NERVE (BTSXBLACKPINK)

Chapter 00 - New Game Started

Nerve.

Sebuah game online realitas yang muncul setiap satu tahun sekali, hanya di satu kota tertentu di Amerika Serikat. Sebuah game yang melibatkan Player dan Watcher secara langsung. Sebuah game yang sangat ditunggu bagi mereka yang suka melakukan tantangan dan menjadi terkenal dalam satu malam.

Dan tahun ini diadakan di Los Angeles, permainan ilegal tersebut akan dimulai dalam dua hari ke depan. Ketika semua orang mulai bersiap, sambil menyebarkan permainan itu dalam diam.

:
:: }{ ::
:

Lalisa Yara Eglantine menutup buku yang baru saja ia baca. Napasnya terhembus pelan, seiringan dengan bagaimana ia mengurut pelipisnya sendiri. Mencoba untuk menenangkan diri setelah bermacam pikiran yang ia rasakan di kala itu.

Sebenarnya Lisa, nama panggilannya, tak perlu sepusing itu memikirkannya. Namun Lisa mencoba memperbaiki nilai-nilainya yang memburuk, lantaran dirinya tengah mengalami masa sulit sekarang.

Oh, Lisa memang tak menyangka hal ini. Tapi nyatanya, putus dengan kekasihnya benar mengganggu. Saat berhubungan dengannya pun, nilainya mulai rusak. Putus dengannya justru, membuat nilainya semakin memburuk.

Rasanya ia bisa menggila, dalam satu malam.

Padahal menuju ujian, masih ada waktu beberapa hari, mengingat sekarang adalah hari Rabu, dan ujian dimulai Senin nanti. Tapi Lisa sudah merasa kesulitan sendiri, sampai rasanya kepalanya mau pecah.

Kala itu, seseorang datang, merangkul bahunya dari belakang. Hal itu membuat Lisa mendengus, tahu siapa yang datang.

Tak lain dan tak bukan adalah sahabatnya; Taehyung Sovereign. Seorang pemuda berambut coklat muda yang membuat Lisa merasa kepalanya semakin berdenyut sakit. Apalagi rangkulan Taehyung berpindah pada kepalanya; mengacak surai hitam Lisa dengan gemas.

"Masih memikirkan nilai?"

"Shut up!" Lisa mengerang malas, berusaha menepis tangan Taehyung dari kepalanya. "Bisa kau datang dengan permisi lain kali?"

Taehyung melompat dari balik bangku panjang di taman sekolah mereka yang Lisa duduki. Lalu duduk di atas sandarannya, samping Lisa yang duduk secara normal pada tempatnya. "Permisi, Nona?"

Dengan kesal, Lisa memukul lutut Taehyung yang membuat si empunya mengerang sakit.

Sedangkan Lisa tampak tak peduli, dan langsung merapikan buku-bukunya, berniat untuk pergi. Namun kala itu, belum Taehyung yang memang akan menahannya, satu orang telah datang dan langsung duduk di hadapan keduanya.

Seorang perempuan berambut brunette, dengan pakaian modisnya, langsung membuang napas malas. Bibirnya mengerucut, membuat Lisa dan Taehyung menatapnya, yang sebentar lagi pasti akan bicara.

"Kalian tahu, pakaianku tersiram adik kelas di toilet?"

Jennie Zenovia namanya.

Satu teman dekat Lisa lainnya, yang juga akrab dengan Taehyung. Walau memang tak bisa mengalahkan kedekatan Lisa dan Taehyung yang sudah terjalin sejak awal SMP dahulu.

"Oh?" Taehyung tertawa, menatap teman satu angkatan mereka di kelas dua menengah atas tersebut dengan puas. "Akhirnya! Akhirnya seorang Zenovia mengalami kesialan!"

Jennie merasa tak terima, dan mencondongkan tubuh untuk memukul Taehyung namun tak sampai. "Enak saja? Mereka memanggilku Lucky Girl untuk sebuah alasan, okay?"

