue harus bersih-bersih dulu.. Lo juga katanya mau jadi furry, sekarang belom kan? Berarti ga sekarang." Bibirnya kembali mengerucut.

Atsumu ikutan mengerucut. Pria itu mendengus pelan kemudian mundur. "Hmm oke, besok gue nyewa telinga sama ekor. Lo mau pake sekalian? Kalo iya besok gue beliin."

Seketika mata Tobio jadi berbinar. "Gue pake telinga kucing sama ekor?" Telinga dan pucuk hidungnya memerah, jantungnya jadi berdebar-debar.

Atsumu mengangguk. "Iya entar gue beliin yang khusus." Pria itu berkacak pinggang.

"Mau mau.."

"Oke."

Atsumu pun kembali ke ranjangnya sendiri.

"Kak tsum.. Lo punya fetish tertentu juga?" Kepala Tobio sedikit miring. Karena katanya akan saling memuaskan, Tobio juga ingin tahu apa yang menjadi kepuasan partnernya nanti.

"Ada."

"Apa?"

"Kaki putih yang dipakein kaos kaki tinggi."

Hening. Atsumu fokus pada layar ponselnya sedang mata Tobio pelan-pelan menunduk. Ia melihat kakinya yang tengah memakai kaos kaki. "Setinggi apa?"

"Nutup lutut."

Kurang sedikit batin si raven, ia mengangkat mukanya untuk melihat pada Atsumu di seberang. "Lo belum jelasin lebih soal FWB apaan.. Gue masih ga ngerti.. Kita cuman seks gitu doang kah?"

Yang lebih tua menoleh. "Iya intinya gitu. Gue muasin lo, lo muasin gue, dan kita ga terikat status apa-apa. Inget tu, jangan sampe lo baper sama gue, gue paling ga suka dikekang-kekang."

Tobio mengerjapkan mata. "Geer lo. Ngapain juga harus baper kalo cuman ngeseks."

"Nah itu lo tau. Kita cuman ngeseks doang. Jangan pernah pake perasaan. Oke?" Atsumu memandang netra si biru. Tobio mengangguk, menyanggupi. "Oke."

.
.
.

"Woi Tobio! Ketemu disini lagi kita!" Si raven yang dipanggil namanya menoleh. "Hinata? Katanya tetep di Miyagi."

Si jingga hanya nyengir seraya merengkuh pundak teman tingginya. "Udah punya temen belom lo disini? Ikut nongkrong sama gue mau?"

"Mau." Keduanya berjalan menuju area kantin, sepanjang jalan Hinata bercerita panjang lebar tentang segala sesuatu.

"Hei guys kenalin temen SMA gue nii!!" Dengan suara cempreng, Hinata memperkenalkan Tobio dengan lantang. Semua orang sontak menatap pada si biru sedang yang menjadi pusat perhatian tersenyum canggung. "Tobio Kageyama.." Ujarnya memperkenalkan diri.

"Hai Kageyama.. Kenalin gue Goshiki." Pemuda berambut cepak melambaikan tangan.

"Gue Eita"

Mata Tobio mengedar menatap mereka satu persatu seraya membungkuk tipis.

"Hei! Gue Tendo, ni bestofriendo gue Wakatoshi." Pemuda berambut merah tersenyum sumringah. Untuk sesaat Tobio dan orang yang disebut-sebut namanya Wakatoshi saling tatap.

Tobio pun duduk, kebetulan sebelahan juga dengan si Wakatoshi. Ni orang makan sapi apa gimana gede banget. Batin Kageyama seraya menatap pria disampingnya. Sungguh ia terlihat seperti biting hidup disebelah Ushijima. Mana wajahnya serem ga ada senyum-senyumnya sama sekali.

FWB! (AtsuKage) EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang