Jeon Jeongguk
30 y.o
Dosen yang mengajar mahasiswa/i baru•
•
•Di usianya yang sudah berkepala tiga, dia tak pernah sekalipun berhenti mendapatkan ungkapan cinta dari wanita ataupun gadis mana saja, khususnya para mahasiswi yang diajarnya.
“Pak Jeon keren!”
“Pak Jeon, sumpah ya kamu ganteng banget!!!”
“Pak Jeon kalau masuk kelas, rasanya aku kayak mau mimisan TT”
“Dia ini terbuat dari apa sih???”
Ungkapan-ungkapan tersebut, Jeongguk sudah terbiasa mendengarnya. Jadi, ia hanya bisa tersenyum dalam menanggapinya. Ia memakluminya, orang lain mau kagum atau jatuh cinta padanya, itu hak mereka. Asalkan tidak kelewat batas, Jeongguk tidak apa-apa.
Namun,
“PAK JEON, WILL U MARRY ME?!”Untuk ungkapan yang satu ini, Jeongguk rasa dia harus menanggapinya. Mungkin, di beberapa orang pernyataan ini juga tidak ada bedanya dengan pernyataan-pernyataan sebelumnya. Tetapi, tetap saja,
“Saya sudah punya istri dan anak di rumah. Maaf, ya.”
Hal ini menyangkut rumah tangganya. Dan Jeongguk, berusaha untuk tidak akan pernah membuat kehidupan keluarga kecilnya ternoda.
Meskipun, tak dapat dipungkiri, bahwa kehidupan rumah tangganya sedang tak baik-baik saja.———
Park JiMin
32 y.o
Ibu Rumah Tangga•
•
•“IBU!!!”
“IBU, IBU, IBU!”
“Ibu, lihat! Justin menggambar apa tadi ketika kelas menggambar?”
Perhatian Jimin dari kegiatan masak malamnya teralihkan ketika anaknya memanggilnya dengan berteriak dan berlarian dari lantai atas hingga ia duduk di meja makan dekat dapur. Jimin menolehkan kepalanya untuk menatap anaknya yang kini sedang menatapnya juga dengan binar ceria yang terpancar dari manik kecilnya.
“Ibu sudah bilang untuk tidak berlarian di tangga, kan?! Bagaimana jika kamu terpeleset dan jatuh? Yang rugi bukan kamu saja, Justin! Tolong, pikirkan orang lain juga!”
Nada suara Jimin yang sangat tegas dan keras, cukup membuat Justin menundukkan kepalanya dan segera menyimpan kertas yang bercoretan gambarnya ke atas pangkuannya. Anak kecil itu mengusap permukaan gambarnya pelan, “Aku hanya ingin menunjukkan gambarku pada Ibu.” cicitnya takut.
“Justin, jangan manja! Tidak semua hal yang sudah kamu lakukan harus kamu beritahukan kepada orang lain!”
“Tapi, Ibu adalah Ibuku! Bukan orang lain! Ibu jahat!”
Setelah mengatakan hal tersebut, Justin merobek kertas gambarnya yang sudah kusut dan membuangnya ke tempat sampah, kemudian ia berlalu menuju kamar pribadinya.Dan kejadian tersebut, disaksikan sendiri oleh Jeon Jeongguk, suaminya.
Dan semakin yakin pula, bahwa memang rumah tangganya sedang tidak baik-baik saja, karena perasaan cinta sudah tidak ada lagi di dalamnya. Salah satu pondasi yang memperkuat hubungan keluarga kecil mereka, telah goyah.———
hi😌👋
aku bawa new story, gimana menurut kalian? boleh keluarin semua pendapat kalian tentang cerita ini nanti bakal gimana, supaya bisa jadi moodbooster-ku juga untuk update kedepannya🤍 thank u udah mampir <3
KAMU SEDANG MEMBACA
our wedding (kookmin gs)
FantasyMereka berdua menikah. Tanpa cinta. Tenang. Tidak ada kekerasan dalam rumah tangga mereka. Jadi, ayo baca kisahnya! ••• ^^kookmin ^^jikook ^^gs so, enjoyed guys♥ i hope u like this chingu💜