"Jadi panggilan mana favoritmu?" Lisa ikut membalas, karena biasanya, dia memang suka untuk mengganggu Jennie bersama Taehyung. "Jennie the Rich Girl, Jennie the Sexy Girl atau Jennie the Lucky Girl?"

"Semuanya?" Jennie mengangkat alis lalu melirik kuku jarinya yang terawat indah, beserta dengan kuku palsu yang ia kenakan. "Lagipula, siapa mereka berani pada seorang Jennie Zenovia? Tch, kakak kelas pun pada akhirnya tak berani."

Lisa melirik Taehyung yang ikut meliriknya, lalu terkekeh pelan. "Sebenarnya mereka tak berani padamu karena kekasihmu."

"Tidak, ya?"

Taehyung merogoh bungkusan permen loli dari sakunya yang lupa ia buang, lalu melemparkannya ke arah Jennie. "Kekasihmu anak kepala sekolah, hei?"

"Oh, shut up!" Jennie mendengus kesal, tak ingin mendengarnya. "Lagipula aku memang terkenal sejak masuk sekolah ini, ya? Jangan remehkan aku."

"Siap, Yang Mulia." Taehyung langsung memberikan hormat secara menunduk.

Dan kali ini Jennie mencondongkan tubuhnya lebih maju, lalu menjambak surai Taehyung saat ia memiliki kesempatan. Dan hal itu membuat Lisa menaruh kembali bukunya di atas meja penghalang, lalu tertawa puas saat Taehyung merintih kesakitan.

"Tadi bilang apa? Bilang apa?"

"Agh! Memang kau ingin dipanggil apa?" Taehyung mengerang kesakitan, lalu berusaha menjauhkan tangan Jennie darinya.

Dan itu membuat Jennie langsung memundurkan tubuhnya lagi, kemudian mencoba merapikan roknya yang agak basah. "Ugh, menyebalkan!"

"Lagipula," Lisa mencoba untuk santai kembali, mencoba mengenyampingkan pemikirannya tentang pelajaran. Lisa pun menangkup dagunya dengan satu tangan. "mungkin ada kalanya kau tidak akan beruntung, Jennie. Tak selamanya Dewi Keberuntungan berpihak padamu."

Jennie terdiam dari pergerakannya. Matanya menatap lekat pada Lisa yang berucap dengan santai padanya. "Menurutmu begitu?"

"Menurutku seperti itu."

Taehyung yang masih mengusap rambutnya hanya menggerutu. Sebelum dirinya tiba-tiba teringat akan sesuatu yang dibicarakan salah satu temannya ketika di kelas Sejarah lalu. Hal itu membuat kedua mata Taehyung berbinar, dan langsung mencondong, menatap keduanya bergantian.

"Hei, kalian sudah dengar hal ini?"

Baik Lisa dan Jennie langsung menatapnya dengan penasaran. Melihat bagaimana Taehyung menjadi berbinar, sangat bersemangat untuk mengatakannya.

Dan Taehyung, seringainya melebar, tak tahan untuk memberi tahu pesan berantai itu dalam diam. "Pernahkah kalian mendengar tentang Nerve?"

:: }{ ::

HALOOOOOOO

DID ANYONE MISS ME? I MISS YOU GUYS SO MUCH!!!

TERIMA KASIH MASIH DI SINI, MASIH PERCAYA YURI, DAN MASIH SAYANG YURI!

SEKARANG YURI BAWA CERITA BARU YANG SEBENARNYA UDAH DIRENCANAKAN SEJAK 2018 LALU! CERITA INI BERDASAR DARI FILM NERVE TAPI BERBEDA PLOT, OF COURSE!

SEMOGA KALIAN SUKA, MAAF EXCITED, TAPI TOLONG TINGGALKAN FEEDBACK BIAR FAST UPDATE, OKAY?

LOVE YOU ALL!

ps. aku ngetik sambil ngurus urusan, maafin typo atau salah ketik lainnya huhu