JENO - The Lady Loves To Cook

Prolog

"Hei! Lady Marcello sudah sadar, cepat bawakan air hangatnya kemari!"

"Lady, Lady Marcello! Apakah anda baik-baik saja?"

Eugenie membuka matanya perlahan, membiasakan cahaya putih yang masuk ke Indra penglihatannya. Sayup-sayup terdengar seruan keramaian dari sekitar, yang menyatu dengan suara kompor menyala dan rebusan air mendidih.

Menyorotkan pandangannya ke setiap sudut, Eugenie terbelalak kaget, tidak yakin dirinya berada dimana, ia melihat orang-orang yang memakai dress ala jaman Victoria, sudah pasti ini bukan lagi di Jakarta. 

"Sial, aku ada di mana. Rumah sakit? Klinik? Aku ini habis kecelakaan, kenapa bisa ada di tempat aneh seperti ini."

"Ah, sepertinya aku bermimpi deh. Tapi ini terlalu nyata untuk disebut mimpi, saking nyatanya hidungku bisa mencium aroma kaldu yang sedang direbus dengan kacang-kacangan."

"Aku jadi lapar setelah kecelakaan."

"Lady Marcello, kalau anda merasa tidak enak badan, anda bisa mengundurkan diri dari duel memasak sekarang juga. Lady Lavera pasti akan paham karena kondisi kesehatan anda adalah prioritas."

Mengalihkan pandangannya ke arah sumber suara, Eugenie mengangguk seraya memasang tatapan bodoh, persis seperti pasien yang baru kehabisan obat biusnya. Beberapa detik kemudian, terdengar banyak bisikan mencibir, setelah melihat ekspresi aneh dari Eugenie.

"Aku iyakan dulu saja deh, lagi pula aku belum paham bagaimana situasi saat ini."

Terbesit ide yang menggelikan di pikiran Eugenie, ia memilih berpura-pura pingsan kembali agar setidaknya bisa menghindari situasi yang belum ia ketahui.

Dan setelahnya, Eugenie dapat mendengar dengan jelas seruan panik dari orang-orang di sekitarnya, menyerukan nama Eugenie.

"Lady Marcello!!"

"Ya ya ya, terserah kalian mau menyebutku apa. Untuk sekarang, begini saja dulu, heheheh. Aku memang juara satu mengindari kenyataan."

The lady loves to cook
© Micoeso
15, February 2022